SUKABUMIUPDATE.com - Sekelompok umat muslim di Gunung Kidul, DIY, sudah ada yang melaksanakan salat Idul Fitri 1445 H pada Jumat, 5 April 2024. Sebagian besar yang lainnya di Tanah Air masih menunggu untuk lebaran antara 9 atau 10 April.
Mengutip laporan berita tempo.co, dua kemungkinan itu karena sudah ada perbedaan saat awal Ramadan 1445 H yang lalu. Sebagian umat Islam mengawali 1 Ramadhan pada 11 Maret 2024 dan sebagian mengawali mengikuti penetapan pemerintah pada 12 Maret 2024.
Bagi yang menentukan awal Ramadhan pada 11 Maret, tentu 29 Ramadan 1445 H jatuh pada 8 April 2024. Pada sore harinya akan dilakukan pengamatan hilal bulan baru 1 Syawal. Sementara untuk yang menentukan awal Ramadhan pada 12 Maret 2024, maka 29 Ramadhan 1445 H jatuh pada 9 April 2024.
Di antara dua kemungkinan akhir Ramadhan itu, manakah yang akan diikuti oleh umat Islam di Indonesia? Atau apakah perbedaan akan kembali terjadi untuk penetapan 1 Syawal nanti, seperti halnya 1 Ramadhan lalu?
Berikut ini penjelasan yang disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengenai proyeksi peta ketinggian hilal pada 8 dan 9 April. Penjelasan dikutip dari laman resmi BMKG, bersumber dari Stasiun Geofisika Pasuruan, Jawa Timur.
Baca Juga: Mengenal Kain Shimmer Silk dan Kelebihannya yang Viral Jadi Tren Baju Lebaran 2024
Ketinggian Hilal pada 8 April 2024
Berdasarkan peta yang ditampilkan BMKG, pada 8 April 2024, saat matahari terbenam di Indonesia, tinggi hilal masih bernilai negatif. Itu artinya untuk yang mengambil pendapat hisab sebagai penentu awal Syawal 1445 H akan menggenapkan bulan Ramadhan 30 hari dan memulai 1 Syawal 1445 H pada 10 April 2024.
Di sebagian besar wilayah dunia pun tinggi hilal diproyeksi masih bernilai negatif kecuali untuk wilayah Amerika dan sekitarnya. Untuk yang mengambil pendapat rukyat global sebagai penentu awal bulan Syawal 1445 H, mereka akan menunggu hasil rukyat di Amerika, tapi ini pun kemungkinan kecil untuk hilal minimal 3 derajat sesuai ketentuan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).
Sehingga, kata BMKG, untuk kelompok ini pun kemungkinan besar akan menggenapkan bulan Ramadhan 30 hari dan memulai 1 Syawal 1445 H 10 April 2024.
Ketinggian Hilal pada 9 April 2024
Berdasarkan peta dari BMKG, pada 9 April 2024 saat matahari terbenam di Indonesia, tinggi hilal sudah lebih tinggi dari 3 derajat dan elongasi lebih dari 6,4 derajat. Artinya, telah memenuhi standar minimal kriteria penetapan bulan baru menurut MABIMS.
Untuk yang mengambil pendapat imkanur rukyat berdasarkan wilayatul hukmi, kemungkinan besar di Indonesia hilal akan terlihat dan memulai 1 Syawal 1445 H pada 10 April 2024.
Sumber: Tempo.co