SUKABUMIUPDATE.com - Fenomena langit adalah peristiwa yang terjadi di atmosfer atau di luar angkasa yang dapat dilihat dari Bumi. Fenomena ini dapat berupa peristiwa alami, seperti gerhana matahari atau bulan, atau hujan meteor.
Bulan Juli 2024 akan dipenuhi dengan beberapa fenomena langit yang akan terjadi. Rangkaian fenomena ini patut disaksikan oleh para pengamat langit karena mencakup hujan meteor pertama setelah dua bulan, Merkurius akan terlihat hingga Bulan purnama.
Berikut ini fenomena langit bulan Juli 2024 yang sayang untuk dilewatkan, Dihimpun dari laman langitselatan dan starwalk.
5 Juli adalah Hari Tanpa Bulan
Pada hari khusus ini, Bulan tidak akan muncul di langit malam, sehingga menciptakan kesempatan yang ideal bagi para pengamat bintang untuk menyaksikan pemandangan bintang-bintang di langit tanpa halangan.
Tanpa cahaya terang Bulan, langit menjadi lebih gelap, meningkatkan visibilitas bintang, rasi bintang, dan galaksi yang jauh. Inilah saat terbaik bagi para pencinta astronomi untuk memasang teleskop dan teropong mereka, atau sekadar berbaring dan mengagumi keindahan alam langit malam yang dipenuhi bintang.
6 Juli Aphelion
Pada hari ini, Bumi dan Matahari akan mencapai jarak terjauhnya satu sama lain dalam orbit elipsnya, sebuah fenomena yang dikenal sebagai aphelion. Aphelion terjadi setahun sekali saat Bumi berada jauh dari Matahari.
Meskipun jaraknya meningkat jauh, ada perbedaan yang sangat kecil yang dapat diperhatikan karena radiasi matahari yang diterima Bumi relatif hampir sama seperti sebelumnya, dan hal ini tidak secara signifikan mempengaruhi pola cuaca kita.
Peristiwa ini merupakan pengingat menarik tentang sifat dinamis orbit planet kita dan mekanika langit rumit yang mengatur pergerakan benda-benda di tata surya kita.
12 Juli Elongasi Merkurius
Selama periode ini, Merkurius akan mencapai elongasi timur terbesarnya dari Matahari, suatu peristiwa yang akan membuatnya terlihat oleh para pengamat bintang di Bumi tak lama setelah matahari terbenam. Elongasi timur terjadi saat Merkurius berada pada jarak sudut maksimumnya di timur Matahari di langit.
Posisi ini memungkinkan planet tersebut tetap berada di atas cakrawala lebih lama setelah Matahari terbenam, sehingga lebih mudah untuk diamati. Merkurius, planet terkecil dan terdalam di tata surya kita, sering kali sulit diamati karena kedekatannya dengan Matahari. Namun, selama elongasi timur, planet ini menjadi lebih mudah dilihat oleh pengamat langit.
21 Juli Bulan Purnama
Pada bulan Juli, Bulan Purnama, yang dikenal sebagai Buck Moon, akan menghiasi langit malam dengan kehadirannya yang cemerlang. Bulan Purnama kali ini juga disebut sebagai Thunder Moon, karena badai petir yang sering terjadi selama bulan ini, dan Hay Moon, yang mencerminkan waktu panen jerami.
Peristiwa langit ini memberikan kesempatan spektakuler bagi para pengamat bintang untuk mengamati Bulan dalam segala kemegahannya. Pada kesempatan istimewa ini, Bulan Purnama akan mencapai puncak iluminasinya pada pukul 6:17 pagi , menawarkan pemandangan yang mempesona saat mendominasi langit.
28 & 29 Juli Hujan Meteor Delta Aquarids
Hujan meteor yang diberi nama hujan meteor Delta Aquarids akan terjadi pada malam tanggal 28 dan pagi tanggal 29. Pada kedua hari tersebut hujan meteor akan mencapai puncaknya. Peristiwa ini terjadi setiap tahun dari pertengahan Juli hingga pertengahan Agustus.
30-31 Juli – Hujan Meteor Alpha Capricornid
Pada tanggal 30 Juli, puncak hujan meteor Alpha Capricornid akan terjadi. Pada tanggal 7 Juli hingga 15 Agustus tampak berasal dari arah rasi Capricorn dan berasal dari komet 45P Honda-Mrkos-Pajdusakova. Klaim lainnya adalah hujan meteor ini berasal dari asteroid 2002 EX12 yang kemudian menjadi komet 169P/NEAT.
Hujan meteor Capricorn mencapai puncaknya pada tanggal 31 Juli dengan kecepatan 5 meteor per jam. Namun, biasanya tercipta bola api yang bergerak melintasi langit malam. Rasi bintang Capricornus telah terbit sejak matahari terbenam, dan pengamat dapat menikmati hujan meteor Alpha Capricornid sepanjang malam hingga fajar. Bulan sabit baru terbit pada pagi hari sehingga pengamat dapat berburu meteor tanpa banyak gangguan dari Bulan.