Diprediksi Melanda Wilayah Jawa Barat Termasuk Sukabumi, Ini Proses Terbentuknya Hujan Es

Senin 05 Agustus 2024, 19:00 WIB
Ilustrasi - Hujan es terbentuk melalui proses yang melibatkan kondisi atmosfer yang sangat spesifik. (Sumber : unsplash.com/@Champers Fu).

Ilustrasi - Hujan es terbentuk melalui proses yang melibatkan kondisi atmosfer yang sangat spesifik. (Sumber : unsplash.com/@Champers Fu).

SUKABUMIUPDATE.com - Hujan es, atau yang lebih dikenal dengan istilah hail dalam bahasa Inggris, adalah fenomena meteorologi yang terjadi ketika tetesan air di awan membeku menjadi bola-bola es kecil dan kemudian jatuh ke permukaan bumi. Fenomena ini seringkali terjadi saat badai petir atau cuaca ekstrem lainnya.

Hujan es merupakan fenomena cuaca alam yang biasa terjadi. Hujan es/hujan lebat kejadiannya biasanya disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi pendek. Fenomena ini lebih sering terjadi pada pergantian transisi/pancaroba musim, dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.

Seperti baru-baru ini BMKG telah memprediksi hujan es akan melanda sebagian wilayah Jawa Barat diantaranya Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bekasi , Kota Depok, Kota & Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kota & Kabupaten Bandung hingga Kabupaten Cianjur.

Baca Juga: BMKG: Waspada Hujan Es Guyur Wilayah Jawa Barat Sepekan ke Depan Termasuk Sukabumi

BMKG memprediksi potensi hujan es masih akan terjadi dalam 2-3 hari ke depan. ” tulis BMKG dalam postingan akun Instagramnya.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta masyarakat untuk tetap tenang karena hujan es merupakan fenomena alam yang normal, serta berteduh di tempat aman apabila hujan es turun.

“Jangan kaget, waspada karena hal itu adalah fenomena alam yang biasa dan sebaiknya juga untuk berteduh menghindar ya karena tetes tetes itu es ya mestinya akan beda dengan tetes air,” ucap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. 

Lalu Seperti Apa Proses Terbentuknya Hujan Es Itu?

Mengutip laman nssl.noaa.gov, hujan es biasanya terbentuk dalam awan cumulonimbus yang besar dan tinggi. Awan ini terbentuk karena pemanasan permukaan yang intens yang menyebabkan udara hangat dan lembap naik dengan cepat ke atmosfer.

Di dalam awan cumulonimbus, arus udara naik yang kuat mengangkat tetesan air ke ketinggian yang sangat tinggi, di mana suhu jauh di bawah titik beku. Pada ketinggian ini, tetesan air membeku menjadi butiran es kecil.

Butiran es kecil ini dapat diangkat kembali oleh arus udara kuat ke bagian atas awan, di mana mereka bersentuhan dengan lebih banyak tetesan air super dingin (air yang berada di bawah titik beku tetapi tetap cair). Tetesan ini membeku di sekitar butiran es, menyebabkan butiran es tumbuh dalam ukuran melalui proses berulang-ulang.

Mengutip laman BMKG, berikut ini ada beberapa tahapan indikasi terjadinya hujan lebat/es disertai kilat/petir dan angin kencang yang berdurasi singkat.

  • Sehari sebelumnya, udara sejak malam hingga subuh terasa sangat panas dan pengap.
  • Udara panas dan pengap akibat kuatnya radiasi matahari, hal ini ditunjukkan dengan perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4,5°C), dengan kelembapan yang cukup tinggi, seperti ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara pada lapisan 700 mb (> 60%).
  • Mulai pukul 10.00, awan cumulus (awan berlapis putih) dapat terlihat berkembang, di dalam awan tersebut terdapat awan dengan pinggiran abu-abu sangat terang - abu-abu terangkat seperti kembang kol.
  • Pada tahap selanjutnya, awan akan cepat berubah warna menjadi abu-abu/hitam yang disebut awan Cb (Cumulonimbus).
  • Pepohonan disekitar kita dahan atau ranting yang mulai bergoyang dengan cepat.
  • Ada aliran udara dingin di sekitar tempat kami berdiri.
  • Biasanya hujan pertama yang turun adalah hujan deras yang tiba-tiba, jika gerimis maka terjadi angin kencang jauh dari tempat kita berada.
  • Jika tidak terjadi hujan selama 1-3 hari berturut-turut pada masa pancaroba/musim hujan, terdapat tanda-tanda kemungkinan akan terjadi hujan lebat di awal yang kemudian diikuti angin kencang, baik tergolong angin puting beliung maupun tidak.

Jatuhnya Hujan Es ke Tanah

Hujan es jatuh ke tanah ketika butiran es tersebut menjadi terlalu berat untuk ditahan oleh arus udara naik di dalam awan. Proses jatuhnya hujan es melibatkan beberapa tahap:

Ketika butiran es menjadi cukup besar dan berat, arus udara naik di awan kumulonimbus tidak lagi mampu menahan mereka, dan butiran es mulai jatuh ke bumi.

Saat butiran es jatuh melalui lapisan atmosfer yang lebih hangat, sebagian dari mereka mungkin mulai mencair. Namun, jika butiran es cukup besar atau jika lapisan udara hangat tidak terlalu tebal, butiran es tetap dalam bentuk es hingga mencapai permukaan tanah.

Ketika hujan es mencapai tanah, mereka bisa menyebabkan kerusakan pada tanaman, kendaraan, dan bangunan tergantung pada ukuran dan intensitas hujan es tersebut.

Kecepatan Hujan Es Turun

Kecepatan jatuhnya butiran hujan es bervariasi tergantung pada ukurannya:

Semakin besar butiran es, semakin cepat mereka jatuh. Butiran es yang lebih kecil mungkin jatuh dengan kecepatan sekitar 20-40 km/jam (12-25 mph), sedangkan butiran es yang lebih besar dapat jatuh dengan kecepatan hingga 160 km/jam (100 mph) atau lebih.

Kecepatan jatuh juga dipengaruhi oleh resistensi udara. Butiran es yang lebih besar dan lebih aerodinamis akan mengalami lebih sedikit resistensi dan jatuh lebih cepat daripada butiran yang lebih kecil dan tidak beraturan.

Dengan pemahaman ini, kita dapat melihat bahwa hujan es adalah fenomena yang kompleks dan melibatkan berbagai proses atmosfer. Meski jarang terjadi di daerah tropis seperti Indonesia, kondisi tertentu dapat menyebabkan terbentuknya hujan es yang cukup signifikan.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa
Food & Travel21 November 2024, 20:00 WIB

Wisata Populer di Banten, Kamu Harus Kunjungi 5 Tempat Ini Saat Liburan!

Dengan beragam pilihan destinasi, mulai dari pantai yang eksotis hingga peninggalan sejarah yang kaya, Banten mampu memanjakan setiap wisatawan.
Pulau Peucang, Banten memang menyimpan segudang pesona wisata yang sayang untuk dilewatkan, terutama saat liburan. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id)
Sehat21 November 2024, 19:30 WIB

Gagal Jantung Sisi Kiri : Ketahui Jenis dan Gejalanya

Gagal jantung sisi kiri adalah kondisi di mana sisi kiri jantung tidak mampu memompa darah dengan efisien ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan darah menumpuk di paru-paru dan menimbulkan gejala seperti sesak napas.
Ilustrasi gagal jantung sisi kiri (Sumber : Freepik/@msgrowth)
Food & Travel21 November 2024, 19:00 WIB

Pesona Sunset dan Pasir Putih, Wisata Pantai Santolo Garut HTM Cuma Rp10.000!

Pantai Santolo Garut memiliki pasir putih yang lembut dan bersih, yang sempurna untuk berjemur dan bermain air.
Sunset di Pantai Santolo Garut. Foto: IG/ummifatravelling
Sukabumi21 November 2024, 18:46 WIB

Kesurupan Massal Ratusan Karyawan PT GSI Cikembar Sukabumi

Peristiwa kesurupan massal menggemparkan PT Glostar Indonesia (GSI) I Cikembar, Kamis (21/11/2024) pagi. Ratusan karyawan di pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Pelabuhan II, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Ratusan karyawan GSI Cikembar Sukabumi kesurupan massal | Foto : Istimewa
Entertainment21 November 2024, 18:30 WIB

Profil Girl Grup 2NE1 yang Bakal Konser Dua Hari di Jakarta

Girl grup asal YG Entertainment, 2NE1 akan menggelar konser di Indonesia bertajuk WELCOME BACK selama dua hari, pada 22 dan 23 November 2024 di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta.
Profil Girl Grup 2NE1 yang Bakal Konser Dua Hari di Jakarta(Sumber : Instagram/@_minzy_mz)
Life21 November 2024, 18:00 WIB

Doa Selamat Perjalanan, Amalkan Saat Bepergian Keluar Rumah Agar Selamat Sampai Tujuan

Dengan membaca doa selamat perjalanan, kita memohon perlindungan Allah dari segala macam bahaya dan kesulitan yang mungkin kita hadapi selama aktivitas di luar rumah.
Bacaan Doa Selamat Perjalanan, Yuk Amalkan Sebelum Pergi Untuk Beraktivitas (Sumber : Freepik.com /@fanjianhua).