SUKABUMIUPDATE.com - Asteroid adalah salah satu benda angkasa berupa pecahan kecil-kecil yang bergerak mengelilingi matahari. Sedangkan Jupiter adalah planet terbesar di antara empat raksasa gas dan terbesar di Tata Surya dengan diameter sebesar 142.984 km (88.846 mi) di khatulistiwa.
Terbaru, National Aeronautics and Space Administration atau NASA telah menemukan Asteroid Dinky dengan bulannya dekat Planet Jupiter. Lebih detail, merujuk Tempo.co, pesawat luar angkasa Lucy milik NASA, yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2021 untuk menjelajahi asteroid Trojan yang terperangkap di dekat Jupiter, membuat penemuan menarik itu.
Pesawat luar angkasa NASA itu (Lucy) menemukan sebuah asteroid, dijuluki Dinky, yang sebenarnya memiliki asteroid lebih kecil yang mengorbitnya, seperti dilansir Scientific American. Itu pada dasarnya adalah bulan dengan bulannya sendiri.
Baca Juga: 13 Ciri Orang yang Memiliki Masalah Psikologis, Kamu Mengalaminya Juga?
Istilah teknisnya adalah pasangan asteroid biner dan Dinky, yang bernama asli Dinkinesh, ditemukan oleh Lucy saat terbang cepat. Saat itu, pesawat ruang angkasa melihat “bulan” kecil yang mengorbitnya.
“Biner tentu saja merupakan suatu kemungkinan,” ujar Jessica Sunshine ilmuwan planet di Universitas Maryland, kepada Scientific American, dikutip via Tempo.co, Minggu (5/11/2023).
“Tapi itu tidak diperkirakan, dan itu sangat keren.”
Mengenai Asteroid Dinky dan satelitnya, perjalanan penyelidikan para ilmuwan NASA masih panjang, karena hanya sekitar sepertiga dari data relevan yang telah dikirim ke Bumi.
NASA telah merilis serangkaian gambar yang menunjukkan Dinky dan bulan semunya, tetapi belum ada data sebenarnya.
Baca Juga: 14 Ciri Anak Depresi Karena Kurang Kasih Sayang Orang Tua
Namun hanya dari gambar-gambar ini (asteroid dekat Jupiter) saja, Anda bisa mengetahui banyak hal tentang kedua benda langit tersebut. Terdapat punggung bukit khatulistiwa yang terlihat di bagian utama Dinky alias Dinkinesh dan garis punggung bukit sekunder yang bercabang darinya.
Asteroid induknya tertutup kawah, kemungkinan besar disebabkan oleh banyak tumbukan asteroid lain.
Hal Levinson, seorang ilmuwan planet di Southwest Research Institute dan peneliti utama misi Lucy, mengatakan masih banyak lagi gambar yang dihasilkan dari satelit sekunder dan gambar-gambar ini menunjukkan bahwa ada beberapa hal “menarik” yang terjadi pada asteroid junior. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa bentuknya “sangat aneh”.
Baca Juga: 7 Ciri Anak Laki-laki Depresi Karena Kurang Kasih Sayang Ayah
Pasangan asteroid biner bukanlah hal yang langka, karena para peneliti telah menemukan bahwa sekitar 15 persen asteroid dekat Bumi memiliki pasangan orbital yang lucu.
NASA dan peneliti afiliasinya masih menunggu lebih banyak data tentang pasangan tersebut, termasuk gambar berwarna dan spektroskopi yang dapat memberikan lebih banyak petunjuk tentang kedua asteroid tersebut. Levinson bahkan mengatakan “ada banyak hal keren yang akan datang.”
Sementara itu, Lucy akan melanjutkan misi aslinya, untuk menyelidiki beberapa asteroid Trojan misterius di dekat Jupiter. Lucy akan melakukan kontak dengan salah satunya pada tahun 2025.
Sumber: Tempo.co