4 Fakta Pulau Sampah di Dunia, Lebih Parah dari Pantai Loji Sukabumi

Kamis 05 Oktober 2023, 09:00 WIB
Ilustrasi. 4 Fakta Pulau Sampah di Dunia, Lebih Parah dari Pantai Loji Sukabumi (Sumber : Freepik/prostooleh)

Ilustrasi. 4 Fakta Pulau Sampah di Dunia, Lebih Parah dari Pantai Loji Sukabumi (Sumber : Freepik/prostooleh)

SUKABUMIUPDATE.com - Penampakan tumpukan sampah di pantai Loji Sukabumi cukup mengkhawatirkan. Bahkan saat dibersihkan, diperkirakan ada sekitar 30 ton sampah yang berhasil diangkut ke TPA.

Sampah itu hasil aksi bersih-bersih hari pertama yang membersihkan 300 meter dari total sekitar dua kilometer hamparan pantai yang tercemar.

Terlepas dari sampah yang berada di pantai Loji Sukabumi, tahukah jika di Dunia ini ada tempat yang lebih parah dari itu bahkan disebut sebagai bank sampah terbesar di Dunia.

Baca Juga: Usai Clean Up, Dispar Sukabumi Berharap Pantai Loji Jadi Tujuan Wisatawan

Tak mengherankan, mengingat produksi sampah di dunia cenderung terus mengalami peningkatan. Tak jarang terjadi masalah keterbatasan lahan untuk tempat pembuangan sampah.

Bahkan sejumlah pemerintah menyiapkan pulau sampah, yaitu pulau khusus untuk menampung sampah mereka.

Melansir dari Tempo.co, selain Pulau Semakau di Singapura, Pulau Thilafushi di Maladewa, dan Yumenoshima, Jepang, ada juga tumpukan sampah terapung di Samudra Pasifik.

Tumpukan itu disebut pulau sampah, bahkan dikenal menjadi tempat sampah raksasa lantaran membentang hingga 1,6 juta kilometer persegi.

Kumpulan sampah tersebut dibawa arus dan terjebak akibat pergerakan arus gyre yang membentuk pusaran.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 4 fakta mengenai pulau sampah terbesar di dunia:

Baca Juga: Hari Pertama Bebersih Pantai Loji Sukabumi, 30 Ton Sampah Dibawa ke TPA Cimenteng

1. Menjadi bank sampah terbesar di dunia

Julukan bank sampah terbesar di dunia tertuju pada Great Pacific Garbage Patch yang memiliki luas sekitar 1,6 juta kilometer per segi. Dikutip dari rhinoplas.co.id, Great Pacific Garbage Patch menampung jutaan limbah plastik yang sulit diurai sehingga membentuk sebuah pulau bernama Floating Garbage Island.


Sampah plastik tersebut berasal dari kawasan pesisir Jepang, Hawaii serta Kalifornia. Kumpulan sampah itu kemudian terjebak di Great Pacific Garbage Patch karena pergerakan arus pilin yang membentuk pusaran.

Pusaran ini terbentuk akibat air hangat dari Samudera Pasifik bagian selatan bertemu dengan air dingin yang berasal dari Kutub Utara. Akhirnya, sekitar 80 ribu ton sampah plastik terkumpul di sana.

Baca Juga: 1.300 Orang Bersihkan Pantai Loji Sukabumi, Baru 300 Meter dari 2 Km yang Penuh Sampah

2. Ditemukan tanpa sengaja

Great Pacific Garbage Patch secara tidak sengaja ditemukan oleh Kapten Charles Moore pada 1997. Kala itu, Kapten Charles Moore dalam perjalanannya menuju California mengambil jalan pintas melalui pusaran air.

Rute ini tergolong jarang dilalui oleh pelaut lantaran angin tidak cukup untuk menggerakkan perahu layar. Begitu juga nelayan yang menghindari lokasi tersebut karena perairannya yang tidak memiliki banyak ikan.

Kapten Charles dan krunya lantas terkejut ketika melintasi Samudera Pasifik dengan kapalnya yang dikelilingi jutaan sampah plastik. "Ketika saya memandang dari dek ke permukaan yang seharusnya merupakan lautan murni, saya dihadapkan sejauh mata memandang dengan pemandangan plastik," ucap Kapten Charles dikutip dari education-nationalgeographic-org.

Baca Juga: Bebersih Pantai Loji di Cibutun Sukabumi, Sejak 1904 Buang Limbah Sekam Padi

3. Satu satunya TPA di negara tersebut

Thilafushi merupakan satu satunya tempat pembuangan sampah di Maladewa. Dirangkum dari savethewater.org, Thilafushi berada di sebelah ibu kota negara, Male dan menampung sampah harian lebih dari 330 ton.

Penggunaan pulau Thilafushi sebagai tempat pembuangan sampah dimulai pada 1991. Kala itu, pulau Thilafushi didirikan untuk mengatasi masalah sampah di Malé. Namun, pengelolaan sampah yang kurang baik dan melonjaknya jumlah pengunjung di negara itu membuat tumpukan sampah menggunung.

Selain Thilafushi, ada pula Semakau yang menjadi satu satunya TPA di Singapura. Dilansir dari gaiadiscovery-com, TPA Semakau sekaligus pulau sampah Semakau ini, berada sekitar empat kilometer ke arah selatan Singapura. Pulau Semakau memiliki luas kurang lebih 3.5 kilometer persegi dan dirancang sedemikian rupa untuk pengelolaan sampah.

Baca Juga: Bukan Pantai Loji, Cibutun Sukabumi Dulu Viral Soal Stasiun KA Palabuhanratu

Pulau Semakau mulai dibangun sejak 1995 dan dipakai pada 1999. Kemudian ditargetkan menampung sampah Singapura hingga 2045. Dalam pulau tersebut terdapat 11 buah teluk yang digunakan sebagai tempat pembuangan sampah.

Semuanya dilapisi plastik tebal dan tanah liat laut agar sampah tidak meluber ke laut. Serta untuk memastikan air lindi tetap berada di TPA.

4. Menjadi destinasi wisata

Meskipun tempat pembuangan limbah industri, Pulau Semakau menjadi salah satu pilihan destinasi wisata di Singapura. Hal itu disebabkan karena kerapihan fasilitas dan teknik pengolahan dengan teknologi canggih.

Sehingga menjadikan pulau Semakau sebagai tempat pembuangan sampah yang hidup berdampingan dengan ekosistem laut yang dinamis dan habitat garis pantai.

Baca Juga: Clean Up di Pantai Loji Sukabumi, Ini 6 Cara Daur Ulang Sampah yang Bisa Digunakan

Tak hanya itu, Pulau Semakau menawarkan pendidikan terkait pengelolaan limbah padat serta tur ke fasilitas TPA. Pengunjung juga bisa menikmati berjalan-jalan di tengah pasang surut selama tiga jam saat air surut.

Di sini mereka akan menyaksikan kumpulan tumbuhan bakau, lamun, terumbu karang, kepiting, bintang laut, bunga karang, udang dan tanaman laut menarik lainnya.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 15:46 WIB

Sukabumi dalam Lingkaran Setan Judi Online

Sadbor merupakan fenomena gunung es kasus judi online di Sukabumi.
Foto ilustrasi tentang kasus judi online di Sukabumi. | Foto: SU
Food & Travel22 November 2024, 15:30 WIB

Curug Dengdeng, Surga Air Terjun Tersembunyi di Garut Selatan

Air Terjun Dengdeng adalah sebuah objek wisata alam tersembunyi yang terletak di bagian selatan Kota Intan, Garut.
Curug Dengdeng Garut Selatan. Foto: IG/curugdengdeng_grt
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:16 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Asep Japar-Andreas Sampaikan Kunci Mewujudkan Sukabumi Mubarakah

Paslon nomor urut 2, Asep Japar-Andreas paparkan komitmen dan kunci dalam mewujudkan Kabupaten Sukabumi Mubarakah.
Paslon nomor urut 1 Asep Japar-Andreas saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:13 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Iyos-Zainul Sebut Solusi Masyarakat Sejahtera Tak Cukup Melanjutkan

Paslon Iyos-Zainul berkomitmen mengelola seluruh potensi demi mewujudkan Sukabumi yang Agamis, Sejahtera, Inovatif dan Kolaboratif.
Paslon nomor urut 1 Iyos-Zainul saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)
Inspirasi22 November 2024, 15:00 WIB

Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi. Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:55 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Asep Japar - Andreas: Visi Misi

Ajang adu gagasan pasangan calon ini disiarkan secara langsung oleh stasiun tv nasional atau bisa diakses melalui kanal youtube sukabumiupdate.com.
Paslon 02 pilkada kabupaten sukabumi 2024, Asep Japar - Andreas (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Life22 November 2024, 14:39 WIB

Media Sosial: Senjata Baru dalam Kampanye Politik?

Media sosial mengubah kampanye politik: cepat, luas, dan interaktif. Namun, hoaks dan manipulasi jadi tantangan. Bagaimana memanfaatkan peluangnya tanpa terjebak risikonya? Simak ulasannya di sini!
Media sosial: alat kampanye politik yang efektif, tapi penuh tantangan. Bijaklah dalam menggunakan dan menerima informasi! (Sumber : freepik)
Food & Travel22 November 2024, 14:30 WIB

Wisata Alam Karacak Valley, Menikmati Keindahan Hutan Pinus dan Curug di Garut Kota

Karacak Valley Garut adalah pilihan yang tepat untuk wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang masih asri.
Kawasan Taman Wisata Karacak Valley terletak di perbukitan dengan pemandangan hutan pinus yang masih asri. Foto: IG/karacak_valley
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:28 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Iyos-Zainul: Pengalaman 38 Tahun

Dengan pengalaman Pak Iyos selama 38 tahun di pemerintahan dan Pak Zainul yang juga berpengalaman dalam mengelola pemerintahan, kami tetap percaya diri.
Paslon 01 Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Bola22 November 2024, 14:00 WIB

Prediksi Persib Bandung vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persib Bandung vs Borneo FC akan tersaji malam ini Jumat (22/11/2024), mulai pukul 19.00 WIB.
Persib Bandung vs Borneo FC akan tersaji malam ini Jumat (22/11/2024), mulai pukul 19.00 WIB. (Sumber : X/@BorneoSMR/@persib).