SUKABUMIUPDATE.com - Warga Sukabumi kembali merasakan guncangan akibat gempabumi berkekuatan 6,2 magnitudo di Garut, Jawa Barat. Gempa M6,2 Garut itu terjadi pada Sabtu 27 April 2024 pukul 23.29.47 WIB malam.
BMKG menegaskan gempa dangkal di laut Garut Jawa Barat tidak berpotensi tsunami.
Gempa M6,2 Garut dipicu oleh aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat. Fenomena ini populer disebut sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquake).
Baca Juga: Gempa Laut Garut Merusak, Sejumlah Rumah di Sukabumi Dilaporkan Ambruk
Melansir informasi di akun X (Twitter) pribadi Daryono BMKG, tercatat ada 13 gempabumi merusak di Selatan Jawa sejak tahun 1844-2022. Diantara 13 gempa merusak tersebut, dua diantaranya pernah terjadi di Sukabumi, tepatnya Gempa Sukabumi tahun 2012 dan 2021. Berikut daftar lengkapnya:
Historis Gempabumi Merusak di Selatan Jawa Barat
1. Gempabumi Cianjur 15 Februari 1844
2. Gempabumi Cianjur 18 Desember 1910
3. Gempabumi Selatan Jawa 24 Juli 1979 M6, 3
4. Gempabumi Tasikmalaya 2 November 1979 M6,1
5. Gempabumi Tasikmalaya 16 April 1980 M5, 8
6. Gempabumi Gempabumi Tsunami Pangandaran, 17 Juli 2006, M7,7
7. Gempabumi Tasikmalaya, 2 September 2009, M7,3
3. Gempabumi Tasikmalaya 10 Januari 2010, M5,4
9. Gempabumi Tasikmalaya 26 Juni 2010, M6.3
10. Gempabumi Sukabumi 4 Juni 2012, M6.1
11. Gempabumi Pangandaran 25 Oktober 2020, M5,6
12. Gempabumi Sukabumı 27 April 2021, M5,6
13. Gempabumi Garut 3 Desember 2022, M6,4
Baca Juga: Intra Slab Earthquake, Simak Rekomendasi BMKG pasca Gempa Kuat di Laut Garut
Gempa di Sukabumı 27 April 2021 dengan kekuatan 5,6 Magnitudo
Gempa bumi dirasakan sebagian besar masyarakat Sukabumi pada Selasa, 27 April 2021 sore. Menurut data yang dirilis BMKG, gempa berkekuatan magnitudo 5,6 terjadi pada Selasa sore pukul 16.23 WIB.
Koordinat gempa berada di 7.86 LS, 106.87 BT atau 103 kilometer arah tenggara Kabupaten Sukabumi di kedalaman 14 kilometer. Jika dilihat di peta ada di sekitar perairan selatan Tegalbuleud.
BMKG menyatakan gempa bumi tidak berpotensi tsunami dan mengimbau masyarakat waspada terhadap gempa susulan yang mungkin terjadi.
Getaran gempa dirasakan cukup kuat oleh warga warga Pajampangan dan pesisir Kabupaten Sukabumi. "Warga disekitar Pantai Ujunggenteng, kaget merasakan getaran cukup besar sekitar 2 menit an," kata Ketua Rukun Nelayan Ujunggenteng, Asep Jeka kepada Sukabumiupdate.com, Rabu (27/4/2021).
Sementara itu Iman Budoy Rapi lokal 08 Sukabumi mengatakan hampir semua anggota Rapi lokal 08 melaporkan ada getaran gempa di wilayah kecamatan masing-masing.
"Mulai dari Tegalbuleud, Lengkong, Ciracap, Ujunggenteng, serta Surade, getaran gempa dirasakan cukup besar, namun tidak lama, " jelasnya.
"Gempa lumayan besar dan berlangsung beberapa menit. Beberapa orang pada ke luar rumah," kata Annisa (25 tahun) warga Cikole, Kota Sukabumi. Dari beberapa informasi yang diperoleh sukabumiupdate.com, gempa juga dirasakan warga luar Sukabumi seperti Jakarta, Bandung hingga Garut.
Baca Juga: 10 Kebiasaan Orang Miskin yang Membuatnya Sulit Kaya, Apa Kamu Termasuk?
Catatan Gempa Terkini
- Gempa Darat M3,1 Guncang Sukabumi dan Cianjur
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan terjadi gempa bumi 3.1 magnitudo pada Sabtu (27/4/2024) pukul 20.22.59 WIB. BMKG menyebut gempa ini mengguncang wilayah Sukabumi dan Cianjur.
Dalam keterangan di Instagram @bmkgbandung, BMKG mencatat episenter gempa bumi tektonik ini terletak pada koordinat 6.83 LS dan 107.00 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 12 kilometer timur laut Kota Sukabumi pada kedalaman sekitar lima kilometer.
Memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, BMKG mengatakan gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Cugenang.
Dampak yang digambarkan peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan masyarakat, gempa ini dirasakan di wilayah Cianjur dan Sukabumi dengan Skala Intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa seakan-akan ada truk berlalu).
- Gempa Laut M6,2 Guncang Garut, Jawa Barat
Kepala Pusat gempa bumi dan tsunami BMKG, Dr Daryono menyebut gempa terjadi di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa Barat dirasakan di sebagian besar pulau jawa.
Menurut Daryono BMKG, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust Fault).
Gempa di laut Garut 27 April 2024 ini berdampak dan dirasakan di daerah Sukabumi dan Tasikmalaya dengan skala intensitas IV MMI, daerah Bandung dan Garut dengan skala intensitas III-IV MMI, daerah Tangerang, Tangsel, Bogor, DKI Jakarta, Kebumen, Banyumas, Cilacap dan Purwokerto dengan skala intensitas III MMI, daerah Bantul, Sleman, Kulonprogo, Trenggalek, Malang dengan skala intensitas II MMI.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI" tegas Daryono.
Baca Juga: Warga Sukabumi Ngerasa? BMKG Catat Gempa Darat M3.1 Akibat Sesar Cugenang
Kerusakan Sementara Akibat Gempa M6,2 Garut
Gempa laut di Selatan Garut Jawa Barat Magnitudo 6,6 pada Sabtu 27/4/2024, pukul 23.29 WIB dipastikan merusak. Sejumlah bangunan dilaporkan rusak, termasuk di Sukabumi.
Satu unit rumah berukuan 6 meter x 8 meter, milik Nonon (60 tahun) di Kampung Cigaru Rt 014 / 002 Desa Cidahu Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi di laporkan rusak.
Saat kejadian rumah dalam keadaan kosong, ujarnya. Pemilik tengah menginap dirumah saudaranya, masih berada di Desa Cidahu.
Selain di Cibitung, kerusakan dampak gempa garut juga dilaporkan terjadi Simpenan Kabupaten Sukabumi. BpBD melaporkan rumah milik keluarga Eri Harryanti (41 tahun) warga kampung Sawah Garung, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami ambruk.
Petugas penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Simpenan, Dandi Sulaeman, mengatakan, peristiwa ambruknya atap rumah milik Eri Harryanti, terjadi sekira pukul 23:29 Wib, usai di guncang gempa.
Dendi menyebutkan bahwa luas bangunan tersebut berukuran 2 X 3 meter yang di huni oleh 1 Kk dengan 5 jiwa.
Hingga berita ini diturunkan, redaksi masih melakukan konfirmasi lainnya, terhadap info kerusakan dampak gempa garut yang berseliweran di media sosial. Redaksi masih menunggu kabar resmi dari BNPB dan BPBD Jawa Barat.
Seperti kabar dari Kabupaten Tasikmalaya, terjadi beberapa laporan akibat gempa Garut. Kondisi mati lampu di Kecamatan Singaparna, Sodonghilir, Cigalontang, Bojonggambir, Taraju, dan Puspahiang.
Sementara kerusakan yang sudah diterima laporannya adalah Gedung Pramuka di Kecamatan Mangunreja Kabupaten Tasikmalaya Rusak Sedang, satu rumah permanen di Kampung Sodong Desa Sodonghilir Kecamatan Sodonghilir rusak di bagian dapur. Fasilitas Umum Masjid Jami Al Mansuriah di Desa Mekarwangi Kecamatan Cisayong mengalami kerusakan juga. Satu rumah permanen di Desa milik bapa Jaja Cikangkap Kecamatan Manonjaya rusak bagian lantai dua. Gedung Rumah Sakit SMC rusak di bagian plafon.
Sementara itu di Garut dilaporkan dua orang mengalami cidera karena jatuh dan karena tertimpa seng. Kedua korban berasl dari Kampung Leuwisimar Desa mandalakasih dan belakang pasar Desa Mandalakasih, Kecamatan Pameungpeuk. Saat ini korban sudah dibawa oleh Kepala Desanya ke IGD.