SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah wilayah di Kabupaten Kuningan Jawa Barat masih bergetar akibat gempa dangkal di darat. BMKG mencatat dari Kamis subuh, 25 Juli 2024 hingga hingga Jumat siang (26/7/2024) terjadi 5 kali aktivitas tektonik yang dirasakan warga Kuningan.
Ahli gempabumi BMKG, Dr Daryono memberikan penjelasan terkait gempa yang juga dilaporkan merusak sejumlah bangunan di wilayah Kabupaten Kuningan Jawa Barat ini. Daryono mencatat sejumlah fakta terkait gempa tersebut.
Pertama, hingga hari Jumat 26 Juli 2024, Gempa Kuningan sudah terjadi sebanyak 3 kali dengan kekuatan M3.6 (25 Juli 2024 pukul 04.01.58 WIB), M4.1 (25 Juli 2024 pukul 17.36.41 WIB) dan M3.9 (26 Juli 2024 pukul 10.49.45 WIB) dengan kedalaman sangat dangkal masing-masing 6 km, 5 km, dan kedalaman 8 km.
Kedua, gempa Kuningan yang terjadi tadi pagi (Jumat) merupakan bagian dari rangkaian gempa yang terjadi pada Kamis 25 Juli 2024 dengan kekuatan M3.6 dan M4.1.
Baca Juga: Air Laut Ciracap Mulai Normal, Tumpahan Diduga BBM Bergerak ke Barat Sukabumi
Ketiga, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif.
Keempat, gempa Kuningan diduga berasosiasi dengan aktivitas Sesar Baribis segmen Ciremai karena episenter ketiga gempa berdekatan dengan jalur segmen sesar ini.
Kelima, gempa Kuningan memiliki mekanisme sumber pergerakan mendatar/geser (strike-slip).
Keenam, gempa paling kuat terjadi dengan magnitudo M4.1 dengan skala intensitas mencapai IV MMI dan bersifat destruktif karena menyebabkan 1 bangunan Masjid rusak ringan dan 3 bangunan rumah rusak ringan. Adanya kerusakan bangunan disebabkan karena kualitas bangunan yang rendah tidak standar tahan gempa, di samping karena kedalaman hiposenter gempanya yang sangat dangkal.
Ketujuh, berdasarkan catatan sejarah gempa, wilayah Kuningan sudah beberapa kali diguncang gempa, seperti yang terjadi pada 1947, 1955, dan 1973 yang melanda di wilayah Gunung Ciremai dan sekitarnya.
Baca Juga: 197.054 Anak-Anak Terlibat Judi Online, Total Transaksi Rp 293,4 Miliar
Kedelapan, deringnya Kuningan diguncang gempa diduga berkaitan dengan aktivitas struktur sesar aktif yang melintas di wilayah tersebut. Sementara itu, gempa terkini yang pernah terjadi di Kuningan terjadi pada: 29 September 2019 (M2.9), 8 Februari 2018 (M3.1) dan 25 Juni 2019 (M2.6).
“Meminta warga Kuningan dan sekitarnya mewaspadai gempa lainnya karena wilayah ini dilalui sesar pemicu aktivitas tektonik. Memperkuat struktur bangunan dan terus mempelajari prinsip-prinsip mitigasi bencana, khususnya gempa bumi,” tegas Daryono yang menjabat sebagai Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG