Peneliti dan Nelayan Sukabumi Maksimalkan Potensi Krustasea: Inovasi Krendet Bertingkat dan Umpan Booster

Senin 22 Juli 2024, 12:35 WIB
Tim peneliti DOSPULKAM IPB dan nelayan Sukabumi aplikasikan alat tangkap krustasea inovasi Krendet Bertingkat dan Umpan Booster (Sumber : istimewa)

Tim peneliti DOSPULKAM IPB dan nelayan Sukabumi aplikasikan alat tangkap krustasea inovasi Krendet Bertingkat dan Umpan Booster (Sumber : istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Potensi krustasea khususnya jenis rajungan dan lobster di laut Sukabumi belum dimaksimalkan dengan baik oleh warga pesisir khususnya nelayan. Sejumlah peneliti dari DOSPULKAM IPB memperkenalkan inovasi booster umpan dan teknologi perangkap krendet bertingkat untuk mendorong pemanfaatan sumberdaya krustasea sebagai hasil tangkapan bernilai ekonomi tinggi bagi nelayan di pesisir Kabupaten Sukabumi.

Teknologi ini diperkenalkan dan diaplikasikan dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat nelayan di Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi pada 22 Juni 2024.
Tim peneliti dari Dosen Pulang Kampung (DOSPULKAM) IPB, Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (PSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, memberikan pelatihan pemanfaatan inovasi ini bagi nelayan di kawasan Loji.

Ketua tim peneliti DOSPULKAM, Dr. Zulkarnain menyampaikan bahwa sebagai amanah Tridarma Perguruan Tinggi dan Departemen PSP FPIK IPB, kegiatan ini merupakan sinergi dengan stakeholders perikanan tangkap di Palabuhanratu dalam memberikan akses informasi pengembangan IPTEKs. Inovasi ini merupakan diseminasi inovasi teknologi hasil penelitian kepada masyarakat nelayan untuk dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan dan sekaligus meningkatkan pendapatan nelayan.

Menurut Zulkarnain selama ini penangkapan ikan oleh nelayan di Perairan Teluk Palabuhanratu menggunakan alat tangkap bagan apung, bagan tancap, pancing ulur, rawai layur, payang, jaring rampus, dan trammel net. “Sebelumnya nelayan pernah menggunakan perangkap krendet untuk penangkapan keong macan,” lanjutnya.

Inovasi perangkap krendet dengan booster umpan beber Zulkarnain belum digunakan oleh nelayan di Palabuhanratu untuk penangkapan krustasea. “Hasil riset di daerah penangkapan pesisir pantai dengan substrat dasar karang berpasir serta karang berpasir lumpur merupakan habitat sumberdaya krustasea jenis rajungan dan lobster. Ini potensi nelayan teluk palabuhanratu yang harus dimaksimalkan,” jelasnya.

Peneliti DOSPULKAM IPB yakin perangkap krendet memiliki peluang untuk dapat memanfaatkan krustasea di Palabuhanratu. Selama ini konstruksi perangkap krendet tradisional tidak memiliki dimensi ruang, sehingga tidak dapat melindungi target tangkapan dari predator di dasar perairan.

“Inovasi perangkap krendet bertingkat, baik yang menggunakan 1 pintu, 2 pintu atau 3 pintu menjadi alat tangkap alternatif yang dapat dikembangkan di perairan Teluk Palabuhanratu untuk memanfaatkan sumberdaya krustasea,” kata Zulkarnain.

Peneliti DOSPULKAM IPB memperkenalkan inovasi booster umpan dan teknologi perangkap krendet bertingkat untuk mendorong pemanfaatan sumberdaya krustasea di pesisir Kabupaten Sukabumi.Peneliti DOSPULKAM IPB memperkenalkan inovasi booster umpan dan teknologi perangkap krendet bertingkat untuk mendorong pemanfaatan sumberdaya krustasea di pesisir Kabupaten Sukabumi.

Perangkap krendet bertingkat dari Peneliti DOSPULKAM IPB terbuat dari rangka besi dengan diameter 80 cm (perangkap bawah) dan diameter 60 cm (perangkap atas). Bentuk perangkap silinder dengan cover net sebagai pelindung hasil tangkapan dari predator.

Penggunaan perangkap atas dengan tujuan untuk memperluas catchable area dalam proses penangkapan krustasea, sehingga memberikan peningkatan hasil tangkapan, lanjut Zul. Pengoperasian alat tangkap perangkap krendet bertingkat akan menggunakan inovasi booster umpan agar memberikan hasil tangkapan krustasea yang optimal.

Selain sosialisasi program pemberdayaan masyarakat di Loji, peneliti DOSPULKAM IPB juga memberikan pelatihan teknis pembuatan perangkap krendet tradisional, perangkap krendet bertingkat dan pembuatan booster umpan beku. Dimana bahan baku booster umpan beku merupakan campuran jenis-jenis ikan hasil tangkapan nelayan bagan dan pancing ulur.

Menurut Zul pembuatan booster umpan melalui proses pencacahan ikan umpan dan dicampurkan dengan larutan kental umpan kemudian dibekukan. Booster umpan ini menjadi alat bantu pemikat dan pengumpul ikan secara efektif kemudian mudah ditangkap dengan alat tangkap yang digunakan nelayan.

Baca Juga: Ada Jati dan Mahoni, Cerita Tegalbuleud Penghasil Kayu dari Sukabumi Selatan

“Jadi alat tangkap perangkap krendet bertingkat dapat digunakan sebagai alat tangkap tambahan selain alat tangkap utama. Misalnya nelayan pancing ulur, saat sore hari berangkat ke daerah penangkapan ikan melakukan setting alat tangkap perangkap krendet bertingkat terlebih dahulu dan ditinggal dengan diberikan pelampung tanda. Waktu perendaman dilakukan dalam waktu 12-15 jam. Di daerah penangkapan ikan, nelayan melakukan kegiatan operasi penangkapan dengan alat tangkap pancing ulur. Esok pagi sebelum kembali ke dermaga pelabuhan, perangkap krendet bertingkat di angkat ke atas perahu dan setelah mengambil hasil tangkapan perangkap krendet bertingkat di setting kembali,” ulasnya.

“Dalam perkembangannya, diharapkan alat tangkap perangkap krendet bertingkat dengan booster umpan dapat menjadi alat tangkap utama untuk pemanfaatan sumberdaya krustasea di Teluk Palabuhanratu,” pungkas Dr. Zulkarnain.

Baca Juga: Siswa di SMA Belajar Apa? Setelah Jurusan Bahasa, IPS, dan IPA Dihapus

kegiatan pemberdayaan masyarakat nelayan di Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi pada 22 Juni 2024.kegiatan pemberdayaan masyarakat nelayan di Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi pada 22 Juni 2024.

Selain Dr Zulkarnain, tim peneliti DOSPULKAM IPB yang ikut memberikan pelatihan kepada warga pesisir Loji antara lain; Dr. Ronny Irawan Wahju, Dr. Fis Furwangka, Dr. Wazir Mawardi, Ega Aldanita, Muhammad Haykal Ramadhan dan Teknisi Stasiun Lapang Kelautan IPB Syarif Budiman, S.Pi, M.Si, Arik Permana, S.Pi, M.Si., dan Ende Kasma, S.Pi, M.Si, be

Kegiatan ini dihadiri oleh para juragan/nahkoda/nelayan kapal ikan Desa Loji yang merupakan anggota Kelompok Usaha Bersama (KUB) Berkah Sagara yang dipimpin oleh Derakan Sultandi, Jajat S. Juga hadir staf Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu, Adi Gumbara dan Yunita staf dari Bappelitbangda Kabupaten Sukabumi, Sholahudin dan Erwan dari Organisasi Rukun Nelayan Desa Loji, dan Mahasiswa program PPK Ormawa Himafarin.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi20 Februari 2025, 23:44 WIB

Kusmana Hartadji Pamit, Serahkan Estafet Kepemimpinan Kota Sukabumi ke Ayep-Bobby

Kusmana Hartadji menitipkan Kota Sukabumi kepada pemimpin yang baru dengan harapan keberlanjutan pembangunan yang lebih baik.
Kusmana Hartadji serahkan estafet kepemimpinan Kota Sukabumi kepada Ayep Zaki dan Bobby Maulana. (Sumber Foto: Dokpim Pemkot Sukabumi)
Nasional20 Februari 2025, 23:43 WIB

Massa PDIP Geruduk KPK, Ancam Terobos Jika Hasto Kristiyanto Ditahan

Massa PDIP mendatangi Gedung KPK saat Hasto Kristiyanto diperiksa sebagai tersangka kasus suap dan perintangan penyidikan. Mereka mengancam menerobos jika Hasto keluar dengan rompi oranye.
Massa simpatisan PDIP berunjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta, saat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjalani pemeriksaan. Mereka mengancam akan menerobos jika Hasto keluar dengan mengenakan rompi oranye. (Sumber : Instagram/@pdiperjuangan)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:57 WIB

Sertijab Bupati Sukabumi, Marwan Hamami Titip Pesan Pembangunan Berkelanjutan ke Asep Japar

Dalam suasana sertijab penuh haru, Marwan Hamami resmi serahkan estafet kepemimpinan Kabupaten Sukabumi kepada Asep Japar.
Proses Sertijab Bupati Sukabumi dari Marwan Hamami ke Asep Japar. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:16 WIB

Iyos Somantri Ucapkan Selamat atas Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi Terpilih

Wakil Bupati Sukabumi periode 2021-2025, Iyos Somantri, menyampaikan ucapan selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi terpilih periode 2025-2030, Asep Japar dan Andreas.
Wakil Bupati Sukabumi periode 2021-2025, Iyos Somantri, (Sumber : Dok Humas Pemkab Sukabumi)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:12 WIB

Target 100 Hari Kerja Ayep-Bobby: Penumpasan Korupsi dan Tingkatkan PAD Kota Sukabumi

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi periode 2025-2030, Ayep Zaki dan Bobby Maulana secara resmi diterima di Balai Kota Sukabumi.
Ayep-Bobby saat diwawancarai di Gedung DPRD Kota Sukabumi. Kamis (20/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi20 Februari 2025, 21:51 WIB

Tagar #KamiBersamaSukatani Trending di X, Dukungan Mengalir untuk Band Punk Asal Purbalingga

Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar karena dinilai menghina Polri. Warganet bersuara, memicu debat kebebasan berekspresi dalam seni.
Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar. Warganet bersuara, memicu perdebatan soal kebebasan berekspresi dalam seni. (Sumber : X : barengwarga)
Sukabumi20 Februari 2025, 21:38 WIB

Kacab Perumda BPR Sukabumi Cabang Cikembar Wafat, Rekan Kerja Berduka

Kepala Cabang Perumda BPR Sukabumi Cabang Cikembar, Yudi Eka Sembada diketahui memiliki riwayat penyakit tipes.
Ucapan duka cita untuk kepala Cabang Cikembar BPR Sukabumi Yudi Eka Sembada yang wafat pada Selasa (20/02/2025). (Sumber Foto: BPR Sukabumi)
Sukabumi20 Februari 2025, 21:25 WIB

Perahu Nelayan Dikerahkan, Pencarian Pemancing Hilang di Laut Geopark Sukabumi Masih Nihil

Tim SAR gabungan melakukan pencarian pemancing hilang di Laut Geopark Ciletuh Sukabumi pada hari ini dengan dua metode.
Tim SAR saat gunakan perahu nelayan untuk mencari pemancing hilang di perairan Geopark Ciletuh Sukabumi. (Sumber Foto: SAR Jakarta)
Inspirasi20 Februari 2025, 20:45 WIB

Gagal CPNS Karena Tinggi Kurang 0,5 cm: Tri Cahyaningsih, Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Tertinggi

Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm
Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm (Sumber : Instagram/@fakta.indo).
Sukabumi20 Februari 2025, 20:30 WIB

Pemukiman Diserbu Lalat, Emak-emak Geruduk Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi

Emak-emak asal Kampung Cibaregbeg Cicurug Sukabumi itu resah karena jumlah lalat semakin banyak dan terus bersarang di rumah mereka.
Sambil membawa panci dan alat masak, momen emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi. (Sumber Foto: Tangkapan layar video/Istimewa)