Pakar: Waspada Gempa Meski Tak Berada di Zona Sesar

Kamis 11 Januari 2024, 09:29 WIB
(Foto Ilustrasi) Masyarakat diimbau selalu waspada terhadap gempa bumi. | Foto: Pixabay

(Foto Ilustrasi) Masyarakat diimbau selalu waspada terhadap gempa bumi. | Foto: Pixabay

SUKABUMIUPDATE.com - Dosen Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Ismawan mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap gempa bumi. Termasuk bagi mereka yang tidak berada di zona sesar.

Mengutip tempo.co,. Ismawan menjelaskan penyebab gempa di wilayah Sumedang beberapa waktu lalu adalah pergerakan patahan aktif yang termasuk ke dalam jenis gempa tektonik. Gempa bumi terjadi akibat pergerakan sesar yang selama ini belum terpetakan.

Mengingat hal ini, Ismawan mengajak agar masyarakat untuk senantiasa sigap dalam menyikapi gempa bumi. "Meskipun tidak berada di daerah yang selama ini sudah dipetakan, tetapi tetap harus waspada,” kata dia pada Selasa, 9 Januari 2024.

Ismawan mengatakan gempa bumi tektonik umumnya tidak menunjukan tanda-tanda dan terjadi secara tiba-tiba. Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk mengetahui lokasi dan letak sesar guna mencegah kerusakan. Sekalipun pada sesar yang sudah ditemukan, studi masih harus tetap dilakukan agar arah sesar jelas.

“Karena kalau ada gempa, yang paling rusak (di) sepanjang garis itu. Kalau sekitar-sekitarnya, kalau gempanya tidak terlalu besar meskipun merusak, goncangan saja mungkin tidak membuat infrastruktur yang cukup besar rusak,” kata Ismawan.

Baca Juga: Gempa Cianjur dan Sumedang Buktikan Banyak Sesar di Jabar yang Belum Dipetakan

Di sisi lain, biasanya peristiwa gempa bumi diikuti dengan gempa susulan yang getarannya lebih kecil dari gempa utama. Akan tetapi, bukan berarti bahaya dari gempa susulan tersebut praktis berkurang.

“Karena pada saat gempa utama banyak infrastruktur yang sudah mulai rusak, sehingga mungkin digoyang sedikit saja bisa rusak. Jadi tidak bisa mengatakan bahwa gempa susulan lebih aman,” kata Ismawan.

Ismawan juga mengungkapkan gempa bumi di Kota Sumedang bukan karena aktivitas sesar Cileunyi-Tanjungsari. Sesar ini sudah terpetakan terlebih dahulu dan terbukti merupakan patahan yang aktif. Namun, masyarakat di wilayah yang juga dilewati oleh sesar ini harus terus waspada.

Bicara soal upaya mitigasi, Ismawan mengatakan pentingnya simulasi mitigasi bencana bagi anak-anak. Kebiasaan yang sudah diajarkan sejak kecil dapat meningkatkan kesigapan anak ketika menghadapi bencana. Dengan demikian, kemungkinan risiko pun dapat berkurang signifikan.

“Kalau sudah sering melakukan simulasi seperti itu, tindakan kita mungkin bukan dari hasil pikiran, tetapi sudah otomatis, sehingga risiko bencana itu bisa jauh dikurangi," kata Ismawan.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi25 November 2024, 08:00 WIB

Info Loker Jabodetabek Berikut Terbuka untuk Lulusan SMK/D3, Yuk Daftar!

Penempatan Wilayah Tangerang, Berikut Info Loker Lulusan SMK/D di Jabodetabek.
Ilustrasi. Penerimaan Karyawan. Info Loker Jabodetabek Berikut Terbuka untuk Lulusan SMK/D3, Yuk Daftar! (Sumber : Freepik/@yanalya)
Food & Travel25 November 2024, 07:00 WIB

Resep Membuat Lapis Legit, Kue Tradisional Jadul yang Populer Sejak Zaman Belanda

Kue Lapis Legit juga dikenal dengan nama Spekkoek dalam bahasa Belanda karena diperkenalkan oleh para penjajah Belanda di Indonesia.
Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga. Foto: IG/barecamagazine
Science25 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 November 2024, Awal Pekan Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 25 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir pada 25 November 2024. | (Sumber : Foto: Freepik.com)
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava