SUKABUMIUPDATE.com - Hujan buatan merupakan suatu cara yang dilakukan untuk menangani masalah pengairan di musim kemarau.
Berbeda dengan musim hujan, pada musim kemarau intensitas curah hujan rendah sehingga sektor pertanian dan perikanan kerap kali terganggu sebab debit air yang rendah.
Untuk menangani masalah tersebut, maka dibuatlah hujan buatan agar air hujan bisa turun di wilayah yang mengalami kekeringan.
Lalu bagaimana proses pembuatan hujan buatan? Dilansir dari studytonight.com, berikut penjelasannya.
Proses menciptakan hujan buatan
Hujan buatan merupakan sebuah praktik buatan yang menginduksi awan untuk meningkatkan curah hujan menggunakan agen eksternal.
Agen eksternal akan dibawa pesawat terbang ke atas awan hingga merangsang awan untuk menurunkan air hujan.
Hujan buatan sendiri terdiri dari tiga tahapan yakni agitasi, building up dan seeding atau penyemaian.
1. Agitasi
Agitasi merupakan tahap pertama dalam proses menciptakan hujan buatan. Pada tahap ini penggunaan bahan kimia tertentu diperlukan untuk merangsang massa udara yang melawan arah angin di wilayah target agar naik dan membentuk awan.
Bahan kimia yang digunakan diantaranya kalsium oksida, urea, amonium nitrat atau kalsium karbonat klorida.
2. Building Up
Tahap selanjutnya adalah proses mengembangkan dan memadatkan massa awan menggunakan bahan kimia seperti urea, es kering (karbon dioksida beku), garam dan lainnya.
Baca Juga: Kenapa Aroma Hujan Unik dan Harum? Ternyata Ini Penyebabnya
3. Seeding/Penyemaian
Tahap terakhir pada proses pembuatan hujan buatan ini adalah seeding atau penyemaian. Pada tahap ini es kering dan perak iodida disemai atau disemprotkan dalam jumlah besar dengan tekanan yang tinggi.
Es kering dan perak iodida bertindak mendorong kondensasi uap air sehingga terbentuk tetesan air.
Penyemaian ini ditujukan pada dasar awan agar membentuk butiran air dan terjadi proses presipitasi atau turun hujan.
Sumber: studytonight.com