Hiperurisemia: Kelebihan Kadar Asam Urat di Tubuh Tingkatkan Risiko Batu Ginjal!

Jumat 03 Juni 2022, 07:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Apakah Anda pernah mendengar istilah Hiperurisemia? Istilah tersebut merupakan sebuah kondisi dimana kadar asam urat dalam darah meningkat. Hal tersebut dapat menyebabkan kemunculan gout dan batu ginjal.

Peningkatan tersebut diakibatkan karena produksi asam urat meningkat, ekskresi menurun, atau kombinasi antara keduanya.

Melansir dari suara.com, kadar asam urat normal di dalam darah adalah 6,8 mg/dL. Ketika angkanya melebihi batas atas ini, maka kondisi hiperurisemia muncul, dan membuat penderitanya mengalami gangguan kesehatan.

Baca Juga :

Penyebab Hiperurisemia

photoIlustrasi Penyakit Asam Uurat - (iStockphoto)</span

Asam urat sendiri dapat meningkat ketika seseorang memiliki pola konsumsi makanan yang mengandung zat purin tinggi secara terus menerus.

Sialnya, zat purin ini ada pada makanan-makanan yang sebenarnya kaya nutrisi, seperti daging merah, makanan laut, atau kacang-kacangan.

Ketiga jenis makanan tersebut memiliki nutrisi yang cukup kaya dan diperlukan tubuh. Tapi ketika dikonsumsi dalam jumlah yang terlalu tinggi, maka resiko terjadinya hiperurisemia ini akan turut meningkat.

Kondisi ini diperparah dengan gagal dikeluarkannya kelebihan asam urat lewat urine karena fungsi ginjal yang tidak optimal. Hal ini juga dapat memicu munculnya kristalisasi di dalam ginjal dan menjadi batu ginjal, peradangan, hingga rasa nyeri.

Gejala Hiperurisemia

photoIlustrasi Batu Ginjal - (iStockphoto)</span

Dalam data yang dikumpulkan, hanya 30 persen orang yang mengalami kondisi ini yang merasakan gejalanya. Beberapa gejala atau gangguan kesehatan yang dirasakan antara lain adalah gout, tophaceous gout, dan baju ginjal.

Gout : terjadi secara tiba-tiba, dengan intensitas rasa sakit meningkat dalam 12 hingga 14 jam. Yang dirasakan adalah persendian kaku dan nyeri, kesulitan menggerakkan persendian, mengalami pembengkakan, dan persendian seperti berubah bentuk.

Tophaceous gout : hal ini muncul saat hiperurisemia dialami selama beberapa tahun. Akan muncul kristal asam urat dan dapat membentuk gumpalan yang disebut dengan tophi, yang berada di bawah kulit, sekitar persendian, dan lekukan atas telinga. Jika tidak ditangani, bisa menyebabkan nyeri hebat.

Batu ginjal : beberapa gejala yang muncul adalah nyeri di punggung bagian bawah, perut, dan paha dalam, kemudian mual, keinginan buang air kecil meningkat, rasa nyeri saat buang air kecil, hingga munculnya darah pada urine.

Cara mengobati hiperurisemia adalah dengan pengobatan ke dokter ahli di bidang tersebut. Observasi mendalam akan dilakukan, sehingga diperoleh resep obat terbaik untuk mengatasi kondisi tersebut. Semoga berguna, dan selamat melanjutkan aktivitas Anda.

Baca Juga :

SOURCE: SUARA.COM | I MADE RENDIKA ARDIAN

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa