BMKG: Gempa di Laut Bayah Banten Akibat Deformasi Zona Intraplate Indo-Australia

Sukabumiupdate.com
Minggu 06 Apr 2025, 16:03 WIB
Episenter gempa di laut Bayah Banten yang guncangannya terasa hingga Sukabumi pada Minggu (6/4/2025) pukul 13:55:12 WIB. (Sumber Foto: BMKG)

Episenter gempa di laut Bayah Banten yang guncangannya terasa hingga Sukabumi pada Minggu (6/4/2025) pukul 13:55:12 WIB. (Sumber Foto: BMKG)

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa tektonik yang mengguncang wilayah selatan Jawa, Bayah, Banten pada Minggu (6/4/2025) pukul 13.55.12 WIB memiliki parameter update dengan Magnitudo (M) 4,8.

Episenter lindu ini terletak pada koordinat 7,88° LS ; 105,93° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 111 Km arah Barat Daya Bayah, Banten pada kedalaman 46 km.
 
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi pada Zona Intraplate Indo-Australia. 

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," kata Direktur Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam rilis yang diterima sukabumiupdate.com.

Baca Juga: Gempa M 5,1 di Laut Bayah Banten, Guncangannya Terasa Hingga Sukabumi

Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Surade dengan skala intensitas III - IV MMI (Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi), daerah Bayah, Malingping, Palabuhanratu, dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Getaran gempa ini juga terasa hingga daerah Nagrak, Cibadak, Ciracap, Kabandungan, Kalapanunggal, dan Nyalindung dengan skala intensitas II - III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), daerah Kota Sukabumi dan Kecamatan Cibeber CIanjur dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).

Lebih lanjut Daryono menyampaikan, bahwa berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

"Hingga pukul 14.40 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terkini