SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) RI, bekerja sama dengan ICT Watch dan Kutub.co, dengan bangga mempersembehkan pelaksanaan Workshop EmpowerHER: Digital Aman, Kita Nyaman.
Acara tersebut akan digelar pada tanggal 18 September 2024 di kampus Internasional Women University dan tanggal 20 September 2024 di Universitas Islam Nusantara Bandung. Workshop ini akan dihadiri oleh 150 peserta perempuan, mayoritas mahasiswa aktif dari kedua kampus.
Dalam workshop ini akan diselenggarakan dua sesi. Sesi pagi akan fokus pada keamana digital, yang mencakup perlindungan data pribadi, privasi dan kejahatan siber. Pada sesi siang, 50 mahasiswa terpilih yang telah melalui proses seleksi akan mengikuti workshop pembuatan konten dan monetisasi konten.
Ida ayu Prasasti, Direktur Program ICT Watch, menyatakan, pihaknya sangat antusias mendukung perempuan, terutama mahasiswa, melalui program #EmpowerHER ini. "Kami percaya bahwa dengan literasi digital dan pengetahuan keamanan siber yang baik, perempuan dapat merasa lebih aman dan nyaman dalam berkreasi serta berinteraksi di dunia digital.” kata Ida Ayu, Selasa (10/9/2024).
Siti Latifah, Pimpinan Redaksi Kutub.co, juga menyampaikan harapannya terkait kolaborasi ini. Menurutnya, melalui kerjasama ini pihaknya berharap dapat menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan inklusi bagi perempuan.
"Dengan memberikan pengetahuan dan alat yang tepat, kami ingin mendorong lebih banyak Perempuan untuk percaya diri dalam menavigasi dunia digital yang sering keli penuh tentangan, serta menginspirasi mereka untuk menjadi konten creator yang mampu mengubah narasi diruang digital.” tambahnya.
Baca Juga: Kelompok Kerja Anti Disinformasi Digital di Indonesia Diluncurkan untuk Memerangi Dampak Hoaks
Lebih lanjut, Siti Latifah, yang akrab disapa Puput, menambahkan bahwa konten kreator perempuan memiliki peran penting dalam mengubah narasi di dunia digital. Dengan perspektif unik yang mereka miliki, mereka dapat menyuarakan cerita-cerita yang lebih inklusif dan mewakili suara-suara yang sering kali kurang terdengar.
"Perempuan memiliki potensi besar untuk menciptakan konten yang menginspirasi perubahan sosial, menantang stereotip, dan memperluas pemahaman tentang keberagaman dan inklusi. Melalui workshop ini, kami berharap dapat mendukung dan memperkuat potensi tersebut, serta mendorong perempuan untuk menjadi pemimpin dalam menciptakan narasi digital yang lebih adil dan setara.” jelasnya.
Dengan dukungan dari Sisternet, sambung dia, inisiatif ini tidak hanya akan memberi manfaat langsung bagi para peserta, tetapi juga diharapkan dapat membawa dampak jangka panjang bagi masyarakat luas. "Dengan semakin banyak perempuan yang memiliki pengetahuan tentang keamanan digital dan keterampilan dalam menciptakan serta memonetisasi konten, ekosistem digital di Indonesia bisa menjadi lebih inklusif, aman, dan mendorong tumbuhnya konten-konten positif," tuturnya.
Selain itu, partisipasi aktif perempuan sebagai konten kreator akan memperkaya keragaman perspektif di ruang digital, menciptakan perubahan yang berkelanjutan dalam masyarakat.
"Acara ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi inisiatif-inisiatif serupa di masa depan, di mana kolaborasi antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan media dapat terus memperkuat peran perempuan di dunia digital. ujarnya. "Dengan demikian, kita dapat bersama-sama membangun dunia digital yang lebih aman, setara, dan memberdayakan," pungkasnya.