SUKABUMIUPDATE.com - Pertanian berbasis presisi menggunakan teknologi modern seperti sensor, analitika data, dan otomasi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Dengan memantau dan mengelola input seperti air, pupuk, dan pestisida secara tepat, petani dapat mengoptimalkan pertumbuhan tanaman, meningkatkan hasil panen, mengurangi limbah, dan dampak lingkungan, serta mengurangi biaya produksi. Pendekatan ini juga memungkinkan petani untuk mengambil tindakan yang tepat waktu berdasarkan pemantauan yang lebih akurat terhadap kondisi tanaman dan tanah.
Yield monitoring dan yield mapping adalah bagian dari pertanian presisi yang memberikan informasi penting untuk manajemen lahan. Yield monitoring membantu mengidentifikasi nutrisi yang hilang selama pemanenan, menghitung estimasi keuntungan, dan menghasilkan zona kerja, sementara yield mapping menghasilkan peta grafis yang memperlihatkan keragaman hasil panen yang mempengaruhi produksi.
Ketidakseragaman hasil panen (yield variability) dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti cuaca, genetik, dan manajemen lapangan, yang dapat mempengaruhi nilai lembar kerja pada saat pemanenan.
Konsep Pertanian Presisi
Pertanian presisi adalah pendekatan sistem untuk pertanian yang menggunakan teknologi modern seperti sensor, analitika data, dan otomasi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya, produktivitas, dan keberlanjutan lingkungan. Konsep ini mengoptimalkan penggunaan input seperti air, pupuk, dan pestisida untuk menghasilkan hasil yang maksimal, sambil mengurangi dampak lingkungan. Dilahirkan pada awal 1990-an, pertanian presisi mulai berkembang dengan penggunaan GPS dan teknologi lainnya untuk memetakan lahan dan mengatur input pertanian secara spesifik berdasarkan lokasi.
Di Indonesia, pertanian presisi dapat berkembang dengan dukungan teknologi 4.0 yang telah merambah ke berbagai sektor kehidupan, termasuk pertanian. Teknologi ini memungkinkan pengumpulan dan analisis data temporal, spasial, dan individual untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dalam manajemen pertanian.
Pertanian cerdas
Pertanian cerdas, atau Smart Farming, adalah penggunaan teknologi informasi dan data untuk mengoptimalkan sistem pertanian yang kompleks. Berbeda dengan pertanian presisi yang fokus pada pengukuran dan perbedaan di lapangan, pertanian cerdas lebih menekankan pada akses dan penerapan data secara cerdas untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian. Ini mencakup penggunaan teknologi untuk memanfaatkan informasi yang dikumpulkan dalam pengambilan keputusan di lapangan.
Pertanian digital
Pertanian digital adalah tentang menciptakan nilai dari data yang dikumpulkan, bukan sekadar memiliki banyak data. Ini melibatkan penggunaan alat dan strategi cerdas untuk menganalisis dan mengaplikasikan data seperti angka, gambar, dan kata-kata dalam konteks budidaya pertanian untuk meningkatkan efisiensi dan hasil.
Karakteristik Pertanian Presisi
Pertanian presisi merupakan pendekatan sistem yang menggunakan teknologi untuk mengoptimalkan input dan output dalam pertanian dengan efisiensi tinggi dan berkelanjutan. Konsep ini menyesuaikan pemberian input seperti air, pupuk, dan pestisida sesuai dengan kebutuhan tanaman, lokasi, dan waktu untuk meningkatkan hasil dan kualitas produk pertanian. Teknologi pertanian presisi mencakup enam jenis teknologi yang maju dan modern.
Manfaatnya termasuk kemampuan pengumpulan data real-time, efisiensi penggunaan sumber daya pertanian, peningkatan hasil dan kualitas tanaman, akurasi kerja di lapangan, dan perlindungan lingkungan. Namun, implementasi pertanian presisi di Indonesia menghadapi tantangan khusus seperti ciri pertanian maritime agriculture, infrastruktur yang berbeda, dan tingkat literasi petani yang beragam.
Strategi Inovatif
Pertanian sebagai sektor vital dalam penyediaan pangan dan perekonomian menghadapi tantangan kompleks seperti pertumbuhan populasi cepat, perubahan iklim, dan kebutuhan akan ketahanan pangan. Pertanian presisi muncul sebagai strategi inovatif untuk mengatasi tantangan tersebut dengan mengoptimalkan efisiensi penggunaan sumber daya dan meningkatkan produksi pangan secara strategis.
Baca Juga: Rp 420 Miliar Serap 8.279 Tenaga Kerja, Investasi di Kota Sukabumi Triwulan I 2024
Konsep ini melibatkan penggunaan teknologi untuk memantau tanah, mengelola irigasi, serta mengoptimalkan seluruh proses pertanian dari penanaman hingga panen. Pengembangan pertanian presisi diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, kualitas, dan efisiensi produksi pertanian, serta mendukung keberlanjutan lingkungan. Selain itu, hal ini diharapkan dapat menggerakkan ekonomi regional dan menciptakan lapangan kerja baru yang menarik bagi generasi muda.
*berbagai sumber
Penulis: Arya Gani Maulana NIM 0520230005 - Program Studi Mekatronika Politeknik Astra - [email protected]