SUKABUMIUPDATE.com - Cimandiri adalah salah satu sungai yang membentang di perairan tawar Sukabumi. Sungai yang mengalir dari timur ke barat ini memiliki panjang sekitar 100 km.
Hulu Sungai Cimandiri berada di Gunung Pasir Caringin, Desa Sukamanah, Kecamatan Gegerbitung dan bermuara ke Samudera Hindia dekat Palabuhanratu. Anak Sungai Cimandiri juga ada yang berhulu dari Gunung Gede, Gunung Pangrango, Gunung Salak dan Gunung Halimun.
Adapun Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimandiri seluas 201.431 hektare. Terbentang sekitar Padalarang dan kawasan konservasi gunung Halimun di bagian hulu, Sungai Cimandiri membentang ke barat daya hingga bermuara di Teluk Palabuhanratu.
Ada beberapa anak sungai dari DAS Cimandiri, diantaranya Sungai Cicatih, Sungai Cipelang, Sungai Citarik, Sungai Cibodas, dan Sungai Cidadap yang seluruhnya bermuara di Teluk Palabuhanratu, Sukabumi.
Baca Juga: Prasasti Jawa Kuno di Sungai Cicatih Sukabumi, Bukti Kerajaan Sunda di Jabar
Berdasarkan klasifikasi Ditjen RLPS (2000), DAS Cimandiri merupakan DAS lokal, yang secara geografis terletak secara utuh berada di satu kabupaten/kota. Secara potensial pun, DAS Cimandiri hanya dimanfaatkan oleh satu daerah kabupaten/kota.
Wilayah DAS Cimandiri secara administratif masuk Kabupaten Sukabumi serta sebagian masuk ke wilayah Kabupaten Cianjur.
Sebagai sumber air, sungai adalah salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi serbaguna bagi kehidupan mahluk hidup, tak terkecuali Sungai Cimandiri.
Lebih dari itu, Sungai Cimandiri Sukabumi Cianjur menyimpan kekayaan tersembunyi berupa potensi mineral bernilai jual tinggi. Fakta tersebut sebagaimana diungkap dalam penelitian Agus Budi Prasetyo, Eko Sulistiyono dan Wahyu Mayangsari tahun 2016 bertajuk "Studi Pengembangan Material Maju dari Mineral Daerah Aliran Sungai Cimandiri".
Hasil Riset tentang Kekayaan Tersembunyi di Sungai Cimandiri itu menyebutkan sepanjang DAS Cimandiri, ada banyak sumber daya mineral, mulai dari mineral paring ringan hingga logam berat dan logam mulia. Kekayaan ini berkat dominasi jenis batuan berupa endapan permukaan, batuan vulkanik, dan batuan sedimen. Adapun endapan permukaan (aluvium) ini dapat berupa endapan sungai atau endapan pantai, yang terdiri dari lempung, lanau, pasir, kerikil, dan kerakal.
Baca Juga: Sama-sama "Like Earth", Kenapa Hari Jadi Kabupaten dan Kota Sukabumi Berbeda?
Potensi kekayaan tersembunyi di Sungai Cimandiri ini, menurut riset, lebih cocok dikembangkan penglahan mineral berbasis material maju yang memiliki nilai jual tinggi.
"...karena keberadaan mineral di sepanjang DAS Cimandiri dalam jumlah deposit yang kecil " tulis konklusi riset tersebut, seperti dikutip dari Publikasi Media Neliti, Kamis (10/10/2024).
Sementara itu, potensi mineral untuk material maju disepanjang DAS Cimandiri meliputi batu kapur, Silika, Zeolit, Batu Besi dan Pasir Besi serta Mineral Logam Tanah Jarang (LTJ).
Apabila dikembangkan, potensi mineral di Sungai Cimandiri ini dapat menghasilkan produk material maju seperti karbonat presipitat nano, silika murni untuk panel surya, zeolit ukuran nano, besi oksida untuk bahan baterai lithium dan pigmen serta konsentrat mineral LTJ.