Ilmuwan Indonesia Beberkan Perspektif Sejarah Pembentukan Bumi

Sabtu 25 Mei 2024, 16:25 WIB
Perspektif Sejarah Pembentukan Bumi Prof. dari Dr. Aswan, S.T., M.T., | Foto : Pixabay

Perspektif Sejarah Pembentukan Bumi Prof. dari Dr. Aswan, S.T., M.T., | Foto : Pixabay

SUKABUMIUPDATE.com - Guru Besar Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB), Prof. Dr. Aswan, S.T., M.T., memaparkan perspektifnya tentang sejarah pembentukan bumi. Hal itu ia sampaikan pada Orasi Ilmiah Guru Besar pada Sabtu (22/7/2023) lalu.

Dengan topik “Perjalanan Panjang Sang Penjelajah Waktu dalam Perspektif Sejarah Bumi”. Prof. Aswan berbicara sejarah bumi dalam kaitannya dengan ilmu paleontologi dan geologi sejarah.

Mengutip dari itb.ac.id, Prof. Aswan menyatakan bumi terbentuk sejak 4,5 milyar tahun lalu berupa bola api yang membara yang terdiri dari magma pijar dengan suhu permukaan seperti suhu matahari sekarang.

Kala itu, kata Prof. Aswan, banyak benda angkasa menghujani bumi yang kemudian benda tersebut membawa kehidupan dan air di bumi untuk pertama kali.

Dosen Teknik Geologi ITB itu menyebut pada 4 miliar tahun lalu, bumi mulai mendingin dan ditutupi oleh uap air hasil pendinginan magma lalu dipicu petir dan terbentuk hujan pertama kali di bumi. Hal ini kemudian menjadikan bumi menjadi dunia air (water world), karena hampir 100% kala itu ditutupi oleh air samudera yang luas.

Kemudian, kehidupan di bumi pada 2 miliar tahun lalu ditandai dengan terbentuknya daratan-daratan yang luas berupa benua di bumi. Banyaknya benua menyebabkan terbentuknya laut dangkal di tepian benua dan sinar matahari dapat mencapai dasar laut. Sehingga munculah bakteri alga yang berfotosintesis dan sisa metabolismenya membentuk stromatolit yang mengeluarkan oksigen sebagai nenek moyang makhluk hidup yang ada di bumi sekarang.

Benua-benua terus berinteraksi satu sama lain. Hingga pada 1 miliar tahun lalu bersatu di kutub selatan menjadi Superbenua Rodinia dan menahan arus hangat dari equator di kutub selatan. Akibatnya bumi mengalami pendinginan dan terselimuti es setebal 1,6 km pada 700 juta tahun lalu. Suhu bumi mencapai -40°C dan menjadi bencana iklim terburuk dan bencana kepunahan pertama di bumi. Makhluk hidup bersel tunggal mulai punah.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Tempat Paling Berbahaya dalam Sejarah Bumi

Seiring berjalannya waktu benua bergerak memisah menyebabkan bumi menghangat dan pemanasan global akibat efek rumah kaca. Akibatnya suhu bumi mulai terkendali pada 630 juta tahun lalu. Makhluk hidup yang masih bertahan dan berevolusi di antaranya Trilobita, Moluska (ubur-ubur), Euripterid (Kalajengking), Cephalaspis, Ortochone (Cumi-cumi raksasa), dan Dunkleosteus. Munculnya kehidupan menjadi awal masa Paleozoikum (540-250 juta tahun lalu).

Beberapa juta tahun kemudian, terjadi penyatuan kepingan benua membentuk Superbenua Pangea. Hal ini berimplikasi makhluk hidup bermigrasi ke darat karena laut mulai mengering sehingga mulai berkembang kehidupan makhluk hidup amfibi pada 400 juta tahun lalu. Tumbuhan tingkat tinggi dan makhluk hidup raksasa mulai berkembang pada 345-280 juta tahun lalu atau yang dikenal zaman karbon. Hal ini disebabkan oleh kadar oksigen yang tinggi menyebabkan sering terjadi hujan dan hamparan tanah menjadi subur.

Paleozoikum berakhir 250 juta tahun lalu karena peristiwa mantel plump di benua siberia yang menyebabkan kepunahan terbesar kedua di bumi. Mantel plump adalah kejadian masa magma yang besar dan panas bergerak menembus dan menghancurkan permukaan bumi. Akibatnya makhluk hidup yang dapat bertahan hanya dinosaurus dan moluska raksasa (amonit). Berakhirnya masa Paleozoikum menjadi awal masa Mesozoikum (250-65 juta tahun lalu).

Beberapa ratus juta tahun lalu kemudian, peristiwa besar kembali terjadi. Hantaman asteroid dan benda angkasa setebal Gunung Everest menghujani bumi menyebabkan dinosaurus dan amonit punah dan masa Mesozoikum harus berakhir di 65 juta tahun lalu. Makhluk hidup yang bertahan hanya fauna mamalia dan memasuki Zaman Tersier (65 juta tahun lalu – sekarang).

"Banyak ahli berpendapat, asteroid ke bumi hanya 350 juta tahun sekali sehingga masa dinosaurus bisa terbilang sangat sial," ungkap Prof. Aswan.

Salah satu makhluk hidup yang dapat mendefinisikan sang penjelajah waktu yakni Moluska. Prof. Aswan menyebut kemampuan Moluska yang mampu bertahan melalui waktu ratusan juta tahun dan beberapa kali mengalami masa kepunahan dapat menjadi bukti nyata evolusi kehidupan di bumi.

Selain itu, kemampuan Moluska menjelajah waktu menjadikan makhluk ini bermanfaat bagi penelitian yang lebih advanced. Prof. Aswan menjelaskan telah melakukan beberapa penelitian terkait Moluska sepeti Moluska Paleogen (Paleogeografi), studi perubahan muka laut dan iklim purba, studi endapan tsunami (Paleotsunami), studi Moluska air tawar dan asosisasinya dengan Vertebrata.

"Segala sesuatu yang dapat kita rasakan di bumi saat ini tentu tidak lepas dari masa kelam bumi dahulu kala. Studi geologi sejarah mampu mengedukasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap berbagai peristiwa yang terjadi di bumi," pungkasnya di akhir orasi.

Sumber : itb.ac.id / Orasi Ilmiah Prof. Dr. Aswan, S.T., M.T.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita

Peran Penting Data Science dalam Sepakbola

Selasa 25 Januari 2022, 09:05 WIB
Peran Penting Data Science dalam Sepakbola
Berita Terkini
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:24 WIB

Pengunjung Minta Maaf Usai Viral, Akui Tak Sengaja Keluhkan Tarif Di Pantai Citepus Sukabumi

Setelah video tersebut viral dan memicu banyak reaksi dari warga, pengunggah video yang diketahui bernama NH (38), seorang warga Desa Gunung Karamat, Kecamatan Cisolok, akhirnya memberikan klarifikasi dan meminta maaf
Pengunjung Pantai RTH Citepus Palabuhanratu Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Musik30 Januari 2025, 20:00 WIB

16 Konser Musisi Internasional di Jakarta pada Februari 2025, Setiap Minggu Ada

Februari 2025 menjadi bulan cukup padat untuk Indonesia karena akan ada konser dari musisi Internasional baik itu Korea Selatan maupun Amerika Serikat.
16 Konser Musisi Internasional di Jakarta pada Februari 2025, Setiap Minggu Ada (Sumber : Instagram/@mecimapro)