BRIN: Situs Gunung Padang Diduga Pernah Dipakai untuk Pengamatan Astronomi

Selasa 17 September 2024, 08:57 WIB
Situs megalitikum Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat. | Foto: disparbud.jabarprov.go.id

Situs megalitikum Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat. | Foto: disparbud.jabarprov.go.id

SUKABUMIUPDATE.com - Situs megalitikum Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat, diduga pernah digunakan untuk pengamatan langit. Menurut profesor riset astronomi dan astrofisika dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin fungsi situs itu untuk penghitungan waktu ritual serta bercocok tanam.

“Masyarakat tradisional yang belum mengenal kalender akan memanfaatkan kondisi langit sebagai petunjuk seperti masuknya musim hujan atau awal kemarau,” katanya, Senin, 16 September 2024.

Mengutip tempo.co, sistem pertanian tradisional, menurutnya, tidak menggunakan pengairan, melainkan mengandalkan hujan, kecuali jika lahan tanamnya berada dekat sungai, sehingga perlu pengetahuan untuk mengetahui kapan waktu hujan. “Mereka menyiapkan tanahnya, menanam benih, itu tergantung dari informasi kapan akan musim hujan,” ujar dia.

Informasi musim hujan itu bisa diperoleh dari tanda-tanda di langit, misalnya matahari dan posisi rasi bintang tertentu yang umumnya dipakai, seperti Orion. Lokasi pengamatan langit di Gunung Padang itu, menurut Thomas, diperkirakan di bagian teratas atau teras kelima. Di sana ada sebuah tempat yang terdapat bekas semacam kursi dari batu untuk mengamati benda-benda langit.

Baca Juga: Publikasi Jurnal Gunung Padang Cianjur Dicabut, Tim Peneliti Pertanyakan Penyebabnya

Namun begitu, sejauh ini belum ada temuan atau bukti dari artefak astronomi di Gunung Padang. Dia membandingkan contoh temuan artefak itu pada bangunan lain, seperti jejak pengetahuan astonomi pada rancangan dan relief Candi Borobodur, juga situs megalitikum Stonehenge di Inggris. “Hipotesa pengamatan astronomi di Gunung Padang berdasarkan praktik umum masyarakat tradisional,” ujar Thomas.

Sementara itu, dari keterangan arkeolog Lutfi Yondri beberapa waktu lalu, situs megalitikum Gunung Padang merupakan bangunan peninggalan prasejarah yang memiliki lima teras atau tingkat atau undakan dengan bagian terbawah berumur budaya lebih tua daripada puncaknya. “Masing-masing teras itu berbeda masa budaya dan kronologinya,” kata dia.

Umur teras pertama berdasarkan hasil penelitian diketahui sekitar 117 tahun Sebelum Masehi, kemudian 45 tahun Sebelum Masehi pada teras kelima. Angka pertanggalan itu, menurut Lutfi, merupakan bagian dari era paleometalik. Pada era tersebut masyarakatnya sudah menggunakan api untuk menunjang kehidupan sehari-hari.

Masa situs Gunung Padang merupakan perkembangan dari era Neolitik, yaitu ketika manusia sudah berubah pola kehidupan yang tadinya hidup di gua kemudian membentuk perkampungan di alam terbuka. “Masyarakat saat itu jumlahnya tidak banyak dalam satu permukiman, diperkirakan antara 75-100 orang,” kata Lutfi. Walau begitu, sejauh ini belum ada temuan bukti atau artefak permukiman dan jejak manusia di sekitar Gunung Padang.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel22 Februari 2025, 05:30 WIB

Serunya Wisata Rafting Sambil Menikmati Keindahan Alam di Caldera Adventure Cikidang Sukabumi

Selain resort dan rafting, Caldera Adventure Cikidang Sukabumi juga menawarkan berbagai aktivitas outdoor.
Keseruan berwisata arung jeram atau rafting di Sungai Citarik Sukabumi bersama Caldera Adventure. (Sumber Foto: Dok. Caldera Adventure)
Sukabumi21 Februari 2025, 22:28 WIB

Temani Warga yang Dipanggil Polisi Pasca Kematian Samson, Massa Geruduk Mapolres Sukabumi

Puluhan warga Cihurang Simpenan Sukabumi geruduk Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson.
Puluhan warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi mendatangi Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson. (Sumber : SU/Ilyas)
Sehat21 Februari 2025, 21:00 WIB

5 Cara Ampuh Mengatasi Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit

Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Tanda-tandanya biasanya tidak kentara, namun terkadang, Anda dapat melihat gejala Kolesterol tinggi pada kulit.
Ilustrasi cara mengatasi gejala kolesterol tinggi pada kulit (Sumber: Freepik/@freepik)
Sukabumi21 Februari 2025, 20:48 WIB

Aksi Indonesia Gelap di Sukabumi, Mahasiswa Kritisi Efisiensi Anggaran hingga MBG

Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi Rojab Asyari menilai semua tuntutan yang disampaikan mahasiswa cukup realistis dan sesuai dengan keadaan di masyarakat.
Aksi Indonesia Gelap di Kota Sukabumi, ratusan mahasiswa berunjukrasa di depan Kantor DPRD, Jumat (21/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi21 Februari 2025, 20:18 WIB

Integrasi AI di Newsroom Media Lokal Tingkatkan Efisiensi dan Kualitas Konten

Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, menekankan pentingnya adaptasi teknologi, termasuk AI, bagi media lokal
LMC Talk
Sehat21 Februari 2025, 20:16 WIB

Kenali 6 Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit yang Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan

Gejala kolesterol tinggi pada kulit bukan hanya masalah kosmetik, tetapi juga dapat menjadi indikator masalah kardiovaskular.
Ilustrasi gejala kolesterol pada kulit (Sumber: Freepik/@krakenimages.com)
Film21 Februari 2025, 20:00 WIB

Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA

Drama korea Undercover High School memiliki cerita unik mengenai seorang agensi badan intelijen nasional yang harus menyamar sebagai siswa Sekolah Menengah Atas untuk menjalankan sebuah misi.
Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA (Sumber : Instagram/@mbcdrama_wow)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:50 WIB

Hasil Kesepakatan Emak-emak dan Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi soal Wabah Lalat

Berikut hasil kesepakatan pasca emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi karena resah dengan lalat yang mewabah.
Kapolsek Cidahu AKP Endang Slamet dan jajaran saat mendengar aspirasi puluhan emak-emak yang protes soal wabah lalat ke peternakan ayam. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:48 WIB

Sempat Duel, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Tewas Diamuk Massa

Tubuh Samson tergeletak bersimbah darah penuh luka, tersiar kabar pria yang dijuluki preman ini dihabisi oleh massa.
Tubuh Suherlan alias Samson warga Simpenan Sukabumi tergeletak di pinggir jalan (Sumber: SU/Ilyas)
Kecantikan21 Februari 2025, 19:42 WIB

Terapkan 11 Tips Mudah untuk Membuat Kuku Tumbuh Cepat, Sehat dan Cantik

Wanita sering kali ingin memamerkan kuku panjang yang sehat dan cantik. Dengan memperhatikan kebersihan dan kesehatan kuku, Anda dapat memperoleh kuku yang panjang dan indah tanpa banyak usaha.
Ilustrasi cara mudah merawat kuku agar tumbuh cepat, sehat dan cantik (Sumber: pexels.com/@The Glorious Studio)