Terbaru di Sukabumi! Jawa Barat Rawan Gempa Bumi, Terjadi 134 Kali

Kamis 10 Oktober 2024, 09:55 WIB
(Foto Ilustrasi) Jawa Barat rawan gempa bumi. | Foto: Istimewa

(Foto Ilustrasi) Jawa Barat rawan gempa bumi. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Terbaru, Jawa Barat mengalami gempa bumi 4.9 M. Gempa tektonik tersebut terjadi di Kabupaten Sukabumi pada 8 Oktober 2024 pukul 21.12 WIB.

Mengutip tempo.co, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan episenter gempa terjadi pada koordinat 7.76 LS dan 106.55 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 85 kilometer selatan Kabupaten Sukabumi pada kedalaman 11 kilometer.

Selama Agustus 2024, BMKG mencatat 134 gempa bumi terjadi di Jawa Barat. Mayoritas sumber gempa berpusat di laut dan berkedalaman dangkal. Jika dipetakan, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu, mengatakan 111 gempa berpusat di laut, sedangkan sisanya berasal dari daratan.

Baca Juga: BMKG: Gempa M4.9 Sukabumi akibat Aktivitas Sesar Dasar Laut

Dilansir dari laman resmi, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan Jawa Barat terutama wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran, dan Sukabumi, memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak 1844.

Pada 28 April 2024 setelah terjadinya gempa di Kabupaten Garut sebesar 6.2 M, Dwikorita melakukan audiensi bersama Pj Bupati Garut dan BPBD Kabupaten Garut untuk membahas rentannya gempa bumi di Jawa Barat.

"Jawa Barat memang rentan atau rawan mengalami gempa bumi, sehingga kalau ditanya potensinya ke depan bagaimana, pasti akan terulang bahkan dalam beberapa kali periode setahun dan tahun berikutnya terjadi lagi," kata dia.

Dwikorita juga mengatakan lebih baik melakukan mitigasi dengan cara menyesuaikan konstruksi bangunan sebagai antisipasi gempa ke depannya. Hal ini lebih baik dilakukan dibandingkan melakukan migrasi atau memindahkan banyak orang ke tempat lainnya.

Di sisi lain, akibat adanya pergerakan tanah dengan kondisi cuaca Jawa Barat yang diperkirakan akan mengalami hujan ringan dan lebat, BMKG khawatir akan terjadi longsor. Hal ini dikarenakan pergerakan tanah akan membuat pori-pori tanah disekitarnya longgar dan apabila terkena air hujan akan memungkinkan terjadinya longsor.

Potensi longsor tidak hanya akan menyebabkan kerusakan infrastruktur umum, tetapi juga dapat merusak permukiman seperti sempat terjadi di Banten dan Garut beberapa waktu lalu. Maka dari itu diperlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap wilayah-wilayah yang berpotensi longsor dan banjir.

"Yang dikhawatirkan nanti saat masuk musim hujan berikutnya, itu mulai Oktober, November, Desember, dan puncaknya biasanya Desember atau Januari, ini seakan-akan tabungan untuk bencana di musim hujan berikutnya. Tadi sudah disampaikan akan dikoordinasikan, misalnya dengan PUPR, agar bisa melakukan pengecekan ke atas, ke hulu sungai agar dibersihkan," ujarnya.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Cek Fakta10 Oktober 2024, 14:02 WIB

[SALAH] Jokowi Batalkan Keppres Pemindahan Ibu Kota Jakarta ke IKN

SALAH! Hasil Cek Fakta menunjukkan narasi yang menyebutkan Jokowi membatalkan Keppres IKN sehingga Jakarta tetap jadi ibu kota dan IKN mangkrak adalah informasi keliru.
Presiden Joko Widodo saat meresmikan Plaza Seremoni Kebangsaan di IKN, Rabu (14/8/2024). (Sumber : Akun X Jokowi)
Life10 Oktober 2024, 14:00 WIB

7 Ciri-ciri Suara Kucing dan Maknanya yang Harus Diketahui Pemilik

Mengenali berbagai jenis suara ini dapat membantu pemilik kucing memahami kebutuhan dan suasana hati peliharaan mereka lebih baik.
Ilustrasi - Mengenali berbagai jenis suara ini dapat membantu pemilik kucing memahami kebutuhan dan suasana hati peliharaan mereka lebih baik. (Sumber : Pexels.com/@JaphethMast)
Sukabumi10 Oktober 2024, 13:57 WIB

Pasar Palabuhanratu Sukabumi Sepi Setelah Kebakaran, Pedagang Cerita Soal Ledakan

Deni sempat mendengar suara ledakan seperti petasan.
Kondisi kios di PSM Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, yang kebakaran pada Rabu, 9 Oktober 2024. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi10 Oktober 2024, 13:28 WIB

Daftar Dinas di Kota Sukabumi Penerima Anugerah Transformasi Digital Diskominfo

Tujuan Anugerah Transformasi Digital adalah memberikan penghargaan dan motivasi kepada perangkat daerah.
Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji bersama Kepala Diskominfo Kota Sukabumi Rahmat Sukandar. | Foto: Website Kota Sukabumi
Bola10 Oktober 2024, 13:13 WIB

Prediksi Bahrain vs Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Timnas Indonesia vs Bahrain akan tersaji malam ini dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Timnas Indonesia vs Bahrain akan tersaji malam ini dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. (Sumber : pssi.org)
Food & Travel10 Oktober 2024, 13:00 WIB

5 Makanan Tradisional Jabar yang Mulai Langka: Doclang Bogor Hingga Kadedemes Sumedang

Ada Doclang Bogor hingga Kadedemes Sumedang, Kini beberapa makanan tradisional Sunda mulai jarang ditemukan.
Geco menjadi salah satu makanan khas Jawa Barat yaitu dari Cianjur yang telah melegenda | Foto: Tangkapan Layar YouTube/Papa Oki
Keuangan10 Oktober 2024, 12:30 WIB

Jangan Banyak Gaya! Ini 10 Prinsip Financial Independence yang Bisa Diterapkan

Disiplin dalam menabung, berinvestasi, dan mengelola pengeluaran adalah kunci dalam perjalanan menuju financial independence.
Ilustrasi. Cara Meraih finansial yang seimbang dengan prinsip Financial Independence. | Foto: Pixabay.com/@u_6af2f287zu
Sukabumi10 Oktober 2024, 11:30 WIB

Sama-sama "Like Earth", Kenapa Hari Jadi Kabupaten dan Kota Sukabumi Berbeda?

10 September 1870 merupakan Hari Jadi Kabupaten Sukabumi (HJKS), sedangkan Hari Jadi Kota Sukabumi jatuh pada 1 April 1914.
Ilustrasi. Like Earth Sukabumi (Sumber : Ist)
Sukabumi10 Oktober 2024, 11:18 WIB

Pemkot Sukabumi Serius Tekan Stunting, Kadinkes Bahas Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor

Rapat koordinasi ini tidak hanya membahas data dan angka.
Kepala Dinkes Kota Sukabumi Dr. Reni Rosyida Muthmainnah, M.Si., M.Kes (kanan) dalam rapat Strategi dan Persiapan Survei Status Gizi Indonesia. | Foto: Instagram/@dinkeskotasukabumi
Sukabumi10 Oktober 2024, 10:45 WIB

Kumpul di Ujunggenteng, Dinkes Sukabumi Rapat Evaluasi Kinerja Layanan Kesehatan

Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat.
Rapat Dinkes Kabupaten Sukabumi di Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ragil Gilang