SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca mingguan untuk periode 29 April hingga 5 Mei 2025. Pada pekan kedua April, tercatat baru sekitar 2 persen Zona Musim (ZOM) yang memasuki musim kemarau.
Ini menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia masih berada dalam masa transisi dari musim hujan menuju musim kemarau. Kondisi atmosfer pun terpantau masih cukup lembap, dengan tingkat kelembapan udara rata-rata antara 70–90 persen, terutama di lapisan bawah hingga tengah atmosfer.
Situasi tersebut mendukung terbentuknya uap air di atmosfer bagian bawah hingga tengah, sehingga pertumbuhan awan hujan masih mungkin terjadi meskipun bersifat sporadis. Di sisi lain, dalam sepekan terakhir sejumlah wilayah Indonesia mengalami suhu udara yang cukup panas, dengan suhu maksimum di atas 35°C.
“Suhu maksimum tertinggi dalam sepekan terakhir terukur di Stasiun Meteorologi Juanda, Jawa Timur mencapai 37.9 C; di Stasiun Meteorologi Tanah Merah, Papua Selatan sebesar 37 C; dan di Balai Besar MKG Wilayah II Tangerang Selatan mencapai 35.4C, tulis BMKG dalam keterangan.
Fenomena ini disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain langit cerah yang minim awan sehingga matahari menyinari bumi secara maksimal, serta posisi semu matahari yang saat ini berada dekat ekuator dan bergeser ke utara dengan deklinasi terakhir mencapai 11,2°LU. Akibatnya, wilayah Indonesia menerima paparan sinar matahari lebih intens.
Ditambah lagi, angin yang bertiup lemah di sejumlah wilayah turut memperburuk penumpukan panas karena tidak terjadi distribusi panas yang merata. Kombinasi antara kelembapan udara yang tinggi dan suhu yang optimal menyebabkan suhu yang dirasakan tubuh (heat index) terasa lebih panas dari biasanya.
Masyarakat diimbau untuk menjaga kesehatan selama kondisi cuaca panas ini, dengan tetap menjaga hidrasi dan menghindari paparan sinar matahari langsung dalam waktu lama.
Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan
Dalam sepekan ke depan, pola peralihan musim masih memengaruhi cuaca di Indonesia, ditandai dengan perbedaan suhu signifikan dari pagi hingga siang. Aktivitas konvektif tinggi pada pagi dan siang akibat radiasi matahari akan memicu hujan lokal pada sore hingga malam hari. Hujan bersifat tidak merata, dengan intensitas sedang hingga lebat dan berdurasi pendek, serta berpotensi disertai kilat dan angin kencang.
“Merujuk pada kondisi atmosfer di atas, perpaduan radiasi matahari yang tinggi, dan kelembaban udara yang juga cukup tinggi, masyarakat tetap waspada terhadap potensi suhu udara yang relatif panas pada pagi hingga siang hari, dan cuaca signifikan pada sore hingga malam hari,” tulisnya kembali.
Melihat kondisi atmosfer tersebut, masyarakat diingatkan untuk tetap waspada terhadap cuaca panas pada pagi dan siang hari, serta kemungkinan cuaca ekstrem pada sore dan malam.
Disarankan untuk terus mengikuti informasi cuaca terbaru, menjaga lingkungan sekitar, dan melakukan perbaikan di area yang rawan terdampak cuaca ekstrem.
Prospek Cuaca Sepekan Mendatang
Periode 29 April – 1 Mei 2025
Pada periode ini, cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia didominasi oleh kondisi cerah berawan hingga hujan ringan. Namun, perlu diwaspadai potensi peningkatan curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang, terutama di wilayah-wilayah berikut:
- Hujan Lebat: Sumatera Utara, Bengkulu, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
- Angin Kencang: Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Selatan.
Periode 2 – 5 Mei 2025
Memasuki awal Mei, kondisi cuaca masih serupa, didominasi cerah berawan hingga hujan ringan. Masyarakat tetap perlu waspada terhadap potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang, yang diprediksi terjadi di wilayah:
- Hujan Lebat: Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
- Angin Kencang: Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua Selatan.
Prospek cuaca ini bersifat umum. Untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik dan terbaru, masyarakat dapat mengakses situs resmi BMKG, aplikasi mobile infoBMKG, atau media sosial resmi @infoBMKG.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk selalu memantau perkembangan cuaca terkini dan tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem secara mendadak, terutama pada sore hari.
Disarankan pula untuk memperhatikan potensi paparan radiasi matahari saat siang hingga sore, yang dapat mempengaruhi kenyamanan dalam beraktivitas di luar ruangan.