SUKABUMIUPDATE.com - Online Scam merupakan salah satu tindak kejahatan digital selain peretasan data atau hacking.
Seiring meningkatnya jumlah pengguna internet, maka jumlah kejahatan Online Scam pun ikut meningkat. Salah satu tujuannya adalah meraup uang dari sang korban.
Maka dari itu, pengguna internet sangat perlu mengetahui tentang tindak kejahatan Online Scam serta bentuk aksinya.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini lima bentuk aksi Online Scam yang sering mengintai netizen.
1. Penipuan lotre
Bentuk online scam yang pertama adalah penipuan lotre. Dilansir dari kaspersky.com, penipuan lotre menjadi salah satu bentuk online scam yang banyak digunakan di Amerika Serikat.
Baca Juga: Peringati Sumpah Pemuda di Pabuaran Sukabumi, DPRD dan KNPI Lakukan Baksos
Pelaku penipuan atau scammer akan mengirimi target sebuah email yang isinya menyebutkan bahwa target mendapatkan hadiah dari undian lotre. Padahal target tidak pernah mengikuti undian lotre apapun.
Selanjutnya scammer akan menjelaskan bahwa hadiah lotre bisa diklaim dengan melakukan sejumlah pembayaran dan mengirimkan data pribadi untuk urusan administrasi dan perpajakan.
Jika tidak hati-hati target bisa menuruti apa yang diperintahkan oleh scammer dan akhirnya mengalami kerugian besar.
2. Penipuan kegiatan amal
Bentuk online scam selanjutnya adalah penipuan berkedok kegiatan amal. Biasanya scammer akan melakukan tindakan ini ketika baru terjadi suatu bencana atau wabah penyakit di suatu tempat.
Scammer akan membuat website donasi palsu dan mengirimi calon korban email berisi ajakan untuk berdonasi.
Baca Juga: Kecelakaan di Nyalindung Sukabumi, Mobil Tabrak Warung dan Gerobak Mie Ayam
Berhati-hatilah karena dana yang dikirim tidak akan pernah sampai kepada korban bencana alam atau wabah penyakit.
3. Penipuan penawaran kerja
Penipuan penawaran kerja adalah bentuk online scam yang ditujukan pada seseorang yang sedang membutuhkan pekerjaan.
Melansir nt.gov.au, scammer akan melakukan panggilan telepon atau mengirimi email kepada target berisi penawaran kerja yang menarik seperti tugas mudah, jam kerja fleksibel dan gaji kompetitif.
Nantinya target akan dimintai data pribadi serta sejumlah pembayaran untuk urusan administrasi.
Selain itu, target juga akan diarahkan ke suatu alamat untuk melakukan interview, nantinya target akan dimintai pembayaran dan data pribadi.
4. Penipuan kencan online
Bentuk online scam berikutnya adalah penipuan kencan online. Penipuan ini banyak menyasar seseorang yang belum memiliki pasangan alias jomblo.
Baca Juga: Jejak Eks Napiter di Sukabumi, Pedagang dan Guru Ngaji Ditangkap Densus 88
Scammer akan memanfaatkan aplikasi atau website kencan online. Pelaku menggunakan foto yang menarik sehingga menarik targetnya.
Misal targetnya seorang pria, maka scammer akan menggunakan foto wanita yang sangat menarik. Setelah melakukan chatting, scammer akan merayu hingga target mulai terjebak.
Lebih lanjutnya, scammer mencoba meminta sejumlah uang dan data pribadi kepada target dengan iming-iming bertemu secara langsung.
5. Penipuan belanja online
Seiring meningkatnya transaksi secara online, maka scammer pun melakukan tindak kejahatan dengan melakukan penipuan berbasis toko online.
Melansir nt.gov.au, pelaku scammer akan membuat akun sosial media palsu untuk mengiklankan toko onlinenya serta situs web palsu guna meyakinkan calon korbannya.
Scammer akan mengiklankan produknya dengan harga yang murah dan penawaran menarik.
Baca Juga: 12 Rutinitas yang Dapat Dilakukan Untuk Mengurangi Stres, Yuk Cobain
Setelah itu calon korban akan melakukan pembayaran secara langsung kepada scammer. Padahal barang yang dibeli tidak akan pernah dikirim dan pembeli mengalami kerugian.
Maka dari itu, jika ingin membeli secara online pastikan melalui marketplace dengan reputasi tinggi dan memiliki sistem yang tidak merugikan pembeli.
Sumber: kaspersky.com dan nt.gov.au