Sejarah Erupsi Gunung Gede: 3 Kali Meletus Sejak 1747, Letusan Terakhir Tahun 1957

Sukabumiupdate.com
Senin 07 Apr 2025, 13:30 WIB
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). (Sumber : Instagram/@bbtn_gn_gedepangrango)

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). (Sumber : Instagram/@bbtn_gn_gedepangrango)

SUKABUMIUPDATE.com - Gunung Gede, yang terletak di Jawa Barat, memiliki sejarah aktivitas vulkanik yang panjang.

Gunung Gede merupakan gunung api tipe strato dengan ketinggian 2.958 mdpl. Secara administratif berada di Kabupaten Cianjur, Sukabumi, dan Bogor, Jawa Barat.

Beberapa waktu sebelumnya, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid mengatakan aktivitas kegempaan Gunung Gede tergolong cukup signifikan dibandingkan kondisi sebelumnya.

“Pada 1 April 2025, antara pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, terjadi 21 kali gempa vulkanik dalam. Sebagai perbandingan, rata-rata harian selama Maret 2024 hanya 0-1 kejadian,” ujarnya dalam keterangan yang dikutip dari esdm.go.id, Selasa, 1 April 2025.

Kemudian update terbaru pada Minggu, 6 April 2025, hasil pengamatan kegempaan menunjukkan bahwa Gunung Gede mengalami tiga kali gempa tektonik lokal dan tiga kali gempa tektonik jauh. Pemantauan dilakukan secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Gede di Desa Ciloto, Kecamatan Pacet, Cianjur, Jawa Barat.

Baca Juga: 5 Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Karanghawu Sukabumi, 1 Orang Hilang

Gunung Gede tidak hanya menjadi destinasi wisata alam, tetapi juga menyimpan cerita sejarah geologi. Berikut ulasan singkat tentang erupsi besar yang pernah terjadi di Gunung Gede, seperti dirangkum dari berbagai sumber:

Sejarah Erupsi Gunung Gede Tahun 1747-1957

1. Letusan Pertama Gunung Gede Tahun 1747-1748

Erupsi besar pertama Gunung Gede tercatat terjadi pada tahun 1747-1748. Letusan Gunung Gede ini menghasilkan aliran lava yang signifikan dari Kawah Lanang, yang membentuk sumber air panas di sekitar gunung.

2. Letusan Besar Gunung Gede Tahun 1840

Pada 12 November 1840, Gunung Gede mengalami letusan besar yang disertai semburan api setinggi 50 meter di atas kawah. Aktivitas vulkanik Gunung Gede ini berlangsung hingga 11 Desember 1840, dengan hujan abu yang mencapai ketinggian 200 meter.

Selain itu, merujuk Suara.com, ledakan susulan terjadi pada tanggal 1 Desember 1840. Saat itu, tidak hanya api yang disemburkan oleh dapur Gunung Gede Pangrango, namun batu disertai hujan abu setinggi 200 meter juga disemburkan dari Puncak Gunung Gede.

3. Letusan Terakhir Gunung Gede Tahun 1957

Letusan Gunung Gede terakhir terjadi pada 3 Maret 1957 di Kawah Ratu, dengan kolom letusan mencapai 3.000 meter di atas puncak. Aktivitas Gunung Gede ini menyebabkan hujan abu di daerah sekitar.

Pada April 1998, Gunung Gede juga sempat mengalami peningkatan aktivitas vulkanik, namun tidak berujung pada Erupsi. Badan Geologi mencatat, tanda-tanda aktivitas tersebut terlihat dari munculnya semburan asap putih pekat serta suara gemuruh yang dapat terdengar dari kejauhan.

"Pada bulan Mei 1998, aktivitas vulkanik Gunung Gede meningkat lagi, dengan semburan asap putih tebal dan abu vulkanik yang jatuh di sekitar kawah," kata Wafid, dikutip dari kompas.com, Senin, 7 April 2025.

Pada tahun 1998 tersebut, Direktorat Vulkanologi menaikkan status aktivitas Gunung Gede ke Level II atau Waspada. Meskipun demikian, peningkatan aktivitas Gunung Gede pada tahun 1998 tidak mengakibatkan korban jiwa maupun kerusakan besar.

Baca Juga: Sadbor Sukabumi Mendunia, Joget Viral Dari Cikembar Ini Disorot Media Asing!

Dampak dan Mitigasi Letusan Gunung Gede

Pantauan sukabumiupdate.com, Gunung Gede terus menunjukkan aktivitas vulkanik, meskipun tidak selalu berujung pada erupsi besar.

Hingga artikel ini ditayangkan, Gunung Gede masih berstatus Level I (Normal), meskipun sempat terjadi gempa vulkanik dalam pada 1 dan 2 April 2025, yang menyebabkan penutupan sementara Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).

Aktivitas Gunung Gede juga tetap diawasi oleh Badan Geologi untuk mengantisipasi potensi bahaya.

Sebagai langkah antisipasi, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) telah menutup jalur pendakian hingga 7 April 2025. Penutupan Pendakian ini dilakukan untuk menghindari risiko bagi para pendaki dan wisatawan yang berada di sekitar gunung.

Masyarakat yang berada di kaki Gunung Gede turut diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak mendekati radius 600 meter dari Kawah Wadon, karena berpotensi mengeluarkan gas gunung api yang berbahaya.

Baca Juga: Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Yaman di Grup C Piala Asia U-17 2025

Melihat catatan Sejarah Letusan Gunung Gede, gunung di Jawa Barat ini terakhir meletus sekitar 68 tahun yang lalu. Selain itu, tercatat ada 24 letusan dalam kurun waktu 150 tahun, dengan Siklus Letusan Gunung Gede yang terbilang tidak teratur.

Meski, tidak ada yang tahu pasti kapan Gunung Gede akan erupsi kembali. Maka dari itu, masyarakat diimbau untuk mematuhi rambu-rambu peringatan yang dikeluarkan oleh ESDM dan PVMBG. Misalnya, mematuhi aturan pendakian hingga jaga jarak dalam radius kilometer tertentu untuk menjaga keamanan dan keselamatan.

Sumber: berbagai sumber.

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini