Badan Geologi Ungkap Penyebab Gempa Darat M5,4 Guncang Sukabumi

Senin 02 Oktober 2023, 21:06 WIB
Salah satu rumah warga yang rusak akibat gempa bumi darat 5.4 magnitudo pada Minggu (1/10/2023). | Foto: BPBD Kabupaten Sukabumi

Salah satu rumah warga yang rusak akibat gempa bumi darat 5.4 magnitudo pada Minggu (1/10/2023). | Foto: BPBD Kabupaten Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Geologi menjelaskan terkait penyebab gempa bumi dengan magnitudo 5,4 yang mengguncang Sukabumi pada Minggu 1 Oktober 2023 pukul 11:00:26 WIB. Diketahui, lokasi pusat lindu ini terletak di darat dengan episentrum berada di 7.26 LS dan 106.60 BT atau 30 kilometer tenggara Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman 88 kilometer.

Penyelidik Bumi Madya, Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Supartoyo mengungkapkan berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, dan data mekanisme sumber dari BMKG, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas penunjaman (subduksi) atau disebut juga gempa bumi intraslab dengan mekanisme sesar naik.

Supartoyo menambahkan, guncangan gempa bumi ini dirasakan di Kota Sukabumi pada skala IV MMI (Modified Mercalli Intensity), di Palabuhanratu, Cianjur, Soreang dan Sawarna dirasakan pada skala III MMI.

"Data Badan Geologi mengungkapkan bahwa sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah hingga tinggi," kata Supartoyo dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Senin (2/10/2023).

Baca Juga: Bertambah Jadi 4 Rumah, Update Dampak Gempa Darat Guncang Sukabumi

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid mengatakan, guncangan gempa yang juga dirasakan masyarakat Jakarta tersebut diperkirakan tidak akan menyebabkan terjadinya bahaya lanjutan.

Selain tidak berpotensi memicu terjadinya gelombang tsunami karena berpusat di darat. Kejadian gempa bumi ini lanjut Wafid diperkirakan tidak juga berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan collateral hazard berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.

Wafid kemudian meminta penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman dan untuk selanjutnya bangunan di Kabupaten Sukabumi dan Cianjur harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari risiko kerusakan.

"Oleh karena wilayah Kabupaten Sukabumi dan Cianjur tergolong rawan gempa bumi dan tsunami, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non struktural," tandasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Life30 Oktober 2024, 13:30 WIB

6 Mitos Gedung Sate Bandung: Cerita Neng Siti Hingga Lorong Bawah Tanah

Gedung Sate sendiri adalah salah satu bangunan kolonial yang paling ikonik di Bandung dan sekarang berfungsi sebagai kantor gubernur Jawa Barat serta museum.
Gedung Sate Bandung yang Menyimpan Banyak Kisah Misteri. Foto: IG/@gedungsate
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 13:09 WIB

PHK, Pengangguran dan Kemiskinan: Tantangan Calon Pemimpin Baru di Sukabumi

Calon pemimpin wilayah terluas se Jawa Bali yang saat ini tengah berkompetisi di pilkada 2024, wajib punya program kerja mumpuni untuk mengatasi tiga masalah sosial dan ekonomi ini.
Ilustrasi antrian pencari kerja. PHK pengangguran dan kemiskinan (Sumber: istimewa)
Food & Travel30 Oktober 2024, 13:00 WIB

Pulau Peucang Pandeglang, Wisata Alam Eksotis di Ujung Kulon Banten

Pulau Peucang menjadi surga bagi para pecinta alam, penyelam, dan wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang autentik.
Pulau Peucang, sebuah pulau kecil yang terletak di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id).
Internasional30 Oktober 2024, 12:30 WIB

Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur

Wabah Menari 1518 adalah salah satu peristiwa misterius dalam sejarah yang mengundang banyak teori dan interpretasi.
Ilustrasi. Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur. (Sumber : Ist)
Sukabumi30 Oktober 2024, 12:08 WIB

Operasi Lodaya 2024: Mobil Wara-wiri Disita Polres Sukabumi, Alasannya Berubah Bentuk dan Keamanan

Wara-wiri adalah kendaraan pribadi yang dimodifikasi untuk menarik minat wisatawan.
Mobil wara-wiri yang dirazia dan disita Satlantas Polres Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Bola30 Oktober 2024, 12:00 WIB

Persib Bandung vs Semen Padang Tanpa Penonton, Dedi Kusnandar Incar 3 Poin!

Persib Bandung bertekad pertahankan catatan tak terkalahkan saat menjamu Semen Padang di Liga 1 pekan ke-10.
Dua pemain Persib, Tryronne Del Pino dan Dimas Drajad dibayangi pemain Persija di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Senin, 23 September 2024. (Sumber : PERSIB.co.id/Sutanto Nurhadi Permana)
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 11:46 WIB

Hanya Tampilkan C1, Perubahan Sirekap di Pilkada Sulitkan Publik Awasi Kecurangan

Perubahan tampilan ini berbeda dengan Pemilu 2024.
(Foto Ilustrasi) KPU RI mengubah portal Sirekap untuk Pilkada 2024. | Foto: Istimewa
Entertainment30 Oktober 2024, 11:45 WIB

Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh

Konflik antara Pratiwi Noviyanthi dengan Agus Salim perihal uang donasi senilai Rp. 1,5 miliar yang diduga digunakan untuk melunasi hutang Agus masih berlanjut.
Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh (Sumber : Youtube | Denny Sumargo)
Life30 Oktober 2024, 11:08 WIB

SENAPADMA 2024: Pentingkah Sex Education di Sekolah Dasar?

Diskusi ilmiah yang digagas Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Nusa Putra University melalui Nusa Putra Global (NUTRAL).
Dr Fikriyah MA narasumber dalam Seminar Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah atau SENAPADMA 2024 (Sumber: dok nusa putra)
Life30 Oktober 2024, 11:00 WIB

7 Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain!

Saat satu orang mulai masuk ke topik ghibah, yang lain bisa mengingatkan dengan baik agar percakapan tidak berlanjut ke arah negatif.
Ilustrasi. Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain (Sumber : Pexels/Kaboompics.com)