SUKABUMIUPDATE.com - Gunung Gede, yang terletak di Jawa Barat tepatnya di Kab/Kota Cianjur, Bogor dan Sukabumi, telah mengalami tiga kali gempa tektonik pada Sabtu, 5 April 2025.
Aktivitas ini merupakan bagian dari peningkatan kegempaan yang telah terjadi sejak awal April, meskipun Status Gunung Gede masih berada di Level I (Normal).
Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung api dengan posisi geografis di Latitude -6.77°LU dan Longitude 106.965°BT ini terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Pengamatan visual juga menunjukkan ada asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 100 meter dari puncak.
"Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah ke arah barat laut." tulis keterangan Pengamatan visual Gunung Gede, dikutip dari laman magma.esdm.go.id, Minggu, 6 April 2025.
Baca Juga: Jadwal Pekan ke-28 Liga 1 2024/2025, Ada Laga Persib Bandung!
Selain itu, Gunung Gede yang memiliki ketinggian 2958 mdpl ini juga menunjukkan aktivitas kegempaan, yakni gempa tektonik sebanyak tiga kali.
Sabtu, 5 April 2025 (Periode 00:00-24:00 WIB)
- 1 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 49 mm, S-P 2 detik dan lama gempa 36 detik.
- 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 4-50 mm, S-P 20 detik dan lama gempa 68-709 detik.
Hingga artikel ini ditayangkan, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) terus melakukan pemantauan melalui Pos Pengamatan Gunung Api untuk memastikan kondisi tetap terkendali.
Baca Juga: Beda Data PHK Pekerja di Awal 2025, Kemnaker Capai 18 Ribu Sementara KSPI 60 Ribu
Pendakian Gunung Gede Ditutup Hingga 7 April 2025
Kemudian melalui unggahan di Instagram/@bbtn_gn_gedepangrango pada Rabu, 2 April 2025, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) telah menutup sementara pendakian Gunung Gede Pangrango mulai 3 hingga 7 April 2025.
Sebagai bentuk antisipasi, masyarakat, pengunjung dan wisatawan diimbau tidak menuruni, mendekati dan bermalam di Kawah Gunung Gede dalam radius 600m dari kawah Wadon.
Masyarakat diharapkan untuk mengikuti informasi resmi dari Badan Geologi dan tidak terpancing oleh berita yang belum terverifikasi.
