SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan musim kemarau di Jawa Barat akan dimulai April 2025. Area utara Kota dan Kabupaten Bekasi serta Karawang, diprediksi menjadi daerah pertama yang mendapat iklim kering. Adapun daerah yang masa kemaraunya paling belakangan yaitu mulai dasarian kedua Juni, adalah Kota Banjar bagian timur, Ciamis bagian tenggara, dan Pangandaran bagian timur.
Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat Rakhmat Prasetia mengatakan musim kemarau akan masuk secara berangsur ke Jawa Barat mulai April hingga Juli 2025. Dibanding biasanya. awal musim kemarau pada 2025 kemungkinan mundur. “Puncak musim kemarau 2025 diprediksi terjadi pada Juli dan Agustus,” ujar Rakhmat dalam keterangan, 26 Maret 2025.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jawa Barat 27 Maret 2025, Waspada Hujan Saat Siang Hari
Awal musim kemarau ditetapkan berdasarkan jumlah curah hujan dalam satu dasarian atau sepuluh hari, yang biasanya kurang dari 50 milimeter (mm). Menurut catatan BMKG, mayoritas atau 53 persen wilayah di Jawa Barat berpotensi kemarau selama 10-12 dasarian. Ada 65,9 persen dari total wilayah di provinsi ini yang akan memasuki kemarau pada Juni 2025.
Selama kemarau, area Jawa Barat diprediksi terdampak oleh sejumlah fenomena atmosfer, meliputi El Nino Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD). Ada juga sirkulasi monsun Asia-Australia, serta Inter Tropical Convergence Zone. Suhu permukaan laut Indonesia juga menentukan cuaca kering tersebut.
Berdasarkan hasil pemantauan dan prakiraan BMKG, ENSO berada pada fase netral. Kondisi IOD sejak Februari 2025 juga terpantau netral. BMKG dan beberapa pusat layanan iklim dunia, seperti Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Interactive Weather and Wave Forecast Maps (BoM0, serta National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), memprediksi IOD netral ini akan bertahan hingga akhir musim kemarau 2025.
Sirkulasi monsun Asia–Australia di Indonesia masih didominasi oleh aliran angin baratan atau monsun Asia. Pada April 2025, angin timuran atau monsun Australia diprediksi mulai memasuki wilayah Indonesia bagian selatan. Angin timuran itu menandai transisi dari periode musim hujan ke musim kemarau, khususnya di wilayah tipe monsunal seperti Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara.
Sumber: Tempo.co