BMKG Minta Nelayan Waspada Gelombang Tinggi di Samudra Hindia, Efek Siklon Tropis Courtney

Sukabumiupdate.com
Jumat 28 Mar 2025, 14:32 WIB
Ilustrasi gelombang tinggi. | Foto: Pixabay.com/@AlKalenski

Ilustrasi gelombang tinggi. | Foto: Pixabay.com/@AlKalenski

SUKABUMIUPDATE.com - Siklon tropis Courtney di Samudra Hindia barat daya Banten tercatat masih memicu angin kencang dan gelombang tinggi di wilayah perairan. Kenaikan tinggi gelombang laut juga dipengaruhi oleh bibit siklon 93S di Samudra Hindia sebelah selatan Nusa Tenggara Timur, serta bibit siklon 96W di Samudra Pasifik dekat Maluku Utara.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan para pelaut, termasuk nelayan dan pengelola kapal penyeberangan, mengenai risiko gelombang tinggi selama beberapa hari, hingga 31 Maret nanti. “Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran,” bunyi keterangan BMKG pada 28 Maret 2025.

Merujuk peringatan dini tersebut, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara bergerak ke timur laut dengan kecepatan berkisar 4-28 knot. Angin di wilayah selatan umumnya bergerak lebih kencang dari barat ke barat laut, mencapai 14-68 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudera Hindia selatan Banten hingga Jawa Timur dan Laut Arafuru bagian barat.

Baca Juga: Bibit Siklon Tropis 91S di Selatan Jawa Barat, Waspada Gelombang Tinggi Pesisir Sukabumi

Gelombang tinggi 2,5 hingga 4 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia sebelah barat Kepulauan Nias, kemudian memanjang di barat Kepulauan Mentawai sampai Lampung. Potensi yang sama juga ada di Samudra Hindia sebelah selatan Pulau Jawa, dari Banten hingga Jawa Timur. Kapal ikan dan kapal penyeberangan juga diimbau agar mewaspadai gelombang 4 meter di perairan selatan Bali dan Nusa Tenggara.

Tim BMKG mendeteksi potensi gelombang laut 1,25 – 2,5 meter di beberapa lokasi, seperti di Samudra Pasifik sebelah utara Maluku dan utara Papua. Gelombang serupa juga kemungkinan ada di beberapa bagian Laut Arafuru.

Nelayan yang membawa kapal kecil ke laut diminta mewaspadai angin berkecepatan sekitar 15 knot, serta gelombang yang tingginya melebihi 1,25 meter. Kapal tongkang juga harus mewaspadai angin berkecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Ada juga imbauan bagi nakhoda kapal ferry untuk mewaspadai kecepatan angin di atas 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Nakhoda armada ukuran besar, seperti kapal kargo dan kapal pesiar, harus memerhatikan angin di atas 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

Sumber: Tempo.co

Berita Terkait
Berita Terkini