SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) memprediksi datangnya musim kemarau dimulai pada April mendatang. Dimulai dari wilayah sekitaran Pantai Utara Jawa atau Pantura, menyusul kemudian sebagian besar wilayah Jawa Barat pada Mei hingga Juni 2024.
Mengutip tempo.co, Kepala Statisun Klimatologi BMKG Jawa Barat Rakhmat Prasetia menyatakan wilayah Pantura bakal menjadi daerah pertama di Jawa yang memulai kemarau pada April 2024. "Kemudian mulai Juni musim kemarau sudah dominan, ditandai intensitas hujan yang berkurang sejak Mei," kata Rakhmat dalam acara daring Hari Meteorologi Dunia 2024 Provinsi Jawa Barat pada Selasa, 26 Maret 2024.
Pola musim kemarau dari Pantura akan bergerak ke tengah dan selatan Pulau Jawa. Khusus pada wilayah Jawa Barat, kemaru akan intens terjadi pada Mei-Juni 2024. Fenomena ini--jika dibandingkan dengan kondisi musim normal dalam kurun waktu 30 tahun--musim kemarau 2024 mengalami kemunduran dengan luas area hingga 68 persen.
Baca Juga: Antisipasi Kemarau Panjang, Distan Sukabumi dan TNI Kolaborasi Amankan Produksi Pangan
“Prakiraan puncak kemarau pada Juli-Agustus,” ujar Rakhmat.
Kata dia, kondisi hingga dasarian kedua Maret 2024, El Nino dalam posisi moderat. Sebagian besar institusi menurutnya memprakirakan El Nino yang moderat itu secara gradual akan beralih menjadi netral pada sekitar Mei, Juni, dan Juli. Sementara kondisi suhu permukaan laut di perairan barat yang ditandai oleh indeks Dipole Mode, menunjukkan Indian Ocean Dipole (IOD) dalam posisi netral.
Musim hujan pada Maret menurut Rakhmat, umumnya dalam kategori menengah hingga tinggi. Intensitas curah hujannya berkisar 100-500 milimeter per bulan dan bisa lebih. Potensinya terjadi di sebagian Cianjur, Garut, dan Majalengka.
Sementara pada April, umumnya berkategori menengah hinggi tinggi antara 100-500 milimeter per bulan. Selain itu curah hujan rendah berkisar 50-100 milimeter per bulan diprediksi pada sebagian kecil Bekasi, Karawang, dan Subang. Adapun curah hujan sangat tinggi yang lebih dari 500 milimeter per bulan diprakirakan terjadi di sebagian kecil Cianjur bagian utara.
Sedangkan pada Mei, hujan umumnya berkategori rendah hingga menengah di wilayah Jawa Barat antara 20-300 milimeter per bulan. “Insya Allah di 2024 ini musim kemarau tidak akan kering seperti 2023,” kata Rakhmat.
Sumber: Tempo.co