SUKABUMIUPDATE.com - Pupuk kompos adalah pupuk organik yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa makanan, daun kering, ranting, dan limbah dapur lainnya, oleh mikroorganisme seperti bakteri dan jamur
Membuat pupuk kompos di rumah adalah cara yang mudah dan ramah lingkungan untuk mengurangi limbah organik sekaligus menghasilkan pupuk alami untuk tanaman.
Berikut panduan langkah demi langkah untuk membuat pupuk kompos di rumah. Yuk terapkan!
Cara Membuat Pupuk Kompos
Bahan yang Dibutuhkan:
- Bahan Hijau (Nitrogen): Limbah dapur seperti sisa sayuran, buah-buahan, kulit telur, daun hijau, dan rumput yang baru dipotong.
- Bahan Coklat (Karbon): Daun kering, serbuk kayu, karton atau kertas yang sudah dihancurkan, jerami, ranting kecil, dan koran.
- Air: Untuk menjaga kelembapan.
- Alat Pengaduk: Sekop kecil atau garpu taman untuk mengaduk kompos.
- Wadah Kompos: Bisa berupa komposter khusus, drum plastik, atau lubang di tanah (komposter alami).
Baca Juga: Situs Purbakala Batu Kuya Raksasa di Bogor yang Tinggal Kenangan
Langkah Membuat Pupuk Kompos
1. Pilih Tempat atau Wadah Kompos
- Tentukan lokasi di taman atau halaman rumah yang teduh dan tidak terlalu terkena matahari langsung.
- Jika menggunakan komposter, pastikan memiliki lubang untuk sirkulasi udara. Jika membuat lubang di tanah, pastikan ukurannya cukup dalam (sekitar 50 cm) untuk menampung bahan kompos.
2. Siapkan Bahan Hijau dan Coklat
- Bahan hijau menyediakan nitrogen dan kelembapan yang diperlukan untuk penguraian. Contoh: sisa sayuran, kulit buah, rumput.
- Bahan coklat menyediakan karbon yang membantu menjaga keseimbangan kompos. Contoh: daun kering, potongan kertas, ranting kecil.
3. Tumpuk Bahan
- Mulailah dengan lapisan bahan coklat (daun kering, ranting, kertas) setebal 10–15 cm di dasar wadah.
- Tambahkan lapisan bahan hijau (sisa sayur, rumput, kulit buah) setebal 10–15 cm di atasnya. Ulangi tumpukan bahan ini dengan lapisan bahan coklat dan hijau bergantian.
4. Jaga Kelembapan
- Kompos memerlukan kelembapan agar proses dekomposisi berjalan baik.
- Pastikan bahan kompos lembap seperti spons basah, tetapi tidak terlalu basah atau basah kuyup.
- Jika bahan terlalu kering, tambahkan air secukupnya. Jika terlalu basah, tambahkan lebih banyak bahan coklat seperti daun kering atau koran.
5. Aduk Kompos Secara Berkala
- Setiap 1–2 minggu, aduk atau balik bahan kompos menggunakan sekop atau garpu taman untuk mempercepat proses penguraian dan sirkulasi udara.
- Pastikan kompos mendapatkan cukup oksigen, karena ini akan mempercepat proses pembusukan dan mencegah bau busuk.
6. Pantau Suhu dan Waktu
- Suhu ideal untuk proses pengomposan adalah antara 43–60°C.
- Jika Anda menggunakan termometer kompos, Anda bisa memantau suhu ini, tapi umumnya tanda-tanda pemanasan seperti sedikit uap atau panas saat disentuh bisa menjadi indikator bahwa proses penguraian berjalan dengan baik.
- Dalam 2–3 bulan (tergantung kondisi cuaca dan bahan yang digunakan), kompos akan mulai berubah menjadi pupuk yang lebih gelap dan berbau seperti tanah.
7. Kompos Siap Digunakan
- Kompos siap digunakan jika terlihat seperti tanah, berwarna gelap, bertekstur lembut, dan tidak berbau busuk.
- Gunakan kompos dari sampah domestik ini sebagai pupuk alami untuk tanaman, taburkan di sekitar tanaman atau campurkan dengan tanah sebelum menanam untuk meningkatkan kesuburan tanah.
Baca Juga: Hidden Gem Gratis, Inilah Wisata Labirin Taman Penjaringan Jakarta!
Tips Membuat Produksi Kompos dari Sampah Domestik
- Hindari bahan yang sulit terurai, seperti daging, tulang, minyak, dan produk susu, karena dapat menarik hewan dan menyebabkan bau tidak sedap.
- Potong bahan-bahan besar seperti batang tanaman atau kulit buah besar menjadi potongan kecil untuk mempercepat proses penguraian.
- Pastikan kompos memiliki sirkulasi udara yang baik untuk menghindari bau busuk dan mempercepat proses dekomposisi.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membuat pupuk kompos yang efektif dan berguna untuk taman atau tanaman di rumah, serta mengurangi limbah organik yang berakhir di tempat pembuangan sampah.