IOWave 2023, Saat Tsunami dari Gempa M9.0 Menerjang Pesisir Selatan Indonesia

Rabu 25 Oktober 2023, 17:03 WIB
Parameter dari gempa M 9.0 di selatan Jawa pada simulasi IOWave 2023, (Sumber: BMKG)

Parameter dari gempa M 9.0 di selatan Jawa pada simulasi IOWave 2023, (Sumber: BMKG)

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG bersama seluruh perangkat BNPB dan BPBD di 11 provinsi yang berada di selatan Indonesia melakukan latihan sistem peringatan dini dan mitigasi tsunami, pada Rabu (25/10/2023). Dalam Indian Ocean Wave 2023 atau IOWave 2023, skenarionya adalah potensi tsunami yang muncul dari gempa bumi berkekuatan M9,0 dengan kedalaman 10 km di Selatan Jawa.

Ada banyak daerah terdampak, tersebar di 11 provinsi di Indonesia. Mulai dari Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Kegiatan ini dimulai serempak pada hari pukul 09.00 WIB, di seluruh wilayah terdampak, di tingkat nasional latihan ini BMKG Pusat dan Daerah, BNPB, ITB, BRIN, BIG, UNESCO/IOTIC, BPBD, Media, serta akademisi. Bentuk latihannya adalah drill evakuasi mandiri masyarakat di 19 lokasi dan Table Top Exercise (TTX) di 27 lokasi, sehingga total peserta lebih dari 1000 orang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

“Kegiatan IOWave 2023 ini bertujuan untuk menguji dan mengevaluasi rantai peringatan dini tsunami dan kesinambungan SOP antara BMKG, BNPB, BPBD dan stakeholder. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk menguji pemahaman stakeholder terkait informasi
peringatan dini tsunami yang direlease oleh BMKG dan menguji peralatan informasi serta diseminasinya,” jelas Dr. Daryono, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG dalam rilisnya kepada media.

Menurut Daryono, pengujian ini juga untuk deteksi dini permasalahan di dalam sistem tersebut. Dimana sistem peringatan dini tsunami tidak dapat berhasil baik jika hanya bergantung pada kemampuan monitoring gempa dan tsunami.

“Sangat penting meningkatkan kesiapan lembaga yang meneruskan Peringatan Dini Tsunami (seperti BNPB, BPBD/Pusdalops beserta SDM nya) untuk selalu berjaga 24 jam, memastikan jaringan komunikasi beroperasi baik. Apalagi jika tsunami terjadi malam hari saat warga pesisir tidak dalam kondisi terjaga,” ungkapnya.

Baca Juga: 2 Desa di Sukabumi Jalani Verifikasi Tsunami Ready Community, Ini Harapan BPBD

Dalam IOWave 23 ini, lokasi episenter gempa bumi yang disimulasikan berada di
Selatan Jawa Timur dengan M9,0 pada jam 09.00 WIB. Dimana lanjut Daryono, BMKG berperan sebagai Tsunami Service Provider (TSP), mengirimkan 15 buletin tsunami ke 28 negara di kawasan samudera hindia.

Diseminasi Bulletin Tsunami tersebut akan berakhir pada pukul 11.00WIB. Selain itu, BMKG juga berperan sebagai NTWC, mengirimkan 7 bulletin tsunami kepada BPBD di 11 provinsi di Indonesia dan direspon dengan tsunami drill dan TTX di masing-masing lokasi termasuk di ruang operasional InaTEWS.

“Hasil observasi latihan menunjukkan secara umum petugas BPBD memahami peringatan dini tsunami BMKG. Peringatan Dini Tsunami yang disampaikan oleh BMKG diterima dengan baik oleh stakeholder terkait. Dalam hal ini BMKG menyebarluaskan peringatan dini tsunami melalui moda SMS, Warning Receiver System New Generation dan email,” beber Daryono.

Masih kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, dari 3 moda tersebut, Warning Receiver System yang terpasang di BPBD adalah moda yang paling cepat menerima Peringatan Dini.

“Tsunami drill untuk melatih proses evakuasi mandiri telah dilakukan dengan baik. Pada latihan tersebut masyarakat memahami proses evakuasi yang harus dilakukan saat merasakan gempa kuat atau berdurasi lama. Tsunami drill juga menguji operasional sirine, juga kearifan lokal dengan membunyikan kentongan, speaker masjid dan lainnya,” papar Daryono.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Food & Travel22 November 2024, 08:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa