BMKG Bicara Potensi Gempa Dahsyat Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut

Selasa 13 Agustus 2024, 16:33 WIB
Ilustrasi gempa. (Sumber : Istimewa)

Ilustrasi gempa. (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - BMKG memiliki kekhawatiran sama dengan ilmuwan Jepang terhadap kemungkinan gempa dahsyat dari zona Megathrust. Ilmuwan Jepang risau potensi gempa dari zona Megathrust Nankai, sedangkan ilmuwan Indonesia terhadap potensi “Seismic Gap” Megathrust Selat Sunda (M8,7) dan Megathrust Mentawai-Siberut (M8,9).

"Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata “tinggal menunggu waktu” karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam siaran pers tentang gempa di Nankai Jepang Selatan, Senin 12 Agustus 2024.

Zona megathrust adalah istilah untuk menyebut jalur subduksi lempeng bumi yang sangat panjang, tapi relatif dangkal. Di zona ini, sumber gempanya berasal dari tumbukan lempeng di kedalaman dangkal yang berpotensi memicu tsunami besar dan menyebabkan kerusakan dahsyat, terutama di pesisir pantai dekat pusat gempa terjadi.

Gempa besar di Megathrust Nankai Jepang Selatan M7,1 terjadi Jumat 8 Agustus 2024 pukul 14.42.58 WIB. Sumber gempa terletak di sebelah timur lepas pantai Pulau Kyushu, Shikoku dan Kinki di Jepang Selatan. Megathrust Nankai adalah salah satu zona “seismic gap” (zona sumber gempa potensial tetapi belum terjadi gempa besar dalam masa puluhan hingga ratusan tahun terakhir) dan diduga saat ini sedang mengalami proses akumulasi medan tegangan kerak bumi.

Baca Juga: Jika Gempa Megathrust Selat Sunda Terjadi, Tsunami 20 Meter Terjang Pesisir Sukabumi

Sistem Megathrust Nankai, kata Daryono, memang sangat aktif. Berdasarkan data sejarah gempa di Jepang, gempa dari zona ini dapat memicu gempa dahsyat yang bermagnitudo M8,0 hingga lebih di setiap satu atau dua abad.

Soal dampaknya terhadap Indonesia? Kata Daryono, "Jika terjadi gempa besar di Megathrust Nankai, dipastikan deformasi batuan skala besar yang terjadi tidak akan berdampak terhadap sistem lempeng tektonik di wilayah Indonesia karena jaraknya yang sangat jauh, dan biasanya dinamika tektonik yang terjadi hanya berskala lokal hingga regional pada sistem Tunjaman Nankai."

Menurut Daryono, jika terjadi gempa di Megathrust Nankai, kemungkinan besar dapat memicu tsunami. "Karena setiap gempa besar dan dangkal di zona megathrust akan memicu terjadinya patahan dengan mekanisme naik (thrust fault) yang dapat mengganggu kolom air laut (tsunami). Tentu saja hal ini perlu kita waspadai, karena tsunami besar di Jepang dapat menjalar hingga wilayah Indonesia," tambahnya.

Baca Juga: Upaya BMKG Siapkan Cikakak dan Citepus Sukabumi Jadi Desa Siaga Tsunami

Namun Daryono mengatakan, kita tidak perlu khawatir karena apa yang terjadi di Jepang dapat dipantau secara realtime dan analisis dengan cepat menggunakan system InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System). BMKG akan segera meyebarluaskan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami di seluruh wilayah Indonesia, kususnya wilayah Indonesia bagian utara.

Sebagai antisipasi dan mitigasi, lanjut Daryono, BMKG sudah menyiapkan sistem monitoring, prosesing dan diseminasi informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami yang semakin cepat dan akurat. BMKG selama ini juga memberikan pelatihan mitigasi dan evakuasi, berbasis pemodelan tsunami kepada pemerintah daerah, stakeholder, dan masyarakat.

"Semoga upaya kami dalam memitigasi bencana gempabumi dan tsunami dapat berhasil dengan dapat menekan sekecil mungkin risiko dampak bencana yang mungkin terjadi, bahkan hingga dapat menciptakan zero victim," tandasnya.

SUMBER: TEMPO.CO

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Science11 September 2024, 02:55 WIB

KPPPA, ICT Watch, Kutub.co Gelar Workshop Keamanan Digital dan Pemberdayaan Konten Kreator

ementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) RI, bekerja sama dengan Ict Watch dan Kutub.co, dengan bangga mempersembehkan pelaksanaan Workshop EmpowerHER: Digital Aman, Kita Nyaman.
KPPA RI, bekerja sama dengan Ict Watch dan Kutub.co, menggelar Workshop EmpowerHER: Digital Aman, Kita Nyaman | Foto : Istimewa
Sukabumi11 September 2024, 02:39 WIB

Sejarah Hari Jadi Kabupaten Sukabumi

Hari jadi Kabupaten Sukabumi yang kita peringati jatuh pada tanggal 10 September 1870 mengacu kepada Staatsblad no 121 tentang reorganisasi priangan
Lambang Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi11 September 2024, 02:22 WIB

Respon Mang Kifly, Usai Dihujat Netizen Gegara Dukung Asep Japar di Pilbup Sukabumi

Aktivis media sosial Sukabumi sekaligus influencer, Mang Kifly, yang terkenal karena sering mengkritik kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Sukabumi, kini menjadi sorotan publik, terutama pemerhati politik Pilkada.
Mang Kifly, Aktivis media sosial dan influencer Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih10 September 2024, 23:46 WIB

Momen Keseruan Andri Hamami dan Bacawagub Erwan Nobar Timnas Bareng Bobotoh Sukabumi

Bakal calon Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Hamami dan Bacawagub Jabar Erwan Setiawan nobar timnas bareng bobotoh Sukabumi.
Andri Hamami dan Erwan Setiawan bersama ratusan bobotoh Sukabumi nobar Timnas Indonesia vs Australia. (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sukabumi10 September 2024, 23:37 WIB

Cerita Asep Hibahkan Diri Jadi Marbot Masjid "Terbengkalai" Al-Jabbar Cikembar Sukabumi

Masjid Al-Jabbar yang berada di Jalan Pelabuhan II, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu dari 20 masjid yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun 2015 lalu
Asep Ahmad Riyadi (54 tahun) Marbot Masjid Al-Jabbar Cikembar, Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
DPRD Kab. Sukabumi10 September 2024, 23:17 WIB

Pakai Baju Adat Batak, Sylvie Tampil Mempesona di Paripurna HJKS ke-154 DPRD Sukabumi

Sylvie Gustiana Derin tampil mempesona mengenakan baju adat batak toru di Rapat Paripurna HJKS ke-154.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Sylvie Gustiana Derin. (Sumber : Istimewa)
DPRD Kab. Sukabumi10 September 2024, 22:18 WIB

HJKS ke-154, Anggota DPRD Ajak Masyarakat Bersatu untuk Pembangunan Sukabumi

Harapan Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Jajah Junajah di momen HJKS ke-154.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Junajah Jajah Nurdiansyah. (Sumber : Istimewa)
Bola10 September 2024, 22:01 WIB

Timnas Indonesia Berhasil Imbangi Australia 0-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia tahan imbang Australia tanpa gol di babak kualifikasi Piala Dunia 2024.
Striker Timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen mencoba menghadang pemain Timnas Australia Jackson Irvine. (Sumber : IG Socceroos)
Sukabumi Memilih10 September 2024, 21:30 WIB

Bacawagub Erwan Sayangkan Masjid Al-Jabbar di Cikembar Sukabumi Terbengkalai

Bacawagub Erwan Setiawan menyesalkan masjid megah buatan Pemprov Jabar di Cikembar Sukabumi terbengkalai.
Bacawagub Jabar Erwan Setiawan saat meninjau Masjid Al-Jabbar di Cikembar Sukabumi. (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Food & Travel10 September 2024, 21:00 WIB

Curug Cipeuteuy Majalengka: Wisata Bermain Air Sambil Berkemah di Tengah Hutan

Curug Cipeuteuy di Majalengka memiliki sejumlah daya tarik yang menjadikannya destinasi wisata alam yang populer di Jawa Barat.
Curug Cipeuteuy di Majalengka memiliki sejumlah daya tarik yang menjadikannya destinasi wisata alam yang populer di Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@curug_cipeuteuy/@instore.tools .).