SUKABUMIUPDATE.com - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebut jika lokasi longsor Cibadak tepatnya di Kampung Cibatu Hilir RT. 001 RW. 011, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi masuk ke dalam Zona Kerentanan Gerakan Tanah Menengah.
Dikutip dari laman vsi.esdm.go.id, Jumat (26/1/2024) Berdasarkan ploting lokasi pada Portal Mitigasi Bencana Geologi lokasi gerakan tanah Kp. Cibatu Hilir RT. 001 RW. 011, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Sukabumi termasuk dalam Zona Kerentanan Gerakan Tanah Menengah.
Artinya di daerah tersebut dapat terjadi gerakan tanah terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Gerakan tanah baru dan lama dapat aktif kembali akibat curah hujan tinggi dan erosi yang kuat.
Baca Juga: Hasil Analisis Sementara PVMBG soal Penyebab Longsor di Cibadak Sukabumi
Sementara itu, berdasarkan Peta Prakiraan Potensi Terjadi Gerakan Tanah Bulan Januari 2024, lokasi gerakan tanah di Kp. Cibatu Hilir RT. 001 RW. 011, Desa Sekarwangi,termasuk dalam Zona Kerentanan Gerakan Tanah Menengah - Tinggi.
- PVMBG memperkirakan penyebab dari pergerakan tanah ini akibat;
- Kelerengan yang terjal menyebabkan material tanah mudah bergerak atau longsor.
- Kondisi geologi berupa endapan Gunungapi Pangrango yang tebal menumpang diatas batulempung napalan yang kedap air dan mudah runtuh dari Formasi Batuasih. Keberadaan struktur geologi pada lokasi tersebut juga turut memperlemah batuan yang ada.
- Pola drainase/saluran irigasi ditebing yang tidak tertata dengan baik serta tidak kedap air.
- Gerakan tanah ini dipicu oleh curah hujan yang tinggi sebelum terjadinya gerakan tanah.
Baca Juga: Suara Mencurigakan Sebelum Longsor Timbun 10 Rumah di Cibadak Sukabumi
Dan mengingat curah hujan yang masih tinggi serta masih adanya potensi gerakan tanah susulan pada lokasi tersebut, maka direkomendasikan sebagai berikut:
- Relokasi yang rusak berat sebaiknya direlokasi ketempat yang aman.
- Rumah yang terancam jika terjadi perluasan gerakan tanah sebaiknya sebaiknya mengungsi dulu ketempat yang aman.
- Masyarakat sekitar agar senantiasa memantau perkembangan retakan dan longsoran jika semakin membesar/meluas sebaiknya mengungsi atau direlokasi.
- Lokasi ini masih berpotensi terjadi longsoran/retakan susulan atau meluasnya area longsoran/retakan sehingga masyarakat sekitar terutama yang berdekatan dengan retakan dan gawir diharapkan waspada terutama saat dan setelah turun hujan terhadap potensi longsor susulan/ meluasnya gerakan tanah.
- Diperlukan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih mengenal dan memahami gerakan tanah dan gejala-gejala yang mengawalinya sebagai upaya mitigasi bencana gerakan tanah.
- Masyarakat agar mewaspadai daerah sekitar lereng jika muncul retakan tanah baik pada jalan maupun lahan agar segera ditutup agar air tidak masuk ke dalam retakan dan longsoran. Jika retakan bertambah lebar dan atau ditemukan retakan baru segera mengungsi dan melaporkan ke Pemerintah Daerah setempat.
Baca Juga: Musim Hujan Rawan Longsor: 9 Upaya Mencegahnya, Lebih Peduli Lingkungan
Dampak dari gerakan tanah ini sendiri berdasarkan informasi dari BPBD Sukabumi adalah 12 rumah hancur/rusak berat, 69 rumah terancam, 51 jiwa (15 KK) terdampak dan 239 jiwa (75 KK) terdampak.