Dominan di Jabar, Badan Geologi Catat Gempa Merusak 2024 Terbanyak dalam 24 Tahun

Rabu 01 Januari 2025, 11:27 WIB
Kerusakan bangunan pasca-gempa bumi Bandung dan Garut. | Foto: Dokumentasi Warga

Kerusakan bangunan pasca-gempa bumi Bandung dan Garut. | Foto: Dokumentasi Warga

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat gempa bumi merusak tahun 2024 terbanyak dalam 24 tahun terakhir.

“Kejadian gempa bumi merusak tahun 2024 merupakan yang tertinggi dalam kurun waktu 24 tahun terakhir sejak tahun 2000, yakni 31 kejadian,” kata Supartoyo, Penyelidik Bumi Utama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, dikutip dari keterangannya di situs PVMBG melalui tempo.co pada Rabu (1/1/2025).

Supartoyo mengatakan Badan Geologi mendefinisikan gempa merusak adalah kejadian gempa yang mengakibatkan korban jiwa, kerusakan bangunan, lingkungan, dan kerugian harta benda.

Badan Geologi mencatat kejadian gempa bumi merusak sejak tahun 2000, yakni 5 kejadian, hingga terbaru tahun 2024, yaitu 31 kejadian. Jumlah kejadian gempa bumi merusak pada tahun 2024 lebih banyak dibandingkan yang dicatatkan pada tahun 2023, yakni 30 kejadian.

Baca Juga: Tsunami Aceh 20 Tahun Lalu, Pelajaran untuk Mitigasi Bencana Akibat Gempa Megathrust

Kejadian gempa bumi merusak 2024 diawali dengan kejadian gempa bumi di Banten pada 3 Januari 2024 yang bersumber dari zona intraslab. Sementara yang terakhir tercatat terjadi di Garut pada 7 Desember 2024 yang bersumber dari sesar aktif.

“Kejadian gempa bumi merusak tahun 2024 tidak ada korban jiwa meninggal, namun tercatat 50 orang luka-luka. Selama 2024 tidak ada kejadian gempa bumi yang mengakibatkan dampak besar, namun beberapa kejadian gempa bumi merusak telah memberikan kepanikan, seperti kejadian gempa bumi merusak di Banjar-Tapin, Pulau Bawean, Batang, Berau, Sanggau, Lumajang, dan Cianjur,” kata Supartoyo.

Supartoyo mengatakan, tidak tercatat kejadian tsunami yang dipicu oleh gempa bumi merusak selama 2024. “Demikian juga tidak terjadi bahaya gempa bumi berupa sesar permukaan (fault surface rupture), namun terdapat bahaya ikutan (collateral hazard) berupa likuefaksi tipe siklik pada kejadian gempa bumi Pulau Bawean,” kata dia.

Dia menambahkan, sebagian besar gempa bumi merusak tahun 2024 bersumber dari sesar aktif, beberapa bersumber dari zona penunjaman, terutama zona intraslab. “Sumber gempa bumi merusak zona intraslab terjadi pada gempa bumi tanggal 3 Januari 2024 di Lebak Banten, 23 Maret 2024 di Bengkulu Selatan, 27 April 2024 di Jawa Barat, 15 September 2024 di Jawa Barat, dan 24 September 2024 di Gorontalo. Magnitudonya M5,3 hingga M6,2,” ujarnya.

Baca Juga: Gempa 1975 di Sukabumi: Hancurkan Ribuan Rumah Hingga Terjadi Letusan Gunung

Badan Geologi mencatat Jawa Barat atau Jabar menjadi provinsi dengan kejadian gempa merusak terbanyak pada 2024. “Seperti halnya kejadian gempa bumi merusak tahun 2023, pada tahun 2024 Provinsi Jawa Barat tercatat paling banyak kejadian gempa bumi merusak, yakni 8 dari 31 kejadian gempa bumi merusak dan dominan bersumber dari sesar aktif di darat,” kata Supartoyo.

Ada hal menarik dari kejadian gempa bumi merusak tahun 2024, kata Supartoyo, yaitu kejadian gempa bumi merusak di Pulau Bawean tanggal 22 Maret 2024 dengan M6,5 dan bersumber dari sesar Pola Meratus yang selama ini dianggap tidak aktif.

Supartoyo mengatakan Kalimantan yang selama ini dikenal minim kejadian gempa bumi, pada 2024 tercatat terjadi tiga kali kejadian gempa bumi merusak, yakni pada 13 Februari 2024 di Banjar-Tapin, Kalimantan Selatan, pada 15 September 2024 di Berau, Kalimantan Timur, serta 22 September 2024 di Sanggau, Kalimantan Barat. “Semuanya bersumber dari sesar aktif di darat dengan magnitudo berkisar M4,2 hingga M5,6,” kata dia.

Supartoyo mengatakan pada 2024 juga tercatat terjadi gempa bumi merusak yang sumbernya justru bukan dari zona sesar utama, tetapi berasal dari tear fault atau biasa disebut sesar antitetik, misalnya yang terjadi pada 13 Februari 2024 di Banjar-Tapin, pada 22 Maret 2024 di Pulau Bawean, dan pada 7 Juli 2024 di Batang, Jawa Tengah.

“Kegiatan penyelidikan gempa bumi harus terus ditingkatkan terutama dalam mengidentifikasi karakteristik sumber-sumber gempa bumi yang belum terpetakan. Data katalog kejadian gempa bumi merusak dari Badan Geologi akan membantu dalam mengidentifikasi sumber-sumber gempa bumi tersebut,” ujar Supartoyo.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Jawa Barat06 Februari 2025, 01:48 WIB

Ini Respon Dedi Mulyadi Saat Tahu Pemprov Punya Utang Rp3,4 Triliun Bekas Bangun Masjid Al Jabbar

Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, memberikan respon atas informasi bahwa provinsi yang dipimpinnya memiliki utang sebesar Rp 3,4 triliun yang berasal dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi bersama Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin usai mengikuti Rapim di Gedung Pakuan. (Sumber : Humas Jabar)
DPRD Kab. Sukabumi06 Februari 2025, 01:09 WIB

Reses DPRD Sukabumi, Hamzah Gurnita Terima Keluhan Soal Dana BOS hingga Jaminan Kesehatan

Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Hamzah Gurnita, menggelar Reses I tahun 2025 di Desa Jayanti, Rabu (5/2/2025)
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Hamzah Gurnita, menggelar Reses I tahun 2025 di Desa Jayanti, Rabu (5/2/2025)  | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi06 Februari 2025, 00:18 WIB

Bilang Mau Pergi Jauh, Ini Pesan Terakhir Yana Ke Sahabat di Sukabumi Sebelum Laka Maut GT Ciawi

Pesan terakhir Yana Mulyana (41 tahun) korban meninggal asal Cikole, Kota Sukabumi dalam kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi diungkap sahabatnya sendiri, Boy Anugrah (45 tahun).
Almarhum Yana Mulyana (41 tahun) dan istri Sugiarti (49 tahun) | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih06 Februari 2025, 00:03 WIB

Usai Putusan MK, Bupati-Wabup Sukabumi Terpilih Asep Japar-Andreas Dilantik 20 Februari 2025

Pelantikan Bupati-Wakil Bupati Sukabumi terpilih, Asep Japar-Andreas kini dipastikan bakal segera digelar.
Paslon Asep Japar-Andreas dan tim pemenangan saat konferensi pers terkait hasil real count internal Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Turangga Anom)
Sukabumi05 Februari 2025, 23:28 WIB

Rumah Rata Terdampak Penertiban, 87 Warga Citepus Sukabumi Kini Terlantar di Tenda Darurat

Puluhan warga yang berlokasi di kampung Istiqomah, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, kini harus bertahan di tenda darurat setelah tempat tinggal dan usaha mereka dibongkar karena terdampak penertiban
29 Kepala Keluarga menghuni tenda darurat setelah rumah mereka dibongkar terdampak penertiban di Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi Memilih05 Februari 2025, 22:46 WIB

Tuduhan TSM Tidak Terbukti, MK Hentikan Gugatan Sengketa Pilkada Kabupaten Sukabumi

Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan untuk menghentikan gugatan sengketa hasil Pilkada Kabupaten Sukabumi yang diajukan oleh pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1, Iyos Somantri - Zaenul.
Sidang pembacaan dismissal sengketa Pilkada Kabupaten | Foto : Capture Youtube
Produk05 Februari 2025, 22:32 WIB

Disdagin Kabupaten Sukabumi Tunggu Kejelasan Mekanisme Sub Pangkalan LPG 3 Kg

Hingga kini belum ada kejelasan mengenai batas pengiriman gas elpiji 3 kg ke sub pangkalan.
Ilustrasi gas LPG 3 Kg | Foto: Dok. SU
Sukabumi05 Februari 2025, 21:49 WIB

Kronologi Pembacokan di Kebonpedes Sukabumi, Pelaku Emosi Tak Dikasih Nomor HP Adik Korban

Berikut kronologi pembacokan pemuda di Kebonpedes Sukabumi. Pelaku emosi karena tak dikasih nomor HP adik korban.
Kolase foto terduga pelaku pembacokan di Kebonpedes Sukabumi saat ditahan di Polsek dan saat ditangkap warga. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi05 Februari 2025, 21:41 WIB

Mobil Terbakar, 4 Warga Cidadap Meninggal: Data Warga Sukabumi Korban Laka Maut GT Ciawi Kini Jadi 14 Orang

Kecelakaan tragis terjadi di Gerbang Tol Ciawi 2 KM 41, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, pada Selasa malam (4/2/2025). Kecelakaan tersebut menewaskan 8 orang, sementara 11 lainnya mengalami luka-luka.
Kunjungan Kapolsek Sagaranten ke salah satu rumah duka di Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa
Sehat05 Februari 2025, 20:55 WIB

Fokus Pada Motorik, Ini 9 Cara Stimulasi Bayi 1 Bulan yang Bisa Bunda Terapkan

Bayi usia 1 bulan merupakan tahap awal penting untuk perkembangan mereka. Maka dari itu, Bunda bisa melakukan stimulasi agar tumbuh kembang bayi lebih optimal.
Ilustrasi stimulasi bayi usia 1 bulan (Sumber : pexels.com/@Foden Nguyen)