SUKABUMIUPDATE.com - Kecelakaan di perlintasan sebidang dan jalur rel kereta api terus terjadi. PT KAI meminta masyarakat harus paham bahwa kereta api tidak bisa melakukan pengereman mendadak.
Plh Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Tohari memberikan penjelasan terkait pertanyaan mengapa kereta api tidak bisa berhenti seketika saat itu juga.
Jawabannya terletak pada prinsip dasar fisika dan keselamatan. Kereta api memiliki massa yang sangat besar, sehingga membutuhkan jarak yang cukup panjang untuk berhenti sepenuhnya.
“Kereta api tidak bisa berhenti seketika karena massa dan momentum yang sangat besar. Saat kereta melaju dengan kecepatan tinggi, gaya dorong yang dihasilkan oleh berat dan kecepatannya menciptakan momentum yang besar, yang membutuhkan jarak dan waktu yang cukup untuk berhenti,” kata Tohari dalam keterangan pers yang diterima sukabumiupdate.com, Minggu (6/10/2024).
Baca Juga: 60 Persen Perlintasan Kereta di Sukabumi Tanpa Palang Pintu, Ini Tindakan PT KAI
Menurut Tohari, ada sejumlah faktor yang turut mempengaruhi jarak berhenti kereta api, yakni:
1. Kecepatan
Semakin cepat kereta melaju, semakin lama dan lebih jauh waktu berhenti yang diperlukan.
2. Massa Kereta
Kereta api memiliki berat yang sangat besar, terutama ketika menarik banyak gerbong. Ini menambah momentum dan membuatnya lebih sulit untuk dihentikan.
3. Gesekan
Rel kereta api memiliki gesekan yang sangat rendah dengan roda kereta, yang berarti sedikit gaya yang bekerja untuk memperlambat kereta secara tiba-tiba.
4. Sistem Rem
Meskipun kereta dilengkapi dengan sistem rem yang kuat, termasuk rem udara, rem ini memerlukan waktu untuk bekerja dengan efektif karena harus mengurangi kecepatan secara bertahap agar tidak terjadi kerusakan atau tergelincir.
“Oleh karena itu, kereta membutuhkan jarak yang cukup jauh untuk berhenti dengan aman, tergantung pada kecepatannya dan kondisi rel,” pungkas Tohari.