10 Daftar Penyakit Paling Mematikan di Dunia Menurut WHO

Jumat 03 Juni 2022, 21:05 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Jika berbicara tentang penyakit di dunia ini, tentu saja tidak bisa dihitung dengan jari. Namun, ternyata ada daftar penyakit paling mematikan yang diterbitkan oleh World Health Organization (WHO).

Ketika berbicara mengenai penyakit yang paling mematikan di dunia, mungkin Anda akan berpikir tentang penyakit yang akan memberikan dampak seketika, atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan.

Namun kenyataannya, penyakit paling mematikan tersebut merupakan penyakit yang berkembang lambat dan bahkan dapat dicegah sebagian.

Seperti yang dikutip oleh tampo.co dari laman Healthline baru-baru ini, pada tahun 2015, diperkirakan ada 56,4 juta jiwa meninggal dan 68 persen di antaranya disebabkan oleh penyakit yang berkembang dengan lambat.

Di tingkat dunia, 7 dari 10 penyebab utama kematian pada tahun 2019 merupakan penyakit yang tidak menular.  Ketujuh penyakit ini menyumbang 44 persen dari semua kematian, atau 80 persen dari 10 besar jenis penyakit. 

Namun, semua penyakit tidak menular tersebut bersama-sama menyumbang 74 persen kematian secara global pada tahun 2019.

Berikut ini deretan penyakit teratas yang menyebabkan kematian terbanyak di dunia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diantaranya yaitu:

Baca Juga :

1. Penyakit Jantung Koroner

photoIlustrasi Penyakit Jantung Koroner - (Istimewa)</span

Penyakit jantung koroner merupakan jenis penyakit yang paling mematikan di dunia. Penyakit jantung koroner (CAD) juga disebut sebagai penyakit jantung iskemik.

Penyakit jantung koroner terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah ke jantung menjadi menyempit.

Adapun faktor risiko untuk penyakit jantung koroner yaitu:

  • Tekanan darah tinggi
  • Kolesterol tinggi
  • Merokok
  • Riwayat keluarga
  • Diabetes
  • Kelebihan berat badan

Selain itu, ada beberapa langkah untuk mengurangi risiko Anda terkena penyakit jantung koroner meliputi:

  • Olahraga teratur
  • Menjaga berat badan
  • Makan makanan seimbang yang rendah sodium dan tinggi buah-buahan serta sayuran
  • Hindari merokok
  • Mengurangi minum alkohol

2. Stroke

photoIlustrasi Penderita Stroke - (Freepik)</span

Stroke merupakan penyebab utama orang mengalami kecacatan jangka panjang. Stroke terjadi ketika arteri di otak Anda tersumbat atau bocor. 

Hal ini menyebabkan sel-sel otak yang kekurangan oksigen mulai mati dalam beberapa menit.

Adapun beberapa faktor risiko stroke meliputi:

  • Tekanan darah tinggi
  • Memiliki riwayat keluarga stroke
  • Merokok

Namun, kebiasaan hidup yang baik dapat menurunkan risiko stroke. Beberapa faktor risiko stroke dapat dikurangi dengan perawatan pencegahan, obat-obatan, dan perubahan gaya hidup.

3. Infeksi Saluran Pernapasan Bawah

photoIlustrasi Sesak Nafas - (Freepik)</span

Infeksi saluran pernapasan bawah merupakan infeksi pada saluran udara dan paru-paru Anda. Virus biasanya yang menjadi penyebab infeksi saluran pernapasan bawah.

Adapun faktor risiko infeksi saluran pernapasan bawah meliputi:

  • Flu
  • Kualitas udara yang buruk atau sering terpapar iritasi paru-paru
  • Merokok
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Asma
  • HIV

Untuk mencegah infeksi saluran pernapasan bawah Anda dapat melakukan suntikan flu setiap tahun. Selain itu, penting untuk Anda selalu menjaga kebersihan agar terhindar dari virus dan bakteri.

4. Penyakit Paru Obstruktif Kronik

photoIlustrasi Paru Obstruktif Kronik - (Pixabay)</span

Penyakit paru obstruktif kronik merupakan penyakit paru-paru progresif jangka panjang yang membuat sulit bernapas. Adapun jenis penyakit ini ialah bronkitis kronis dan emfisema.

Faktor risiko untuk penyakit paru obstruktif kronik meliputi:

  • Merokok atau perokok pasif
  • Iritasi paru-paru seperti asap kimia
  • Riwayat keluarga
  • Riwayat infeksi saluran pernapasan saat kecil

Cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah dengan berhenti merokok dan menghindari asap rokok serta iritasi paru-paru lainnya.

5. Kanker Pernapasan

photoIlustrasi Kanker Pernapasan - (via: webMD)</span

Kanker pernapasan termasuk juga kanker trakea, laring, bronkus, dan paru- paru. Penyebab utamanya kanker pernapasan ini adalah merokok, perokok pasif, dan racun lingkungan. 

Cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah dengan menghindari asap rokok atau produk tembakau.

6. Diabetes Melitus

photoIlustrasi Penderita Diabetes - (Freepik)</span

Diabetes merupakan kelompok penyakit yang mempengaruhi produksi dan penggunaan insulin. Pada diabetes tipe 1 pankreas tidak bisa memproduksi insulin dengan penyebab yang tidak diketahui.

Adapun pada diabetes tipe 2 pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau insulin tak bisa dipakai secara efektif. 

Pada diabetes tipe 2 ini bisa disebabkan pola makan yang buruk, kurang olahraga dan kelebihan berat badan.

Meskipun penyakit ini tak bisa dicegah namun seseorang bisa mengontrol keparahan gejala dengan berolahraga secara teratur dan jaga nutrisi.

  • Faktor risiko diabetes meliputi:
  • Kelebihan berat badan
  • Tekanan darah tinggi
  • Usia yang lebih tua
  • Tidak berolahraga secara teratur
  • Pola makan yang tidak sehat

Berolahraga secara teratur dan menjaga nutrisi yang baik dapat mengontrol keparahan penyakit ini.

7. Penyakit Alzheimer dan Demensia Lainnya

photoIlustrasi Demensia - (iStock)</span

Penyakit Alzheimer merupakan penyakit progresif yang menghancurkan memori dan mengganggu fungsi mental normal, termasuk pemikiran, penalaran, dan perilaku khas. 

Penyakit ini dimulai dengan menyebabkan masalah memori ringan, kesulitan mengingat informasi, dan tergelincir dalam ingatan.

Faktor risiko penyakit Alzheimer meliputi:

  • Usia lebih dari 65 tahun
  • Riwayat penyakit dalam keluarga
  • Adanya gangguan kognitif ringan
  • Sindrom Down
  • Gaya hidup tidak sehat
  • Trauma

Memang belum ada cara untuk mencegah penyakit Alzheimer ini. Namun, satu hal yang dapat membantu dalam mengurangi risiko penyakit adalah diet jantung sehat.

8. Dehidrasi karena Penyakit Diare

photoIlustrasi Dehidrasi karena Diare - (Freepik)</span

Saat Anda buang air besar sebanyak tiga kali atau lebih dalam sehari maka itu yang disebut dengan diare. 

Diare biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri usus yang ditularkan melalui air atau makanan yang terkontaminasi.

Penyakit diare merupakan penyebab utama kedua kematian pada anak di bawah 5 tahun. Sekitar 760.000 anak meninggal karena penyakit diare setiap tahunnya.

Faktor risiko diare meliputi:

  • Tidak ada air bersih
  • Tidak ada sanitasi yang layak
  • Kurang gizi
  • Sistem kekebalan tubuh lemah

Menurut UNICEF, untuk mencegah diare adalah dengan mempraktikan kebersihan yang baik, seperti cuci tangan.

9. Tuberkulosis

photoIlustrasi Penderita TBC - (Freepik)</span

Tuberkulosis (TB) merupakan kondisi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri yang disebut Mycobacterium tuberculosis. 

Penyakit ini menjadi salah satu penyebab utama kematian pada orang yang memiliki HIV.

Adapun faktor risiko tuberkulosis meliputi:

  • Diabetes
  • Infeksi HIV
  • Berat badan lebih rendah
  • Tertular dengan orang yang mengidap TB
  • Penggunaan obat-obatan tertentu secara teratur seperti kortikosteroid atau obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh

Pencegahan terbaik penyakit ini adalah dengan mendapatkan vaksin bacillus Calmette-Guerin (BCG) dan biasanya diberikan pada anak-anak.

10. Sirosis

photoIlustrasi Penderita Sirosis Hati - (Freepik)</span

Hasil dari jaringan parut kronis atau jangka panjang dan kerusakan hati disebut dengan sirosis. Penyakit ini bisa disebabkan karena kondisi seperti hepatitis dan alkoholisme kronis.

Adapun faktor risiko sirosis meliputi:

  • Mengonsumsi alkohol
  • Akumulasi lemak di sekitar hati (penyakit hati berlemak non alkohol)
  • Hepatitis virus kronis

Salah satu cara untuk membantu mencegah sirosis yaitu dengan menghindari alkohol.

Baca Juga :

SOURCE: TEMPO.CO | RINDI ARISKA

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)