Publikasi Jurnal Gunung Padang Cianjur Dicabut, Tim Peneliti Pertanyakan Penyebabnya

Jumat 22 Maret 2024, 12:15 WIB
Artikel ilmiah yang membahas tentang situs Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat ditarik kembali oleh penerbit John Wiley & Sons, Ltd. (Sumber : | Foto: Disparbud.jabarprov.go.id)

Artikel ilmiah yang membahas tentang situs Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat ditarik kembali oleh penerbit John Wiley & Sons, Ltd. (Sumber : | Foto: Disparbud.jabarprov.go.id)

SUKABUMIUPDATE.com - Artikel ilmiah yang membahas tentang situs Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat dengan judul “Geo-archaeological prospecting of Gunung Padang buried prehistoric pyramid in West Java, Indonesia” di jurnal Archaeological Prospection ditarik kembali oleh penerbit John Wiley & Sons, Ltd.

Dikutip dari Tempo.co, pada laman resmi Wiley Online Library, yang merupakan basis data milik penerbit itu, artikel ilmiah Gunung Padang hasil riset Danny Hilman Natawidjaja dkk tersebut disematkan kata 'Retracted' atau dicabut.

“Dilakukan dua hari lalu, tapi artikelnya masih bisa diakses,” kata Danny Hilman yang menjadi ketua tim penelitian di Gunung Padang itu saat dihubungi, Kamis 21 Maret 2024.

Menurut Danny, tim menyatakan penarikan kembali makalah mereka sebagai tindakan yang salah. “Karena tidak berdasarkan alasan yang jelas,” ujarnya lagi.

Baca Juga: Mirip Gunung Padang? Temuan Batuan Punden Berundak di Gunung Walat Sukabumi

Sejak awal berkorespondensi terkait rencana penarikan kembali laporan yang sempat sudah diterbitkan pada Oktober lalu itu, tim riset berkali-kali menanyakan soal kesalahan besar atau major error yang disebut pihak penerbit. Disebutkan, Wiley Online Library tetap tak memberikan penjelasan.

“Tunjukkan dong major error-nya apa, karena kita nggak ngerti," kata Danny mengungkap komunikasi dengan penerbit jurnal. Tapi tetap tak ada penjelasan tambahan yang diberikan. "Mereka tetap ingin retract,” kata ahli paleotsunami dari BRIN ini.

Tim menilai pihak penerbit tidak menghargai diskusi ilmiah. Seharusnya, menurut tim, ketika ada sekelompok orang menganggap penelitian mereka tidak benar, seharusnya publikasi tidak perlu ditarik. Pihak yang menolak bisa membuat artikel atau ulasan.

“Intinya kalau dalam dunia ilmu pengetahuan ya diskusi ilmiah perlu diteruskan. Ini kan riset kami seperti dikubur, dipetieskan,” ujar Danny. Penarikan kembali publikasi ilmiah itu diakunya jadi menyulitkan tim riset untuk melanjutkan penelitian.

Baca Juga: Gunung Padang Cianjur, Bisa Jadi Piramida Raksasa yang Tertua di Dunia

Publikasi Seumur Jagung dan Debat Major Error

Situs Gunung Padang Cianjur bisa menjadi destinasi wisata alternatif saat mengisi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru)Situs Gunung Padang Cianjur

Artikel ilmiah berjudul “Geo-archaeological prospecting of Gunung Padang buried prehistoric pyramid in West Java, Indonesia” diterbitkan di jurnal Archaeological Prospection tepatnya pada 20 Oktober 2023. Isinya tentang identifikasi fisik Gunung Padang sebagai situs megalitikum di daerah Cianjur, Jawa Barat.

Makalah yang mengalami dua kali proses revisi dan memakan waktu hingga 9 bulan sebelum diterima dan terbit itu merupakan hasil riset tim selama tiga tahun sejak Oktober 2011 hingga 2014. Selain Danny, tim melibatkan Andang Bachtiar sebagai Ketua Tim Pengeboran, Ketua Tim Seismic Tomografi Bagus Endar B. Nurhandoko, dan Ketua Tim Arkeologi Ali Akbar.

Anggota lainnya yaitu Pon Purajatnika, Mudrik R. Daryono, Dadan D. Wardhana, Andri S. Subandriyo, Andi Krisyunianto, Taqyuddin, Budianto Ontowiryo, dan Yusuf Maulana. Mereka berlatar keilmuan geologi, arkeologi, fisika bumi, arsitektur, geofisika, dan geografi.

Baca Juga: Misteri Situs Gunung Padang Cianjur, Wisata Prasejarah di Jawa Barat

Setelah terbit memang muncul perhatian dari para ahli terkait dengan data dan analisis dalam makalah riset piramida di Gunung Padang. Rangkumannya, mereka menyebut tafsiran penulis soal piramida kuno yang dibangun oleh manusia sekitar 20 ribu tahun lalu itu sebenarnya adalah sisa-sisa gunung berapi alami yang memiliki situs arkeologi di permukaannya.

Sebagai catatan, usia 20 ribu tahun itu menjadikannya piramida tertua di dunia--jauh lebih tua daripada Piramida Giza di Mesir yang berusia sekitar 4.000 tahun.

Sorotan lain tentang interpretasi penulis berdasarkan observasi visual dan serangkaian penanggalan radiokarbon yang diperoleh dari sampel tanah. Pengamatan visual itu dianggap oleh para ahli sebagai imajinatif dan dugaan, dan tanggal radiokarbon dianggap disalahgunakan.

Sampel tanah dinilai tidak mengandung bahan budaya terkait atau tidak ada artefak arkeologi apa pun yang menghubungkannya dengan manusia. Sehingga sampel yang diambil hanya menentukan tanggal bahan alami yang membentuk tanah. Makalah tim dinilai memiliki kesalahan besar (major error).

Tapi, soal major error, Danny Hilman mengatakan biasanya terkait dengan kasus plagiat, memalsukan atau fabrikasi data, mengambil data orang atau institusi tanpa izin, atau mempresentasikan data yang sudah pernah dipublikasi. “Setahu kami tidak pernah ada major error karena ada kesalahan metoda atau interpretasi di makalahnya,” ujar dia.

Namun penerbit Wiley tetap menyelidiki masalah itu sesuai pedoman Komite Etik Publikasi (COPE). Tim penulis diminta menjawab pertanyaan para ahli secara lengkap dan rinci paling lambat pada 12 Desember 2023. Lewat surat balasannya pada 3 Desember, Danny Hilman cs meminta klarifikasi soal investigasi. Tim riset menanyakan apakah kasus ini merupakan kritik pasca publikasi (Post-Publication Critiques), ataukah perselisihan ilmiah.

Dari surat balasan 5 Desember, tim riset mendapat kepastian bahwa investigasi tidak memiliki bukti pelanggaran etika atau masalah etika terkait dengan proses publikasi. Kasus penyelidikan terkait pendapat para ahli bahwa makalah memiliki kesalahan besar berdasarkan empat poin antara lain pengamatan visual dianggap sebagai imajinasi dan dugaan.

Lainnya adalah penanggalan radiokarbon dianggap disalahgunakan, sampel tanah tidak mengandung bahan budaya terkait sehingga penanggalan hanya menentukan umur bahan alami yang membentuk tanah. Kemudian penanggalan itu pun disangsikan akurasinya karena dinilai sulit untuk ditentukan.

Danny Hilman mengungkap kalau tim merasakan kejanggalan soal investigasi makalah riset piramida Gunung Padang. Alasannya menurut Danny, tanpa alasan ilmiah yang jelas dari pihak editor jurnal maupun para ahli yang mengkritik, mereka menilai makalah punya major error. Kemudian rencana penarikan atau retraction makalah disampaikan 4 Januari 2024.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tanpa Izin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas
Sukabumi18 Januari 2025, 17:07 WIB

Longsor Gerus Rumpun Bambu, Satu Rumah Warga Di Benda Sukabumi Terdampak

Longsor terjadi di Kampung Bangkongreang RT 1/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB
Longsor timpa teras rumah warga di Benda Cicurug Sukabumi | Foto : P2BK Cicurug
Musik18 Januari 2025, 17:00 WIB

Lirik Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ - Icha Yolanda dan Om Nirwana

Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral.
Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral. (Sumber : Screenshot YouTube/ iYon Nirwana).
Bola18 Januari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Madura United vs Barito Putera: Duel Dua Tim Papan Bawah!

Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini.
Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini. (Sumber : Instagram).
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten
Sukabumi18 Januari 2025, 15:23 WIB

Lindas Material Longsor, Truk Terguling di Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Longsor ini sempat menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua.
Truk terguling di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara