SUKABUMIUPDATE.com - Awan mernjadi hiasan di langit yang sering kita lihat. Benda berwarna putih ini merupakan kumpulan dari uap air dari permukaan bumi.
Awan sendiri bisa menjadi indikator terjadi suatu cuaca seperti cerah dan hujan. Ketika cuaca cerah, awan akan terlihat tipis saja di langit. Bilamana akan turun hujan, awan akan menutupi langit.
Awan memiliki banyak jenis berdasarkan bentuk dan ketinggiannya di atmosfer. Jenis-jenis awan ini juga bisa digunakan untuk memprediksi cuaca yang akan datang.
Apa saja jenis awan yang ada di atmosfer? melansir dari scijinks.gov, berikut ini penjelasannya.
1. Cirrus
Cirrus merupakan awan yang berwujud halus seperti bulu. Awan ini sebagian besar mengandung kristal es. Bentuknya yang halus tipis diakibatkan arus angin yang memutar sehingga menyebabkan kristal es membentuk seperti bulu.
Bilamana melihat awan ini di langit, diprediksi akan terjadi perubahan cuaca yang cukup ekstrim seperti dari cerah ke hujan atau sebaliknya.
Awan ini memiliki letak yang tinggi di atmosfer antara 5 sampai 13 kilometer di atas permukaan bumi.
2. Cirrostratus
Cirrostratus merupakan awan yang letaknya tinggi di atmosfer sama seperti Cirrus. Awan ini memiliki bentuk tipis namun menutupi seluruh langit.
Awan ini juga bisa menyebabkan terbentuknya lingkaran cahaya disekitar Matahari dan Bulan yang disebut Halo.
Jika terdapat awan Cirrostratus dilangit, diprediksi akan terjadi turun hujan atau salju untuk daerah subtropis.
Baca Juga: Bikin Penasaran, Bagaimana Proses Hujan Terjadi?
3. Cirrocumulus
Cirrocumulus termasuk awan yang letaknya tinggi di atmosfer. Bentuknya halus dan tipis namun seperti riak atau gumpalan-gumpalan kecil.
Adanya awan ini menandakan cuaca akan cerah namun dengan suhu yang cukup sejuk. Namun selain itu Cirrocumulus bisa menandakan akan datangnya hujan badai.
4. Altocumulus
Berbeda dengan tiga awan sebelumnya, Altocumulus terletak pada ketinggian yang sedang yakni 2 sampai 7 kilometer di atas permukaan bumi.
Altocumulus memiliki rupa berlapis-lapis seperti riak namun setiap lapisannya memiliki warna yang tidak merata antara putih dan abu-abu.
Munculnya awan ini di langit, menandakan cuaca diperkirakan akan cukup baik atau cukup cerah.
5. Altostratus
Sama seperti Altocumulus, Altostratus juga digolongkan sebagai awan yang letaknya pada ketinggian sedang.
Altostratus juga memiliki rupa berlapis-lapis seperti riak dan warna yang tidak merata. Namun awan ini bisa menutupi seluruh langit.
Diprediksi salju dan hujan akan turun dalam durasi yang cukup lama, bila awan ini muncul di langit.
Baca Juga: Petir Sering Muncul saat Hujan Lebat, Bagaimana Proses Terbentuknya?
6. Nimbostratus
Nimbostratus adalah awan yang letaknya cukup rendah dan dekat dengan permukaan Bumi. Awan ini memiliki rupa berwarna putih kelabu, cukup tebal dan menutupi seluruh langit sehingga menghalangi sinar matahari.
Bila awan ini ada di langit, cuaca diprediksi akan turun salju atau hujan lebat dalam waktu yang cukup lama.
7. Cumulus
Cumulus merupakan awan yang memiliki bentuk unik seperti bola kapas putih halus. Awan ini biasa terletak pada ketinggian yang rendah, sehingga mudah dilihat dari permukaan bumi.
Tidak seperti Nimbostratus, bilamana awan ini ada dilangit, maka diprediksi cuaca akan cukup cerah.
8. Stratus
Stratus merupakan awan yang memiliki rupa tipis berwarna putih namun menutupi seluruh langit. Karena tipis, awan tidak menurunkan hujan atau salju hanya saja sinar matahari menjadi terhalang.
Awan ini sering disebut kabut bilamana mengunjungi wilayah pegunungan atau perbukitan karena letaknya yang tidak jauh dari permukaan Bumi.
9. Stratocumulus
Stratocumulus merupakan awan yang memiliki warna putih dan abu-abu yang tidak merata. Biasanya awan ini berbentuk seperti pecahan besar atau sarang lebah.
Awan ini menandakan bahwa cuaca masih akan cerah namun memiliki potensi terjadi hujan badai.
10. Cumulonimbus
Cumulonimbus dikenal sebagai awan penyebab terjadinya hujan badai. Berbeda dengan awan-awan sebelumnya, Cumulonimbus membentang dari dekat permukaan bumi hingga ketinggian 13 meter di atmosfer.
Awan ini terbentuk ketika udara hangat dan basah naik sangat tinggi di atmosfer. Bila awan ini terbentuk, diprediksi akan terjadi cuaca buruk.
Sumber: scijinks.gov