Awan Kinton Jatuh di Kalimantan Bikin Penasaran, Begini Penjelasan BMKG

Senin 18 November 2024, 13:15 WIB
Bentuk benda putih tersebut memang sekilas mirip dengan awan kinton yang sering muncul dalam animasi Dragon Ball. (Sumber : Video Screenshot Video Instagram/X(Twitter)).

Bentuk benda putih tersebut memang sekilas mirip dengan awan kinton yang sering muncul dalam animasi Dragon Ball. (Sumber : Video Screenshot Video Instagram/X(Twitter)).

SUKABUMIUPDATE.com - Beberapa waktu lalu, media sosial dihebohkan oleh video yang memperlihatkan benda putih mirip awan yang jatuh di Kalimantan Tengah. 

Banyak yang mengaitkannya dengan "awan kinton" yang sering muncul dalam animasi Dragon Ball. Fenomena ini tentu saja menarik perhatian dan membuat banyak orang penasaran.

Sebuah video mengenai gumpalan putih misterius diunggah oleh akun bernama Muhammad Shafer dan menjadi viral setelah dibagikan oleh berbagai akun fanspage seperti @folkshitt, @ngakaksehat, dan akun X @steepymaroon46. Unggahan tersebut mendapat perhatian besar, dengan jutaan tayangan dan puluhan ribu tanda suka.

"Bapak tadi habis megang awan nak," tulis @steepymaroon46. Ribuan netizen di kolom komentar justru menyeletuk bahwa itu adalah awan Kinton, dikutip dari Suara.com.

Sebagai informasi, Kinto'un atau Flying Nimbus adalah awan kuning ajaib yang digunakan sebagai alat transportasi oleh Goku dan anaknya dalam serial Dragon Ball dan Dragon Ball Z. 

Goku mendapatkan awan Kinton dari Master Roshi sebagai hadiah setelah menyelamatkan Turtle. Awan tersebut terinspirasi dari teknik Sun Wukong yang menunggangi awan dalam kisah klasik Journey to the West.

Dalam video viral itu, sejumlah pekerja dari PT Adaro Energy Tbk terlihat mendekati gumpalan putih yang tampak jatuh dari langit. Salah seorang pekerja terdengar berteriak, "Dragon Ball."

Video ini diambil di Muara Tuhup, Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, dan mendapat berbagai komentar dari netizen.

"Itu Gokunya nggak dicari sekitar lokasi kah? Siapa tahu pingsan deket situ karena belum makan, atau ngikhlasin awannya jatoh soalnya takut kena pajak di konoha. Kan bukan private jet," cuit @Ry**oC*an.

"Hatinya nggak ada yang baik jadi nggak bisa naik awan kinton," canda @gu**e**adi.

Penjelasan BMKG Terkait Fenomena Gumpalan Putih

Setelah ditelusuri, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan ilmiah terkait fenomena ini. Mereka memastikan bahwa benda putih yang jatuh tersebut bukanlah awan seperti yang banyak diperkirakan.

BMKG menyatakan bahwa fenomena tersebut bukanlah awan jatuh, apalagi awan Kinton. Gumpalan putih itu diyakini sebagai gumpalan uap biasa. 

Menurut BMKG, benda putih misterius yang terekam hanyalah gumpalan uap air atau gas biasa. "Fenomena tersebut kemungkinan besar bukan awan alami, melainkan kondensasi uap air atau gas akibat aktivitas manusia yang terjadi di wilayah pertambangan," kata Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani dikutip dari Antara, Sabtu (16/11/2024).

Menurut definisi, awan adalah aerosol berupa kumpulan tetesan cairan kecil, kristal es, atau partikel lain yang tersuspensi di atmosfer.

Perwakilan BMKG menambahkan bahwa awan tidak bisa jatuh ke tanah dalam bentuk gumpalan padat karena partikelnya sangat ringan dan memiliki kerapatan rendah. 

Awan terdiri dari partikel air yang sangat kecil dan ringan, sehingga tetap melayang di udara berkat arus udara. Partikel-partikel ini biasanya menguap sebelum mencapai tanah, terutama ketika lingkungan berubah.

Sumber: Suara.com

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel18 November 2024, 15:30 WIB

Kampung Adat Cireundeu Cimahi, Hanya 45 Menit dari Terminal Leuwipanjang

Kampung Adat Cireundeu Cimahi dikenal sebagai destinasi wisata keluarga yang edukatif dan menyajikan pesona tradisi leluhur di tengah kemajuan zaman.
Kampung Adat Cireundeu Di Cimahi Jawa Barat. Foto: IG/@visitcireundeu
Life18 November 2024, 15:29 WIB

Sebelum Makih Jauh! Simak Bantuan Awal untuk Pelaku Judi Online Menurut Psikolog

Setiap orang memiliki kebutuhan masing-masing dan ada kalanya mendesak.
(Foto Ilustrasi) Psikolog klinis Widya Sintia Sari membagi tips awal membantu orang agar terlepas dari jeratan judi online. | Foto: Pexels.com
Inspirasi18 November 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sales Executive dengan Penempatan di Kota Sukabumi, Cek Kualifikasinya

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Sales Executive dengan Penempatan di Kota Sukabumi, Cek Kualifikasinya (Sumber : Freepik/sastock)
Sukabumi18 November 2024, 14:53 WIB

Dialog di Sentra Phala Martha Sukabumi, Mensos Tekankan Target Waktu Rehabilitasi

Gus Ipul menyampaikan pandangannya terkait target rehabilitasi sosial.
Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Sentra Phala Martha, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Senin (18/11/2024). | Foto: SU/Ibnu Sanubari
Sukabumi18 November 2024, 14:46 WIB

Bupati Sukabumi Minta TP PKK Jadi Garda Terdepan Wujudkan Keluarga Berkualitas

Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengajak TP PKK dan kadernya untuk terus semangat menggapai prestasi melalui sebuah kerja keras dan kerja nyata.
Pemberian penghargaan kepada pemenang lomba dalam rangka memperingati HKG PKK ke-52 oleh Bupati Sukabumi Marwan Hamami. (Sumber Foto: Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Film18 November 2024, 14:30 WIB

Sinopsis Pantaskah Aku Berhijab, Film Romantis Religi Terbaru Bryan Domani

Film Pantaskah Aku Berhijab mengusung genre romantis yang dibalut nuansa religi dan digarap oleh sutradara Hadrah Daeng Ratu, pastinya akan membuat penonton ikut terbawa suasana.
Sinopsis Pantaskah Aku Berhijab, Film Romantis Religi Terbaru Bryan Domani (Sumber : Instagram/@filmpantaskahakuberhijab)
Produk18 November 2024, 14:10 WIB

Diskumindag Catat Harga Dua Jenis Cabai Melonjak di Pasar Kota Sukabumi

Diskumindag juga melaporkan penurunan harga pada dua jenis bawang.
(Foto Ilustrasi) Cabai merah besar lokal dan cabai merah besar TW di Kota Sukabumi mengalami lonjakan harga. | Foto: Istimewa
Life18 November 2024, 14:00 WIB

Judi Online di Indonesia: Lotre & Taruhan Berhadiah yang Berkembang Sejak 1990-an

Judi online di Indonesia terus berkembang dan beradaptasi dengan teknologi yang semakin canggih.
Ilustrasi. Judi Online di Indonesia: Lotre & Taruhan Berhadiah yang Berkembang Sejak 1990-an (Sumber : Freepik/@pikisuperstar)
DPRD Kab. Sukabumi18 November 2024, 13:46 WIB

Reses di Cireunghas, Dewan Uden Terima Aspirasi Soal BPJS dan Honor Guru Madrasah

Uden menyebut warga berharap mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Reses Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Uden Abdunnatsir di Desa Cipurut, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Senin (18/11/2024). | Foto: Istimewa
Keuangan18 November 2024, 13:43 WIB

BPR Sukabumi Cabang Sagaranten Hadirkan Kantor Kas Nyalindung, Maksimalkan Pelayanan Keuangan

Perumda Bank Perekonomian Rakyat atau BPR Sukabumi mendekatkan pelayanan keuangan dengan menghadirkan kantor kas di Kecamatan Nyalindung.
Kantor Kas Nyalindung dari BPR Sukabumi Cabang Sagaranten (Sumber: istimewa)