SUKABUMIUPDATE.com - Polusi udara merupakan salah satu masalah utama pada sektor lingkungan hidup. Polusi udara tercipta baik karena proses alam maupun aktivitas manusia sehari-hari.
Polusi udara juga bisa memberikan dampak yang masif ke berbagai sektor, salah satunya ekonomi.
Melansir greenpeace.org, Cina diperkirakan menanggung biaya kerugian ekonomi akibat polusi mencapai 900 miliar USD. Sedangkan Indonesia diperkirakan menanggung kerugian ekonomi mencapai 11 miliar USD pada tahun 2018.
Baca Juga: 11 Ciri-Ciri Orang Kecewa Pada Kita, Terlihat dari Sikapnya
Maka dari itu perlu adanya tindakan untuk mengurangi polusi udara sehingga tidak berimbas pada ekonomi masyarakat. Lalu apa saja dampak ekonomi yang ditimbulkan akibat polusi udara? berikut penjelasannya yang dilansir dari berbagai sumber.
Dampak Ekonomi Akibat Polusi Udara
Polusi udara sudah umum dikenal memiliki dampak yang buruk terhadap kesehatan, mulai gangguan penglihatan, pernapasan, kardiovaskuler dan kematian.
Melansir airly.org, dampak kesehatan akibat polusi udara berimbas pada meningkatnya biaya perawatan kesehatan, baik untuk individu maupun pemerintah. Polusi udara juga meningkatkan biaya untuk pencegahan dampak kesehatan akibat polusi udara seperti masker.
2. Turunnya investasi dan pariwisata
Dampak ekonomi dari polusi udara selanjutnya adalah turunnya jumlah investasi dan pariwisata di suatu kota atau negara. Kota atau negara yang memiliki tingkat polusi udara tinggi cenderung dihindari oleh masyarakat.
Baca Juga: 9 Gejala ADHD pada Anak Laki-laki yang Mudah Dikenali Orang Tua
Keengganan untuk mengunjungi suatu kota atau negara yang tinggi polusi udara akan menurunkan pendapatan dari sektor pariwisata. Selain itu, pelaku usaha juga berpotensi kecil menanamkan modal atau berinvestasi di kota atau negara tersebut.
3. Menghambat produksi pertanian dan peternakan
Polusi udara dapat mengganggu produktivitas di bidang pertanian yang berimbas pada penurunan jumlah dan kualitas hasil panen. Tentunya ini berdampak pada pendapatan di sektor pertanian.
Selain pertanian, polusi udara juga bisa mengganggu produktivitas sektor pertanian sebab hewan pun ikut terimbas buruknya kualitas udara. Sama halnya manusia, hewan pun bisa mengalami gangguan pernapasan dan penyakit lain akibat polusi udara.
Apabila hal tersebut terjadi, maka jumlah dan kualitas produksi peternakan akan berkurang mengurangi pendapatan. Tidak hanya itu, terganggunya produksi pertanian dan peternakan juga menyebabkan rantai pasok makanan terhambat dan bisa sebabkan kelaparan.
4. Biaya penanganan lingkungan hidup meningkat
Polusi udara juga menyebabkan biaya penanganan lingkungan hidup meningkat. Melansir mass.gov, polusi udara yang berada di atmosfer bisa menjadi pemicu hujan asam, yakni air hujan dengan kadar keasaman (pH) yang tinggi.
Baca Juga: 11 Tips Hidup Bahagia Meski Banyak yang Tidak Senang dengan Kita
Hujan asam bisa merusak kualitas tanah, pepohonan di hutan, tanaman pertanian serta air sungai dan laut sebagai ladang perikanan dan peternakan. Maka dari itu, diperlukan restorasi lingkungan agar bisa digunakan semestinya untuk berbagai keperluan ekonomi seperti pertanian, peternakan dan perikanan.
Namun untuk melakukan restorasi lingkungan tersebut diperlukan sumber daya yang tidak sedikit yang bisa menguras anggaran suatu kota atau negara.
Sumber: greenpeace.org | airly.org | mass.gov