Obat Dari Kotoran Manusia, Mungkinkah? Ilmuwan: Feses Itu Praktis

Jumat 20 September 2024, 09:48 WIB
Ilustrasi. Obat medis. Kekuatan kotoran manusia untuk obat di masa depan berasal dari mikroba yang dikandungnya. (Sumber : Pixabay/SteveBuissinne)

Ilustrasi. Obat medis. Kekuatan kotoran manusia untuk obat di masa depan berasal dari mikroba yang dikandungnya. (Sumber : Pixabay/SteveBuissinne)

SUKABUMIUPDATE.com - Feses manusia, menurut para Ilmuwan, dapat dimanfaatkan sebagai obat di masa depan. Obat ini tersedia dalam bentuk transplantasi mikrobiota feses, disebut Fecal Microbiota Transplantation atau FMT.

FMT adalah prosedur medis dengan menggunakan feses yang mengandung bakteri baik (mikrobiota) dari seorang donor sehat untuk memulihkan keseimbangan mikrobiota usus pada pasien yang memiliki masalah kesehatan, terutama terkait dengan infeksi atau gangguan usus.

Produk FMT sendiri telah didefinisikan dalam Peraturan Barang Terapeutik tahun 1990 silam. Terbaru, pada musim gugur tahun 2023 lalu, para ilmuwan NIST di Charleston, Carolina Selatan, menerima kiriman khusus kontainer berisi kantong-kantong berisi kotoran manusia beku.

Baca Juga: Fakta Sains Underrated, Tikus Bisa Tertawa Saat Digelitik!

Tim ilmuwan dan laboratorium luar bekerja sama untuk menggiling material tersebut (feses manusia) menjadi debu halus dan mencampurnya dengan air hingga memiliki konsistensi seperti jus.

Jus feses manusia tersebut kemudian dituangkan ke dalam 10.000 tabung dan didistribusikan ke staf National Institute of Standards and Technology atau NIST di Charleston dan Gaithersburg, Maryland.

Para ilmuwan telah secara ketat menganalisis dan mempelajari campuran bahan limbah feses manusia sejak saat itu. Semua eksperimen ekskresi membantu meletakkan dasar bagi generasi baru perawatan dan obat-obatan yang berasal dari kotoran manusia.

Ahli genetika molekuler NIST Scott JacksonAhli genetika molekuler NIST Scott Jackson

Kekuatan kotoran manusia untuk obat di masa depan berasal dari mikroba yang dikandungnya. Kotoran merupakan contoh kaya dari triliunan mikroba yang hidup di dalam usus, yang semuanya merupakan bagian dari mikrobioma usus.

Kotoran manusia mengandung air, makanan yang tidak tercerna dan berbagai materi anorganik. Sekitar 30% hingga 50% terdiri dari bakteri, virus, jamur dan organisme lain yang pernah hidup di usus manusia.

Baca Juga: 13 Pelarian Positif untuk Mengalihkan Perhatian dari Masalah Hidup

Dalam dekade terakhir, para ilmuwan telah menghubungkan mikrobioma usus dengan sejumlah penyakit manusia, termasuk penyakit radang usus, infeksi bakteri, gangguan autoimun, obesitas, dan bahkan kanker dan penyakit mental.

Mengisolasi mikroba feses dan kemudian mengubahnya menjadi terapi dapat menjadi cara untuk mengobati banyak penyakit. Faktanya, FDA baru-baru ini menyetujui dua obat untuk mengobati infeksi bakteri yang berulang, yang keduanya berasal dari sampel feses manusia yang telah diproses secara berlebihan.

"Kita berada di awal era baru dalam dunia kedokteran." kata ahli genetika molekuler NIST Scott Jackson, sebagaimana dilansir dari laman resminya, Jumat (20/9/2024)

Dokter dapat mengambil sampel mikrobioma langsung dari usus manusia, tetapi itu berarti menjalani prosedur invasif seperti kolonoskopi atau biopsi.

Soal mengapa feses manusia berpotensi jadi obat di masa depan, Scott Jackson mengatakan bahwa mendapatkan spesimen tinja (ironisnya) tidak terlalu sulit.

"Bahan feses itu praktis," kata Jackson.

Memperkuat alasan itu, Jackson menambahkan bahwa, "Semua orang buang air besar." katanya.

Baca Juga: 1.245 Lulus MS, Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi CPNS Kota Sukabumi 2024

Jackson mengatakan bahwa obat-obatan mikroba generasi masa depan bisa berasal dari seluruh mikrobioma manusia.

Obat-obatan di masa depan, lanjut Jackson, akan jauh lebih terbukti secara ilmiah dan efektif untuk mengobati penyakit daripada probiotik saat ini. Sebab, probiotik sekarang merupakan bakteri dari makanan yang difermentasi dan dikategorikan sebagai suplemen makanan.

Hingga artikel ini ditayangkan, obat atau terapi medis dari feses manusia masih dalam tahap penelitian.

"Jika keadaan terus seperti sekarang, saya kira dalam 30 tahun, dokter medis akan memiliki banyak sekali terapi mikroba baru untuk mengobati berbagai macam penyakit," kata Jackson.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi Memilih22 November 2024, 10:15 WIB

Ustaz Totong Ungkap Alasan Dukung Ayep Zaki-Bobby di Pilkada Kota Sukabumi: Insyaallah Menang

Dalam berbagai kesempatan Ustaz Totong menyampaikan alasannya mendukung Ayep Zaki-Bobby Maulana di Pilkada Kota Sukabumi 2024.
Mantan Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi, Totong Suparman. (Sumber : Istimewa)
Sehat22 November 2024, 10:00 WIB

7 Khasiat Belimbing untuk Kesehatan, Salah Satunya Atasi Maag

Belimbing memang menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan. Buah yang satu ini memiliki rasa yang segar dan kandungan nutrisi yang cukup lengkap.
Ilustrasi - Belimbing, selain enak ternyata memiliki sejumlah manfaat kesehatan. | (Sumber : Pixabay.com/sarangib)
Internasional22 November 2024, 09:57 WIB

Prabowo Perpanjang Kunjungan Luar Negeri, Setelah dari Inggris ke Uni Emirat Arab

Awalnya, Inggris menjadi negara terakhir dalam rangkaian kunjungan luar negeri Presiden Prabowo Subianto yang dilakukan sejak 8 November 2024.
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri KTT G20 yang berlangsung di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, pada Senin, 18 November 2024. (Sumber : Setneg RI)
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate