SUKABUMIUPDATE.com - Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM mengungkap keberadaan sesar tua yang kembali aktif menjadi pemicu gempa bumi di Laut Jawa dekat dengan Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024).
Diketahui gempa bumi terjadi pada pukul 11:22:45 WIB. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di Laut Jawa pada koordinat 5,74 LS dan 112,32 BT, dengan magnitudo (M6,0) pada kedalaman 10 km, berjarak sekitar 33 km barat Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur.
"Menurut data The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 112,311 BT dan 5,809 LS dengan magnitudo (M5,6) pada kedalaman 10 km," demikian keterangan PVMBG dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM.
"Berdasarkan data dari GeoForschungsZentrum (GFZ), Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 111,40 BT dan 5,85 LS, dengan magnitudo (M5,5) pada kedalaman 10 km. Kejadian gempa bumi ini diikuti oleh gempa bumi susulan," tambahnya.
Baca Juga: Gempa Beruntun Guncang Tuban Jawa Timur, Tercatat Sudah 24 Kali Gempa Susulan
PVMBG menjelaskan bahwa berdasarkan lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, data mekanisme sumber dari BMKG, maka kejadian gempa bumi tersebut berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif di Laut Jawa.
"Berdasarkan pola struktur geologi Pulau Jawa (Pulunggono dan Martodjojo, 1994) diperkirakan terdapat sesar berarah relatif timur laut-barat daya yang merupakan Pola Meratus. Sesar pada Pola Meratus ini merupakan sesar tua (Pra Tersier hingga Tersier) dan diperkirakan mengalami reaktivasi," tulis PVMBG.
Menurut PVMBG, wilayah yang terletak dekat dengan lokasi pusat gempa bumi adalah Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur.
Wilayah tersebut pada umumnya merupakan morfologi dataran hingga dataran bergelombang yang berbatasan dengan perbukitan hingga perbukitan terjal pada bagian tengahnya.
Menurut data Badan Geologi (BG) pada peta geologi lembar Bawean dan Masalembo (Aziz dkk., 1993), Pulau Bawean tersusun oleh batuan berumur Tersier (terdiri – dari batupasir dan batugamping) dan dominan endapan Kuarter (terdiri – dari batuan rombakan gunung api muda dan endapan aluvial pantai).
Sebagian batuan berumur Tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan berumur Tersier yang telah mengalami pelapukan tersebut bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan guncangan gempa bumi.
"Selain itu morfologi perbukitan yang tertutup oleh batuan berumur yang telah mengalami pelapukan akan berpotensi terjadi gerakan tanah/ longsoran apabila dipicu guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi di daerah ini," tulis PVMBG.
PVMBG mengimbau agar masyarakat tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
Namun, masyarakat juga diminta agar tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, yang kekuatannya lebih kecil.
"Pulau Bawean dan daerah pantai utara Provinsi Jawa Timur tergolong rawan bencana gempa bumi, oleh karena itu direkomendasikan agar ditingkatkan upaya mitigasi bencana gempa bumi melalui mitigasi struktural dan mitigasi non struktural," kata PVMBG.
Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan seperti retakan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.
Sebelumnya diberitakan, gempa M 6,0 terjadi di Laut Jawa sebelah utara Jawa Timur, atau pada jarak 126 Km arah timur laut Tuban, di kedalaman 10 km, Jumat (22/3/2024) pukul 11.22.45 WIB.
Setelahnya, rentetan gempa juga mengguncang wilayah tersebut. BMKG mencatat setidaknya ada 24 kali gempa susulan dari gempa pertama pada Jumat siang tadi.
Pasca gempa terjadi, BPBD Kabupaten Tuban melaporkan satu unit rumah mengalami kerusakan di area dapur serta merobohkan satu unit bangunan balai desa. Di tempat lain, gempa yang juga mengguncang Gresik, menyebabkan rusaknya 1 unit masjid Rumah Sakit di Kepulauan Bawean, Kabupaten Gresik.
"Hingga siaran pers ini dirilis, tidak ada korban jiwa pasca kejadian ini, kendati demikian BPBD Tuban, Rembang dan Gresik terus melakukan monitoring dan pendataan dampak gempa yang terjadi guna memastikan kondisi dan penanganan lebih lanjut," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.