SUKABUMIUPDATE.com - Teori Multiple Intelligence ( Kecerdasan Majemum ) pertama kali dilontarkan oleh Howard Gardner, professor dan psikolog dari Harvard University, dalam bukunya yang berjudul Frames of Mind : The Theory of Multiple Intelligences. Dalam buku tersebut, ia menuturkan bahwa setiap manusia memiliki delapan kecerdasan yang berbeda yang mencerminkan berbagai cara berinteraksi dengan dunia. Hasil penemuan tersebut berasal dari banyaknya penelitian yang telah ia lakukan.
Tes IQ bukan merupakan satu-satunya untuk mengukur kecerdasan seseorang, khususnya anak-anak. Multiple Intelligence mempercayai bahwa manusia bisa belajar melalui berbagai cara.
Pertama, kecerdasan anak dinilai dari proses dalam menyelesaikan masalah. Kedua, cara menemukan persoalan baru dan mencari solusi. Terakhir, menghasilkan sesuatu yang bernilai dari masalah yang dihadapi.
Baca Juga: 11 Ciri Anak Laki-laki Stres Karena Sering Dimarahi, Benci Orang Tua?
Multiple intelligence adalah teori kecerdasan manusia yang dibedakan menjadi delapan modalitas. Beberapa di antaranya kecerdasan visual, kecerdasan verbal, kecerdasan logis dan kecerdasan jasmani.
Melansir dari laman alodokter.com, Berikut ini sembilan kecerdasan majemuk (multiple intelligence) yang bisa merangsang berbagai kecakapan pada anak :
Jenis-Jenis Multiple Intelligence Untuk Menilai Kecerdasan Anak
1. Kecerdasan Verbal Linguistik
Kecerdasan linguistik merupakan kecerdasan yang melibatkan kemampuan berbahasa dengan lugas, menyusun pikiran dengan jelas. Anak dengan karakteristik seperti ini mampu menulis, menyusun cerita, menghafal informasi, dan membaca, menyelipkan humor ketika bercerita.
Anak dengan kecerdasan ini cocok menjadi penulis, wartawan, guru, serta pengacara.
Untuk merangsang kecerdasannya lebih jauh, anda bisa membacakan dongeng, mengajarkan kata-kata baru, meminta si kecil mengarang cerita, menulis buku harian, menceritakan apa yang ia tulis, ata berbincang tentang kegiatan yang ia lakukan hari ini.
2. Kecerdasan Logis (Matematis)
Kecerdasan Logis yang dimiliki bisa membuat anak mampu mengolah angka, matematika, dan logika untuk menemukan dan memahami berbagai pola, seperti pola pikir, pola visual, pola jumlah, atau pola warna.
Anak yang memiliki bakat dibidang ini cocok dan bisa berpotensi menjadi seorang ilmuwan, akuntan, programmer, dan insinyur.
3. Kecerdasan spasial-visual
Anak dengan tipe kecerdasan majemuk ini memiliki kemampuan untuk berimajinasi, senang dengan bentuk, gambar, pola, desain, serta tekstur. Kemampuan spasial-visual ini dapat diasah dengan menggambar, mewarnai, bermain puzzle, dan bermain lilin-lilinan.
Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Anak Stres Karena Sering Dimarahi Orang Tua
Mereka cocok dan berpotensi menjadi pelukis, dan arsitek.Penelitian menunjukkan bahwa, anak yang dilatih untuk mengembangkan spasial-visual memiliki kemampuan mengingat (memori) dan penalaran logika yang baik.
4. Kecerdasan kinestetik-jasmani
Anak yang memiliki kecerdasan ini senang melakukan berbagai aktivitas fisik, seperti naik sepeda, menari, atau olahraga. Ia juga mungkin merasa sulit duduk diam dalam waktu lama dan mudah bosan.
Anak dengan kecerdasan ini bisa diasah kemampuannya melalui les tari, klub olahraga, mengajaknya bermain lempar dan tangkap benda, melatihnya menjaga keseimbangan saat berjalan, atau mengajaknya bermain teater.
5. Kecerdasan musikal
Kecerdasan musikal dapat diasah dengan memberi anak berbagai pilihan jenis musik, menganalisis perbedaan suara orang dalam berbicara, mendengarkan suara alam, atau bermain menciptakan lagu.
Karena anak dengan kecerdasan ini bisa memahami ketukan musik, irama,melodi, serta vibrasi suara.
6. Kecerdasan Intrapersonal
Anak yang memiliki kecerdasan intrapersonal mampu memahami emosi diri sendiri, perasaan, dan motivasi diri sendiri. Kecerdasan ini dapat membantu merefleksikan dan mengevaluasi diri, serta bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Anak yang memiliki kecerdasan ini dapat menjadi seseorang yang bijaksana dan mampu mengendalikan keinginannya.
Anak dengan jenis kecerdasan intrapersonal cocok menjadi filsuf, penulis, ahli teori dan ilmuwan. Karena, mereka ahli dalam menganalisis kelebihan dan kekurangan diri sendiri dengan baik.
7. Kecerdasan Interpersonal
Setiap anak yang memiliki kecerdasan interpersonal, ia mampu berkomunikasi dengan baik, berinteraksi, serta memahami sekitar dengan baik. Mereka akan peka terhadap emosi orang lain, memiliki rasa empati yang tinggi, mudah menyesuaikan diri, hingga suka tolong menolong.
Anak dengan kecerdasan interpersonal, akan cocok menjadi seorang pramugari/a, politikus, pramuniaga.
8. Kecerdasan Naturalis
Ini menjadi teori terbaru dari Gardner. Menurutnya, anak dengan jenis kecerdasan naturalistik bisa lebih selaras dengan alam dan seisinya. Mereka sangat peka dan menyadari perubahan yang terjadi di lingkungannya.
Baca Juga: 10 Penyebab Anak Tidak Punya Teman di Sekolah, Sulit Interaksi Sosial!
Anak dengan kecerdasan naturalis juga mampu mengkategorikan hewan, tanaman, serta benda-benda lain yang ada di sekitar.
Orang Tua bisa mengasah kecerdasan ini dengan mengajaknya mengoleksi tanaman, serangga, batu, daun, dan mengajaknya ke alam terbuka. Kecerdasan naturalis cocok menjadi seorang ahli biologi.
9. Kecerdasan Eksistensial
Kecerdasan eksistensial lebih mengarah ke bidang filsafat. Beberapa pakar juga mengaitkan antara kecerdasan eksistensial ini dengan tipe kecerdasan spiritual.
Kecerdasan eksistensial yang merupakan salah satu dari majemuk ini membuat anak mampu mengajukan dan mencari jawaban pertanyaan mendalam tentang eksistensi manusia, seperti ‘Apa arti hidup?’, ‘Mengapa kita mati?”, atau ‘Mengapa kita memerlukan tidur"?.
Itulah penjelasan mengenai jenis-jenis multiple intelligence yang dikemukakan oleh Harvard Howard Gardner. Kecerdasan ini sudah ada sedari anak dilahirkan dan dibentuk melalui pola asuh orangtua.
Sumber : alodokter.com