Mengenal Petrichor, Bau Khas Saat Hujan Membasahi Tanah Kering

Jumat 06 Oktober 2023, 17:30 WIB
Mengenal Petrichor, Bau Khas Saat Hujan Membasahi Tanah Kering (Sumber : Freepik/pvproductions)

Mengenal Petrichor, Bau Khas Saat Hujan Membasahi Tanah Kering (Sumber : Freepik/pvproductions)

SUKABUMIUPDATE.com - Saat turun pertama kali setelah musim kemarau mungkin banyak dari kita kerap mencium aroma khas, banyak orang menyebut aroma tersebut sebagai “bau tanah”. Pasalnya aroma itu muncul ketika air hujan bersentuhan dengan tanah yang kering.

Tapi tahukah jika aroma tersebut memiliki nama dan bisa dijelaskan secara ilmuah. Melansir dari laman sumedangkab.go.id, aroma khas itu disebut Petrichor.

Istilah petrichor sendiri diciptakan dari kosakata Yunani oleh dua ilmuwan Australia, Bear dan Thomas, pada tahun 1964 dalam jurnal ilmiahnya.

Baca Juga: Kenapa Pesawat Terbang Terlihat Mengeluarkan Asap Putih Saat Terbang?

Lalu, dalam blog Gramedia yang ditulis Rahma R, Petrichor memiliki nama lain yakni angu atau ampo (bahasa Indonesia: petrikor).

Dalam kamus Merriam-Webster mendeskripsikan petrichor sebagai bau tanah yang menyenangkan yang diasosiasikan dengan hujan, terutama setelah cuaca panas dan kering. Bau juga bisa disebabkan oleh kombinasi minyak nabati yang mudah menguap dan geosmin yang dilepaskan dari tanah ke udara dan dengan ozon.

Bagaimana Petrichor Tercipta?

Masih melansir dari laman Gramedia Blog, pada tahun 1964 dua peneliti CSIRO, Isabel Joy Bear asal Australia dan Roderick G. Thomas asal Britania Raya untuk sebuah artikel yang diterbitkan di jurnal Nature.

Baca Juga: 5 Fenomena Astronomi yang Akan Hiasi Langit Oktober 2023, Ada Gerhana Bulan

Kedua peneliti itu menjelaskan dalam artikel mereka bahwa aroma khas tersebut berasal dari minyak yang dikeluarkan tanaman tertentu ketika cuaca kering, minyak itu akan terserap ke dalam tanah dan bebatuan seperti tanah liat.

Saat hujan, minyak yang terserap di tanah itu akhirnya dilepaskan ke udara bersama senyawa lain yang disebut geosmin, produk sampingan dari metabolisme aktinobakteria yang dilepaskan ke tanah lembab dan menciptakan aroma uniknya. Ozon juga bisa tercium oleh petir.

Dalam makalah lain, Bear dan Thomas (1965) menunjukkan bahwa minyak menghambat perkecambahan biji dan pertumbuhan awal tanaman.

Ini menunjukkan bahwa tanaman mengeluarkan minyak untuk melindungi benih dari perkecambahan di bawah tekanan.

Baca Juga: Kemarau Panjang, Sumur Dadakan Jadi Alternatif Warga Purabaya Sukabumi

Pada 2015, peneliti MIT menggunakan kamera berkecepatan tinggi untuk merekam penyebaran bau di udara. Tes tersebut mencakup sekitar 600 tes pada 28 permukaan yang berbeda, termasuk material rekayasa dan sampel tanah.

Saat hujan turun di permukaan yang berpori, udara di dalam pori membentuk gelembung kecil yang mengapung ke permukaan dan menjadi aerosol. Aerosol mengangkut bau serta bakteri dan virus dari tanah.

Tetesan air hujan yang bergerak lebih lambat cenderung menghasilkan lebih banyak aerosol; Ini menjelaskan mengapa Petrichor lebih sering terjadi selama musim hujan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tanpa Izin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas
Sukabumi18 Januari 2025, 17:07 WIB

Longsor Gerus Rumpun Bambu, Satu Rumah Warga Di Benda Sukabumi Terdampak

Longsor terjadi di Kampung Bangkongreang RT 1/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB
Longsor timpa teras rumah warga di Benda Cicurug Sukabumi | Foto : P2BK Cicurug
Musik18 Januari 2025, 17:00 WIB

Lirik Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ - Icha Yolanda dan Om Nirwana

Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral.
Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral. (Sumber : Screenshot YouTube/ iYon Nirwana).
Bola18 Januari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Madura United vs Barito Putera: Duel Dua Tim Papan Bawah!

Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini.
Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini. (Sumber : Instagram).
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten
Sukabumi18 Januari 2025, 15:23 WIB

Lindas Material Longsor, Truk Terguling di Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Longsor ini sempat menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua.
Truk terguling di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara