Puncak Musim Hujan, BMKG Imbau Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi

Jumat 06 Desember 2024, 11:15 WIB
Ilustrasi - BMKG mengingatkan akan terjadinya  potensi risiko bencana hidrometeorologi di beberapa wilayah yang memasuki masa puncak musim hujan. (Sumber : pexels.com/Thgusstavo Santana).

Ilustrasi - BMKG mengingatkan akan terjadinya potensi risiko bencana hidrometeorologi di beberapa wilayah yang memasuki masa puncak musim hujan. (Sumber : pexels.com/Thgusstavo Santana).

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa sejumlah fenomena atmosfer yang tengah terjadi memengaruhi pola cuaca di Indonesia, sehingga meningkatkan kemungkinan hujan lebat. Hal ini semakin relevan karena banyak wilayah di Indonesia sedang memasuki puncak musim hujan.

Beberapa fenomena atmosfer yang terjadi juga memengaruhi pola cuaca di Indonesia, meningkatkan peluang terjadinya hujan lebat, terutama di beberapa wilayah tanah air sedang memasuki puncak musim hujan. 

Sirkulasi siklonik yang terpantau di berbagai lokasi, seperti Laut Natuna, Samudra Hindia sebelah barat daya Banten, dan Laut Timor, turut mendukung kondisi ini. Fenomena ini memicu pengangkatan massa udara secara signifikan, yang pada akhirnya mempercepat pembentukan awan hujan dengan intensitas tinggi di sekitar area tersebut.

Pada masa puncak musim hujan ini, beberapa wilayah Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Maluku Utara, sebagian Sulawesi, dan Papua Selatan, berpeluang besar mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko bencana seperti banjir, genangan air, dan tanah longsor, terutama di daerah-daerah yang rawan.

Wilayah sekitar aliran sungai di kawasan gunung berapi aktif juga memerlukan perhatian khusus. Hujan lebat di area tersebut dapat memicu terjadinya banjir lahar hujan, yang membahayakan masyarakat di sekitarnya.

BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Penting untuk terus memantau informasi terbaru mengenai cuaca melalui saluran resmi BMKG agar dapat mengambil langkah antisipasi yang tepat dan efektif.

Kondisi Dinamika Atmosfer 

BMKG memantau sejumlah fenomena atmosfer yang diperkirakan mempengaruhi pola cuaca di Indonesia selama sepekan ke depan. Fenomena ini berkontribusi pada peningkatan pembentukan awan hujan di berbagai wilayah. 

Berikut adalah dinamika atmosfer yang perlu diperhatikan:

  • Dipole Mode Negatif: berlangsung konsisten, fenomena ini meningkatkan pasokan uap air yang memperkuat curah hujan di wilayah barat Indonesia.
  • Madden-Julian Oscillation (MJO): berada di fase 4 yang aktif di wilayah barat dan tengah Indonesia, mendukung pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia. Gangguan fenomena MJO secara spasial terpantau aktif di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTT, NTB, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, dan Pulau Papua.
  • Gelombang Rossby, Kelvin, dan Low Frequency: Meningkatkan peluang pembentukan awan hujan signifikan di wilayah barat dan timur Indonesia, seperti Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, dan Pulau Papua.
  • Gangguan tropis berupa pola sirkulasik siklonik: Terpantau di perairan barat Aceh dan di Laut Timor sebelah selatan Maluku Barat Daya serta bibit siklon tropis 91S di Samudra Hindia sebelah selatan Banten yang berpotensi menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan dalam kategori Rendah dan pergerakannya semakin menjauhi wilayah Indonesia. Pola sirkulasi siklonik ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin yang memanjang di wilayah perairan barat Sumatra dan di sebagian wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara.

Kombinasi dari fenomena-fenomena ini diperkirakan akan meningkatkan curah hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, meliputi wilayah dari barat hingga timur Indonesia. BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi risiko hidrometeorologi dan terus memantau informasi terkini melalui kanal resmi BMKG.

 

Peringatan Dini Cuaca

BMKG juga memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, akan terjadi selama periode 06 - 12 Desember 2024 di wilayah berikut:

Potensi Hujan Sedang - Lebat

  • Aceh
  • Sumatera Utara 
  • Sumatera Barat 
  • Riau
  • Kep. Riau 
  • Jambi
  • Sumatera Selatan
  • Kep. Bangka Belitung
  • Bengkulu
  • Lampung 
  • Banten
  • DKI Jakarta 
  • Jawa Barat 
  • Jawa Tengah
  • D.I Yogyakarta 
  • Jawa Timur
  • Nusa Tenggara Barat 
  • Nusa Tenggara Timur 
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan 
  • Sulawesi Utara
  • Gorontalo
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara 
  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua Barat Daya
  • Papua Barat
  • Papua Tengah
  • Papua Pegunungan 
  • Papua 
  • Papua Selatan

 

Potensi Hujan Lebat - Sangat Lebat

  • Jawa Barat 
  • Jawa Tengah
  • DI Yogyakarta 
  • Jawa Timur 
  • Sulawesi Selatan
  • Nusa Tenggara Timur

 

Potensi Angin Kencang

  • Pesisir barat Sumatera Barat hingga Lampung
  • Banten
  • Jawa Barat
  • DKI Jakarta 
  • Jawa Tengah 
  • DI Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Bali
  • NTB
  • NTT
  • Sulawesi bagian selatan

 

Dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kesiapsiagaan dalam mengantisipasi risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air, terutama di wilayah rawan.

Membersihkan saluran air dan lingkungan sekitar untuk mengurangi risiko banjir juga menghindari aktivitas di wilayah rawan bencana serta mempersiapkan perlengkapan darurat.

BMKG juga menghimbau kepada masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.

“Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru,” ungkap BMKG.









Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)