Ulat Jabrik Datangi Rumah di Ciawitali Nagrak Sukabumi: Tak Bisa Jemur Baju

Selasa 24 Agustus 2021, 02:00 WIB
Ulat bulu yang datangi rumah warga Ciawitali, Nagrak Kabupaten Sukabumi

Ulat bulu yang datangi rumah warga Ciawitali, Nagrak Kabupaten Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Sejak beberapa hari terakhir, ulat bulu "menyerang" pemukiman warga  di Kampung Ciawitali RT 04 RW 03, Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Video kedatangan ulat berbulu panjang alias gondrong atau "Jabrik" ini direkam oleh warga setempat dan viral setelah dibagikan ke media sosial, pada Selasa (24/8/2021).

Berdasarkan keterangan warga setempat, sedikitnya ada 10 rumah di kampung tersebut yang melaporkan didatangi "pasukan" ulat bulu ini. Warga Pun terganggu karena geli dan takut ulat bulu tersebut mengganggu kesehatan karena bisa menimbulkan gatal-gatal.

“Sejak beberapa hari yang lalu, kalau di pohon aja sih nggak mengganggu tapi ini kan pada jalan ke rumah warga. Jadi nggak bisa jemur baju di luar. Anak-anak pun nggak berani main di luar, karena kalau kena bulunya langsung gatal-gatal," jelas warga perempuan warga Kampung Ciawitali yang enggan namanya dituliskan.

Dugaan sementara ulat bulu itu berasal dari pohon kedondong besar yang ada dekat pemukiman mereka. Ulat tersebut sejauh ini hanya beredar di depan rumah dan sekitar pohon.

photoUlat bulu yang datangi pemukiman warga di Kampung Ciawitali Nagrak Sukabumi - (istimewa)</span

Sejauh Ini sudah ada rencana untuk penyemprotan baik dari pihak RT maupun RW setempat, Untuk sementara warga membunuh ulat yang mencoba masuk ke rumah dengan kayu atau pemukul.

Sampai saat ini belum diketahui jenis ulat tersebut. Ada yang berwarna coklat, kuning, bintik, dengan ciri yang sama, yaitu berbulu panjang.

“Ada yg besar ada yg kecil jadi ga tau Jenis apa. Kalau cek google sih ada yang sebut ulat bulu kucing, tapi kalau orang sunda bilang Hiled Nahun,” pungkasnya.

Mengutip dari berbagai sumber, peneliti serangga dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hari Sutrisno, mengungkapkan bahwa ada tiga golongan ulat penyebab gatal. Golongan pertama adalah ulat famili Lymantridae. 

Inilah yang oleh masyarakat awam biasa disebut sebagai ulat bulu. Ulat itu memiliki bulu dengan ujung yang lancip. Ketika jatuh pada permukaan kulit manusia, ujungnya akan patah dan masuk ke pori-pori. 

"Itulah yang menyebabkan kita merasa gatal," kata Hari.

photoUlat bulu yang datangi pemukiman warga di Kampung Ciawitali Nagrak Sukabumi - (istimewa)</span

Golongan kedua adalah ulat bulu dengan bulu yang lebih tebal dan tajam. Golongan ulat itu diklasifikasikan dalam famili Lasiocampidae. "Bulu-bulunya selain lebih tebal juga menyerupai mata gergaji, kalau kena, rasanya lebih gatal daripada ulat bulu biasa," jelas Hari. 

Golongan ketiga adalah yang punya efek paling parah, yaitu Limacodidae. Famili tersebut biasa disebut sebagai ulat api. "Disebut begitu karena kalau kita kena, rasanya selain gatal juga akan sangat perih seperti terbakar," ungkap Hari. 

Limacodidae mampu menyebabkan sensasi perih dan gatal yang lebih karena menyuntikkan racun histamin. Pada kulit, racun memicu radang. 

Hari menuturkan, efek gatal akibat ulat sebenarnya bersifat lokal. Jika hanya tangan yang terkena, maka hanya tangan yang gatal. Masalah muncul jika penanganan tidak tepat. Contoh, ulat diusir dari bagian tubuh dengan tangan lalu bagian gatal digaruk. 

Baca Juga :

Menurut Hari, langkah itu justru akan menyebarkan rasa gatal di bagian tubuh lain. Gatal juga bisa dirasakan di seluruh tubuh jika ulat tidak mengenai tubuh secara langsung, tetapi benda yang biasa dipakai pada tubuh, seperti handuk dan baju. 

"Kalau seperti itu, bulunya akan tersebar pada handuk dan baju. Makanya gatalnya bisa tersebar," kata Hari menjelaskan. 

Untuk mencegah gatal menyebar, sebenarnya caranya cukup mudah. Untuk ulat bulu dan bulu tebal, sebaiknya tidak diusir dengan tangan tetapi memakai pinset. Lalu, bagian tubuh yang terkena tidak digaruk. 

Tutup dengan selotip atau plester beberapa saat lalu lepaskan. Selotip atau plester akan menarik bulu. Untuk ulat api, cara mengatasinya adalah dengan krim antihistamin. Bila gatal dan perih parah, disarankan mengunjungi dokter. "Biasanya akan diberi antihistamin oral," kata Hari.

(Utama/PKL)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 23:13 WIB

5 Tempat Jogging Nyaman Di Sekitar Kota Sukabumi untuk Menjaga Kesehatan

Bagi warga Sukabumi yang ingin menikmati manfaat olahraga ini, berikut adalah delapan tempat jogging yang nyaman dan cocok untuk meningkatkan kesehatan:
Rekomendasi tempat jogging yang ada di sekitar Kota Sukabumi | Foto : Istimewa
Nasional18 Januari 2025, 22:24 WIB

MUI Tolak Dana Zakat Dipakai untuk Makan Bergizi Gratis

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menolak anggaran program MBG diambil dari dana zakat. Menurutnya menggunakan dana zakat untuk mendukung program unggulan Presiden Prabowo tersebut bakal berpotensi menimbulkan masalah dan perbedaan
Kegiatan Dapur Umum Makan Bergizi Gratis Badan Gizi Nasional. Foto: IG/@badangizinasional.ri
Sukabumi18 Januari 2025, 20:39 WIB

Mulai Tahun Ini, Dinsos Sukabumi Akan Labelisasi Rumah Milik Peserta PBI

ebanyak 5.000 rumah warga tidak mampu di Kabupaten Sukabumi yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) penerima bantuan iuran (PBI) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi akan labelisasi rumah milik warga penerima PBI ABPB | Foto : shutterstock.com
Gadget18 Januari 2025, 20:00 WIB

Spesifikasi HP Oppo Reno 13 yang Dibekali CPU Mediatek Dimensity 8350 dengan RAM 12 GB

Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya.
Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya. (Sumber : oppo.com).
Keuangan18 Januari 2025, 19:54 WIB

Jelantah Bisa Jadi Rupiah, Begini Cara Jual Minyak Goreng Bekas Ke Pertamina Rp 6000 / Liter

Minyak jelantah yang biasanya dibuang, kini bisa menjadi rupiah, dengan cara dijual ke Pertamina. Untuk apa Pertamina mengumpulkan minyak jelantah dan bagaimana cara menjualnya ke Petamina?
Cara jual jelantah ke Pertamina | Foto : Dok. Pertamina
Sukabumi18 Januari 2025, 18:29 WIB

Dinkes Apresiasi Operasi Katarak Gratis Polres Sukabumi, Sasar 200 Pasien

Ratusan pasien mengidap katarak melaksanakan oprasi di Mako polres Sukabumi yang berada di raya Jajaway, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025).
Puluhan pasien sedang antri untuk melaksanakan oprasi katarak di Mako Polres Sukabumi, Minggu (18/1/2024)  |  Foto : Ilyas Supendi
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tak Berizin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas
Sukabumi18 Januari 2025, 17:07 WIB

Longsor Gerus Rumpun Bambu, Satu Rumah Warga Di Benda Sukabumi Terdampak

Longsor terjadi di Kampung Bangkongreang RT 1/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB
Longsor timpa teras rumah warga di Benda Cicurug Sukabumi | Foto : P2BK Cicurug