SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa selama periode Lebaran 2024, yaitu dari tanggal 8 hingga 13 April 2024, Indonesia diguncang gempa bumi sebanyak 10 kali.
Gempa bumi ini terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, dengan Ransiki, Papua Barat menjadi wilayah yang gempanya merusak. Meskipun tidak ada gempa bumi yang menimbulkan tsunami, beberapa gempa bumi ini cukup kuat.
Adapun rentetan gempa yang guncangannya dirasakan selama libur lebaran 2024 tersebut adalah sebagai berikut:
- Gempa Bawean Jawa Timur M4.2, 12-Apr-24 21:43:40 WIB dipicu aktivitas sesar aktif di laut Jawa. Hasil monitoring BMKG terhadap Gempa Bawean hingga Sabtu 13 April 2024 pukul 06.00 WIB tercatat sebanyak 561 kali gempa, dengan frekuensi kejadian yang semakin jarang, Semoga kondisi tektonik sumber gempa di Bawean segera stabil dan aman kembali.
- Gempa Pulau Seram Maluku M4.9, 11-Apr-24 22:50:23 WIB. Gempa ini dipicu sesar aktif di lepas pantai utara Pulau Seram dirasakan dalam skala intensitas III MMI, dan tidak ada laporan dampak kerusakan.
- Gempa Buleleng Bali M3.1, 11-Apr-24 21:42:57 WIB merupakan gempa dangkal akibat sesar aktif di daratan Buleleng Bali Utara dirasakan di Buleleng dalam skala intensitas III MMI dan tidak terjadi kerusakan.
- Gempa Nabire Papua Tengah M4.2, 11-Apr-24 14:55:28 WIB dipicu aktivitas sesar aktif di lepas Pantai Nabire, dirasakan di Nabire dalam skala intensitas II MMI dan tidak ada laporan kerusakan.
- Gempa Laut Maluku M6.5, 09-Apr-24 16:48:01 WIB merupakan gempa dangkal akibat deformasi batuan dalam kerak bumi pada Lempeng Laut Maluku dengan mekanisme sumber pergerakan kombinasi geser dan naik (oblique thrust). Gempa ini dirasakan di Morotai Selatan dalam skala intensitas IV MMI, di Halmahera Barat dan Sofifi dalam skala intensitas III- IV MMI dan di Manado dan Kota Ternate dalam skala intensitas III MMI, tidak ada laporan kerusakan.
- Gempa Kaur Bengkulu M4.7, 09-Apr-24 07:58:32 WIB dipicu aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia. Gempa ini dirasakan di Liwa dalam skala Intensitas II MMI dan tidak menimbulkan kerusakan.
- Gempa Ransiki Papua Barat M6.1, 09-Apr-24 07:02:53 WIB dipicu aktivitas Sesar Sorong-Yapen (segmen laut). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip). Gempa ini dirasakan di Ransiki dalam skala intensitas III-IV MMI, di Manokwari dalam skala intensitas III MMI. Gempa ini berdampak menimbulkan kerusakan ringan pada Gedung Koramil Distrik Tahota berupa tembok retak.
- Gempa Sukabumi Jabar M3.4, 08-Apr-24 20:31:32 WIB akibat aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia. Gempa ini dirasakan di Sukabumi dalam sksla Intensitas II MMI, dan tidak menimbulkan kerusakan.
- Gempa Garut Jawa Barat M2.6, 08-Apr-24 14:07:59 WIB yang dipicu aktivitas Sesar aktif Garut Selatan (Garsela). Gempa ini dirasakan di Kec. Majalaya dan Kertasari dalam skala intensitas II MMI, dan tidak menimbulkan kerusakan.
- Gempa Dompu NTB M4.1, 08-Apr-24 09:50:53 WIB dipicu deformasi batuan dalam slab lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di baah Nusa Tenggara Barat (intraslab earthquake). Gempa ini dirasakan di Dompu dalam skala intensitas II MMI dan tidak menimbulkan kerusakan.
Jika mencermati pembengkit gempa selama libur lebaran di atas tampak bahwa sumber gempa yang dominan aktif adalah sumber gempa sesar aktif, baik yang berada di daratan maupun yang terdapat di dasar laut.
Dari 10 aktivitas gempa dirasakan di atas ada 7 gempa dipicu aktivitas sesar aktif dan 3 diantaranya berasosiasi dengan sistem penunjaman/subduksi lempeng Samudra.
Daryono BMKG