SUKABUMIUPDATE.com - Beberapa waktu lalu, media sosial dihebohkan oleh video yang memperlihatkan benda putih mirip awan yang jatuh di Kalimantan Tengah.
Banyak yang mengaitkannya dengan "awan kinton" yang sering muncul dalam animasi Dragon Ball. Fenomena ini tentu saja menarik perhatian dan membuat banyak orang penasaran.
Sebuah video mengenai gumpalan putih misterius diunggah oleh akun bernama Muhammad Shafer dan menjadi viral setelah dibagikan oleh berbagai akun fanspage seperti @folkshitt, @ngakaksehat, dan akun X @steepymaroon46. Unggahan tersebut mendapat perhatian besar, dengan jutaan tayangan dan puluhan ribu tanda suka.
"Bapak tadi habis megang awan nak," tulis @steepymaroon46. Ribuan netizen di kolom komentar justru menyeletuk bahwa itu adalah awan Kinton, dikutip dari Suara.com.
Sebagai informasi, Kinto'un atau Flying Nimbus adalah awan kuning ajaib yang digunakan sebagai alat transportasi oleh Goku dan anaknya dalam serial Dragon Ball dan Dragon Ball Z.
Goku mendapatkan awan Kinton dari Master Roshi sebagai hadiah setelah menyelamatkan Turtle. Awan tersebut terinspirasi dari teknik Sun Wukong yang menunggangi awan dalam kisah klasik Journey to the West.
Dalam video viral itu, sejumlah pekerja dari PT Adaro Energy Tbk terlihat mendekati gumpalan putih yang tampak jatuh dari langit. Salah seorang pekerja terdengar berteriak, "Dragon Ball."
Video ini diambil di Muara Tuhup, Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, dan mendapat berbagai komentar dari netizen.
"Itu Gokunya nggak dicari sekitar lokasi kah? Siapa tahu pingsan deket situ karena belum makan, atau ngikhlasin awannya jatoh soalnya takut kena pajak di konoha. Kan bukan private jet," cuit @Ry**oC*an.
"Hatinya nggak ada yang baik jadi nggak bisa naik awan kinton," canda @gu**e**adi.
Penjelasan BMKG Terkait Fenomena Gumpalan Putih
Setelah ditelusuri, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan ilmiah terkait fenomena ini. Mereka memastikan bahwa benda putih yang jatuh tersebut bukanlah awan seperti yang banyak diperkirakan.
BMKG menyatakan bahwa fenomena tersebut bukanlah awan jatuh, apalagi awan Kinton. Gumpalan putih itu diyakini sebagai gumpalan uap biasa.
Menurut BMKG, benda putih misterius yang terekam hanyalah gumpalan uap air atau gas biasa. "Fenomena tersebut kemungkinan besar bukan awan alami, melainkan kondensasi uap air atau gas akibat aktivitas manusia yang terjadi di wilayah pertambangan," kata Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani dikutip dari Antara, Sabtu (16/11/2024).
Menurut definisi, awan adalah aerosol berupa kumpulan tetesan cairan kecil, kristal es, atau partikel lain yang tersuspensi di atmosfer.
Perwakilan BMKG menambahkan bahwa awan tidak bisa jatuh ke tanah dalam bentuk gumpalan padat karena partikelnya sangat ringan dan memiliki kerapatan rendah.
Awan terdiri dari partikel air yang sangat kecil dan ringan, sehingga tetap melayang di udara berkat arus udara. Partikel-partikel ini biasanya menguap sebelum mencapai tanah, terutama ketika lingkungan berubah.
Sumber: Suara.com