SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah studi baru menujukan, jika memeluk pasangan memiliki dampak yang cukup besar pada tingkat stres perempuan.
Hal tersebut dibuktikan dari hasil penelitian yang terbit di PLOS ONE pada Rabu, 18 Mei 2022 kemarin seperti dilansir oleh suara.com.
Dalam studi ini, peneliti membuktikan bahwa perempuan yang memeluk pasangannya sebelum mengalami kejadian yang membuat stres memiliki respons stres yang lebih rendah.
Hal itu dibuktikan dari rendahnya kadar hormon kortisol (hormon stres) dalam air liur perempuan yang menjadi peserta studi. Namun, dilansir Medical Express, efek ini tidak terlihat pada pria.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pijatan, pelukan yang dikombinasikan dengan pegangan tangan atau komunikasi yang penuh kasih dapat mengurangi tanda stres pada perempuan.
Untuk mendapat hasil ini, peneliti Gesa Berretz dari Ruhr University, Bochum, Jerman, menganalisis 76 pasangan. Semua peserta menjalani tes pemicu stres, yakni dengan memasukkan satu tangan ke dalam bak mandi air es selama tiga menit.
Sebelum melakukannya, setengah dari pasangan diinstruksikan untuk berpelukan. Lalu, peneliti mengukur berbagai indikator stres, termasuk kadar kortisol di air liur sebelum dan sesudah percobaan.
Analisis mengungkap bahwa perempuan yang memeluk pasangan memiliki respons kortisol yang lebih rendah ketika memasukkan tangannya ke baskom es.
Jadi, peneliti menyimpulkan bahwa pelukan dengan pasangan dapat mengurangi stres pada perempuan yang menghadapi masalah dalam situasi sosial, seperti wawancara kerja, ujian sekolah, maupun presentasi.
"Sebagai seorang perempuan, memeluk pasangan dapat mencegah respons stres akut dalam tubuh Anda," tandas peneliti.
Kini, mereka mencoba penelitian lebih lanjut untuk melihat apakah efeknya sama jika memeluk teman.
SUMBER: SUARA.COM