SUKABUMIUPDATE.com - Menjelang akhir tahun, BMKG mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan masih melanda Indonesia. Kondisi ini dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
Beberapa wilayah telah mengalami bencana akibat cuaca ekstrem, di antaranya banjir di Tarakan (Kalimantan Utara), Kulon Progo (Yogyakarta), Balangan (Kalimantan Selatan), Semarang dan Banyumas (Jawa Tengah), serta Serang (Banten).
Tanah longsor juga tercatat terjadi di Sidenreng Rappang (Sulawesi Selatan), Sukabumi (Jawa Barat), Sragen, dan Wonogiri (Jawa Tengah). Selama sepekan terakhir, curah hujan ekstrem tercatat dengan intensitas lebih dari 100 mm per hari, seperti 120 mm di Padang (23 Desember), 143 mm di Manokwari (25 Desember), dan 112 mm di Toli-Toli (25 Desember).
Fenomena cuaca seperti La Niña lemah, angin Monsun Asia, aktifnya gelombang atmosfer, dan keberadaan sirkulasi siklonik menjadi faktor yang meningkatkan curah hujan di berbagai wilayah Indonesia. Kombinasi fenomena ini diperkirakan terus berlanjut hingga awal Tahun Baru 2025, sehingga masyarakat diimbau tetap siaga terhadap ancaman bencana hidrometeorologi.
Dinamika Atmosfer Sepekan Ke Depan
BMKG mencatat sejumlah fenomena atmosfer yang akan memengaruhi cuaca selama sepekan ke depan. Menguatnya angin Monsun Asia dan dampak La Niña lemah masih menjadi latar belakang utama peningkatan hujan di Indonesia.
Selain itu, aktivitas gelombang atmosfer dan potensi terbentuknya bibit siklon tropis serta sirkulasi siklonik di Samudera Hindia turut berkontribusi terhadap dinamika atmosfer.
Kondisi atmosfer ini mendukung terjadinya hujan lebat yang disertai angin kencang, berpotensi memicu bencana hidrometeorologi di berbagai wilayah. BMKG terus memantau fenomena ini untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat.
Prospek Cuaca dan Peringatan Dini
BMKG memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang, selama periode 27 Desember 2024 – 2 Januari 2025. Berikut wilayah-wilayah yang diperkirakan terdampak:
Hujan Sedang Hingga Lebat
- Sumatera: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung.
- Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara: Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.
- Kalimantan: Sebagian besar wilayah Kalimantan.
- Sulawesi: Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan.
- Maluku dan Papua: Maluku, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan.
Hujan Lebat Hingga Sangat Lebat
- Sumatera: Riau.
- Jawa dan Bali: Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali.
- Nusa Tenggara: Nusa Tenggara Barat.
- Sulawesi: Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah.
Selain itu, potensi angin kencang diperkirakan terjadi di wilayah Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan memantau informasi terkini dari BMKG.
Dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kesiapsiagaan dalam mengantisipasi risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air, terutama di wilayah rawan.
Membersihkan saluran air dan lingkungan sekitar untuk mengurangi risiko banjir juga menghindari aktivitas di wilayah rawan bencana serta mempersiapkan perlengkapan darurat.
BMKG juga menghimbau kepada masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.
“Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan
perkembangan cuaca terbaru,” ungkap BMKG.
Sumber: BMKG