SUKABUMIUPDATE.com - Peta Kawasan Rawan Bencana Badan Geologi adalah peta yang dibuat oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) untuk memetakan daerah dengan tingkat risiko tinggi terhadap bencana geologi, seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tanah longsor, dan tsunami.
Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2016, Kawasan Rawan Bencana (KRB) gunung api adalah Kawasan yang pernah terlanda atau diidentifikasi berpotensi terancam bahaya erupsi gunung api baik secara langsung maupun tidak langsung. Ada tiga kategori Kawasan Rawan Bencana (KRB), yakni KRB I (kuning), KRB II (merah muda) dan KRB III (merah).
Peta Rekomendasi Gunung Api Gede Provinsi Jawa Barat
Terbaru, dalam siaran persnya, Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), melampirkan Peta Rekomendasi Gunung Api Gede Provinsi Jawa Barat yang kini berada di Level I atau Normal. Berikut keterangan masing-masing Kawasan Rawan Bencana I-III.
KRB I - III. Peta Rekomendasi Gunung Api Gede Provinsi Jawa Barat
Baca Juga: Riset Ungkap Ada 25 Desa di Cianjur yang Terdampak Bahaya Letusan Gunung Gede
Redaksi sukabumiupdate.com mencoba membandingkan Peta KRB ESDM dengan Google Maps dan Google Earth, dan titik Gunung Gede menjadi acuan lokasi dalam gambar tersebut*.
Menggunakan perbesaran 2 Kilometer di situs Google Maps dan 5 kilometer di situs Google Earth, terlihat titik lokasi Situgunung Sukabumi di sekitar area Potensi Kawasan Rawan Bencana Gunung Gede Pangrango.
Tampilan Peta Potensi Rawan Bencana Gunung Gede via Google Maps
Tangkapan Layar Perkiraan Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Gede via Google Maps
Tampilan Peta Potensi Rawan Bencana Gunung Gede via Google Earth
Tangkapan Layar Perkiraan Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Gede via Google Earth
Perbandingan Tampilan Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Gede
Kolase Foto Tangkapan Layar Perkiraan Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Gede via Google Maps (atas), ESDM (tengah) dan Google Earth (bawah)
*Disclaimer: Pengamatan gambar ini hanya bersifat perbandingan tiga sumber, yakni Peta KRB ESDM, Google Maps dan Google Earth. Hingga artikel ini ditayangkan, belum ada informasi resmi wilayah mana saja yang termasuk KRB Gunung Gede, baik itu KRB I, II maupun III.
Baca Juga: Riset Ungkap 11 Kecamatan di Sukabumi dan Cianjur Terdampak Bahaya Letusan Gunung Gede
Sebelumnya diberitakan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) mengklarifikasi atas informasi yang beredar tentang klaim viral Erupsi Gunung Gede.
Badan Geologi, dalam siaran persnya, menyebutkan video ilustrasi yang beredar adalah tidak benar (HOAX), dan bukan merupakan aktivitas Gunung Gede.
"Video tersebut diambil dari aktivitas erupsi Gunungapi Marapi di Sumatera Barat." tulis keterangan Siaran Pers Badan Geologi, Selasa, 8 April 2025.
Berdasarkan catatan Badan Geologi, pemantauan kegempaan menunjukkan, sejak peningkatan Gempa Vulkanik-Dalam (VA) pada tanggal 1 April 2025, tidak terjadi peningkatan aktivitas hembusan asap kawah ataupun terjadi peningkatan Gempa Vulkanik-Dalam (VA).
Kemudian pada periode 2-8 April 2025 pukul 06.00 WIB, terekam 1 kali gempa Tornillo, 2 kali gempa Vulkanik-Dalam, 6 kali gempa Tektonik Lokal, dan 14 kali gempa Tektonik Jauh.
Meski begitu, Badan Geologi menegaskan bahwa hingga Selasa, 8 April 2025, Gunung Gede masih berstatus normal atau masih berada di Level I.
Status Gunung Gede tersebut, sebagaimana hasil pemantauan aktivitas visual dari Pos PGA Gunung Gede yang berada di Desa Ciloto, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Diketahui bahwa hingga kini (8/4/2025), tidak terjadi erupsi maupun keluarnya kolom abu di atas kawah Gunung Gede.
Pengamatan visual sejak 1 Januari 2025 hingga tanggal 8 April 2025 menunjukkan, aktivitas Gunung Gede yang tampak dipermukaan masih berupa hembusan asap putih tipis hingga sedang yang berasal dari Kawah Wadon dengan ketinggian asap kawah berkisar antara 50 – 100 meter.
"Erupsi terakhir Gunung Gede terjadi pada tahun 1957 berupa kolom erupsi mencapai 3000 meter di atas Kawah Ratu." tulis keterangan pers.
Siaran Pers Badan Geologi turut melampirkan Foto Visual Gunung Gede per tanggal 8 April 2025 pukul 05.32 WIB dan Grafik tinggi hembusan asap serta kegempaan Gunung Gede pada periode 1 Januari 2025 sampai 8 April 2025.