BMKG Prediksi Dampak Fenomena El Nino Saat Musim Hujan di Jawa Barat

Jumat 03 November 2023, 20:30 WIB
Kepala BMKG mengungkapkan kaitan fenomena El Nino yang terjadi dengan musim hujan tahun ini di wilayah Jawa Barat | Foto : Ibnu Sanubari

Kepala BMKG mengungkapkan kaitan fenomena El Nino yang terjadi dengan musim hujan tahun ini di wilayah Jawa Barat | Foto : Ibnu Sanubari

SUKABUMIUPDATE.com - Sebagian wilayah Jawa Barat telah mulai mengalami hujan sejak akhir Oktober lalu. Namun, hal tersebut masih belum merata terjadi di semua daerah.

Melansir dari Tempo.co, Kepala Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Barat Rakhmat Prasetia mengatakan, meski fenomena El Nino memberikan dampak yang signifikan terhadap musim kemarau 2023 di Jawa Barat, tidak berarti fenomena tersebut akan membuat curah hujan menjadi kecil di musim hujan.

“Karena kita mau masuk musim hujan, angin baratan sudah mulai masuk,” katanya, Kamis 2 November 2023.

Baca Juga: Rumah Ambruk Diterpa Hujan Angin di Kabandungan Sukabumi, Satu Keluarga Mengungsi

Rakhmat mengatakan musim di Indonesia dipengaruhi oleh monsun Asia dan Australia yang bergantian setiap tahun. Masalahnya, kata dia, El Nino kali ini hadir di awal dan tengah tahun berbarengan dengan puncak musim kemarau.

“Tahun ini dibarengi gangguan dinamis, yaitu El Nino, sehingga makin membuat hujan semakin berkurang,” ujarnya.

Kondisi ekstrem El Nino bersamaan dengan musim kemarau terjadi pada Juni sampai Agustus lalu. Namun, kini terlihat sudah mulai hujan di Bogor, Bandung, dan beberapa daerah lain di Jawa Barat.

“Angin sudah mau berbalik dari timuran ke baratan yang identik dengan musim hujan,” kata dia.

Baca Juga: 10 Fenomena Langit Selama November 2023, Diwarnai 3 Hujan Meteor

Akibat lain dari El Nino adalah membuat musim hujan terlambat hadir. Biasanya, menurut Rakhmat, musim hujan di Jawa Barat dimulai September hingga Oktober. “Karena El Nino jadi terlambat di November,” kata dia.

Dari hasil model pengamatan BMKG, fenomena El Nino masih akan berlangsung hingga awal 2024. Namun secara regional ada pengaruh monsun Asia sehingga keringnya tidak akan sampai awal 2024.

El Nino merupakan fenomena pemanasan suhu permukaan laut di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudra Pasifik bagian tengah. Akibatnya potensi pertumbuhan awan di Samudra Pasifik tengah meningkat sementara curah hujan di wilayah Indonesia menjadi berkurang. El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan di wilayah Indonesia.

Baca Juga: Tinjau Lokasi Puting Beliung di Cidahu Sukabumi, Wabup Salurkan Bantuan Dinsos

Sementara peneliti di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Eddy Hermawan mengatakan, kawasan barat Indonesia seperti Sumatera, termasuk Jawa Barat, lebih didominasi oleh fenomena Indian Ocean Dipole atau IOD, yaitu perbedaan suhu permukaan laut antara wilayah di Laut Arab atau Samudra Hindia bagian barat dan Samudra Hindia bagian timur di selatan Indonesia.

IOD negatif identik dengan musim basah di kawasan barat Indonesia, dan sebaliknya. Saat IOD positif, awan-awan yang ada di kawasan barat Indonesia akan bergeser menuju pusat tekanan rendah berada, yaitu di pantai timur Afrika. Sejak Mei lalu, kata Eddy, IOD merangkak ke positif.

“Artinya tidak ada indikasi kawasan barat Indonesia ini basah,” ujarnya.

Berdasarkan data Oktober lalu dari Predictive Ocean Atmosphere Model for Australia (POAMA), menurut Eddy, puncak IOD positif itu pada November 2023. Pada saat puncaknya itu, fungsi IOD adalah mendukung El Nino. “Artinya kawasan barat Indonesia masih akan mencapai puncak kemaraunya itu November,” kata dia.

Baca Juga: Bukit Cita-cita Tempat Camp Berlatar Gunung Gede di Puncak Bogor

Setelah puncak IOD pada November, IOD tidak lagi mendukung El Nino. Artinya kekuatan El Nino melemah. IOD baru akan memasuki fase netral kemungkinan pada akhir Februari 2024.

Hujan di kawasan barat Indonesia saat ini dari awan-awan yang bergerak ke kawasan pantai timur Afrika. Sementara angin baratan yang menjadi penanda musim hujan dari hasil analisa data POAMA, dinilai tidak cukup kuat karena IOD saat November masih menunjukkan eksistensinya.

Sedangkan ketika IOD dalam posisi netral pada akhir Februari atau Maret 2024, posisi matahari sudah meninggalkan bumi selatan atau ekuator. Jadi pusat tekanan udaranya tidak lagi di selatan Indonesia.

“Hasilnya andaikan hujan, itu paling hanya rintik-rintik, gerimis. Jadi tidak mungkin awal 2024 terjadi banjir seperti di Jakarta pada awal 2020.”

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)