SUKABUMIUPDATE.com - Untuk yang gemar mengamati fenomena astronomi di langit malam, bulan November 2023 akan dimanjakan oleh beberapa fenomena langit menakjubkan.
Beberapa diantara fenomena langit yang akan terjadi bulan November ada tiga puncak hujan meteor. Selain itu, ada juga peristiwa konjungsi antar planet di tata surya.
Untuk lebih lengkapnya fenomena astronomi apa saja yang akan terjadi di bulan November 2023, berikut rangkumannya yang dilansir dari laman Langit Selatan.
Baca Juga: 4 Penyebab Terjadinya Ombak Laut, Nomor 3 Wajib Waspada!
1. Oposisi Jupiter (3 November)
Planet terbesar di Tata Surya akan berada pada posisi terdekat dengan Bumi dan tampak sangat terang di langit malam. Saat oposisi, Jupiter akan berada pada jarak 3,98 SA dengan diameter piringan 48,4 detik busur.
Para pengamat bisa menikmati kehadiran Jupiter di rasi Aries dengan kecerlangan -2,9 magnitudo sejak Matahari terbenam sampai fajar menyingsing. Pengamat juga bisa mengamati satelit-satelit galilean yang mengitari planet raksasa tersebut.
Bagi pengamat di Bumi, Jupiter bisa diamati sejak Matahari terbenam sampai fajar.
2. Bulan — Venus (9 November)
Bulan berpapasan dengan Venus di rasi Virgo dan bisa diamati sejak keduanya terbit jelang dini hari. Bulan terbit terlebih dahulu pada pukul 02:22 WIB disusul Venus pada pukul 02:41 WIB.
Baca Juga: Bahaya! Ini yang Akan Terjadi Jika Planet Bumi Tidak Berputar
Keduanya terpisah 4º. Satu hari setelahnya, Bulan dan Venus bisa diamati dengan jarak 4º. Tapi pada hari berikutnya, Venus terbit terlebih dahulu pada pukul 02:41 WIB disusul Bulan 18 menit kemudian pada pukul 02:59 WIB.
3. Hujan Meteor Taurid Utara (11-12 November)
Hujan meteor Taurid Utara juga tampak datang dari rasi Taurus dan dimulai dari tanggal 13 Oktober – 2 Desember dengan puncak pada tanggal 12 November. Saat malam puncak, Hujan Meteor Taurid Utara akan menghiasi langit dengan 5 meteor per jam dengan laju 29 km/jam.
Rasi Taurus terbit setelah Matahari terbenam pada pukul 18:26 WIB dan bisa diamati sampai fajar menyingsing. Sementara itu, Bulan sedang dalam fase Bulan Baru dan tidak akan memberi dampak pada pengamatan hujan meteor ini.
Perpaduan hujan meteor Taurid Utara dan Selatan yang masih berlangsung di akhir Oktober dan awal November menjadi atraksi menarik di langit. Apalagi dengan kehadiran fireball.
Baca Juga: 7 Fakta Unik Planet Venus, Salah Satunya Matahari Terbit dari Barat
4. Oposisi Uranus (14 November)
Uranus, si planet es raksasa akan berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi yakni 18,63 SA. Planet yang bergerak menggelinding ini akan tampak unik sebagai titik warna biru kehijauan di teleskop.
Untuk menemukannya, arahkan teleskop ke rasi Aries. Saat oposisi Uranus sedang berada di rasi Aries dengan kecerlangan 5,7 magnitudo dan diameter piringannya 3,8 detik busur. Uranus bisa diamati sejak Matahari terbenam sampai fajar menyingsing.
5. Hujan Meteor Leonid (17 – 18 November)
Hujan meteor Leonid tahunan yang satu ini berlangsung dari 3 November – 2 Desember. Intensitas maksimum akan terjadi pada tanggal 17 – 18 November.
Baca Juga: 2,5 Ton Sampah Diangkut dari Gunung Gede, Ada Kondom hingga Celana Dalam
Pengamat yang berburu Leonid bisa menikmati 15 meteor per jam yang melaju dengan kecepatan 71 km/det. Hujan meteor Leonid yang berasal dari sisa debu komet Tempel-Tuttle akan tampak datang dari arah rasi Leo.
Pengamat di Bumi baru bisa menyaksikan 100 meteor Leonid per jam saat komet ini kembali pada tahun 2031 dan 2064. Dan bisa jadi akan ada badai meteor Leonid pada tahun 2099.
Bagi pemburu meteor, rasi Leo baru akan terbit tengah malam pada pukul 00:20 WIB. Bulan sudah terbenam saat Leonid terbit sehingga pengamat hanya perlu mencari lokasi yang bebas polusi cahaya.
6. Konjungsi Mars (18 November)
Mars akan berada pada posisi terjauh dari Bumi yakni 2,53 SA, dan Matahari berada di antara kedua planet. Akibatnya, pengamat di Bumi tidak akan bisa melihat planet merah tersebut karena jaraknya yang sangat dekat dengan Matahari, yakni 1,1º. Seandainya Mars bisa diamati, maka planet ini sangat redup dengan diameter piringan 3,7 detik busur.
Baca Juga: 6 Mitos Gunung Slamet, Gerbang Gaib Hingga Ramalan Pulau Jawa Terbelah Dua
7. Bulan — Saturnus (20 November)
Bulan dan Saturnus tampak berpasangan di langit dan bisa diamati setelah Matahari terbenam. Kedua objek hanya terpisah 2,7º dan bisa diamati sampai dini hari saat Saturnus terbenam pukul 00:14 WIB disusul Bulan 6 menit kemudian.
8. Hujan Meteor alpha-Monocerotid (21 November)
Hujan meteor ?-Monocerotid berlangsung dari tanggal 15 – 25 November dan mencapai puncak pada tanggal 21 November.
Hujan meteor yang tampak muncul dari rasi Canis Minor ini memiliki laju meteor per jam yang beragam saat mencapai maksimum. Meskipun demikian, pengamat bisa mengamati setidaknya 5 meteor per jam saat malam puncak hujan meteor.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Cafe di Dekat Situ Gunung Sukabumi, Buat Nongkrong di Akhir Pekan
Hujan meteor ?-Monocerotid berasal dari puing-puing komet C/1917 F1 (Mellish) dan bisa diamati mulai pukul 21:36 WIB ketika rasi Canis Minor terbit sampai fajar menyingsing.
Bulan Perbani Awal terbenam tengah malam dan waktu terbaik perburuan meteor bisa dilakukan saat rasi Canis Minor pada ketinggian 30º mulai tengah malam.
9. Bulan — Jupiter (25 November)
Bulan berpapasan dengan Jupiter dan terpisah 2,5º di rasi Aries dan bisa diamati setelah Matahari terbenam sampai jelang dini hari. Jupiter terbenam terlebih dahulu pada pukul 03:51 WIB disusul Bulan pada pukul 04:01 WIB.
Baca Juga: 7 Tempat Sakral di Gunung Gede Pangrango, Alun-alun hingga Lawang Saketeng
10. Venus – Spica (29 November )
Venus berada di rasi Virgo dengan jarak 3,2º dari Spica, dan bisa diamati sebelum Matahari terbit. Spica terbit pukul 02:38 WIB disusul Venus terbit pukul 02:42 WIB. Keduanya bisa diamati sampai pukul 05:23 WIB saat Matahari menampakkan diri di timur.
Itulah deretan fenomena astronomi yang akan menghiasi langit malam di bulan November 2023.