Suhu Terasa Panas, Prediksi BMKG: Cuaca Oktober Masih Terik

Senin 02 Oktober 2023, 16:00 WIB
Ilustrasi. Suhu Terasa Panas, Prediksi BMKG: Cuaca Oktober Masih Terik (Sumber : pixabay.com/@GerdAltmann)

Ilustrasi. Suhu Terasa Panas, Prediksi BMKG: Cuaca Oktober Masih Terik (Sumber : pixabay.com/@GerdAltmann)

SUKABUMIUPDATE.com - Tak hanya Sukabumi, selama sepekan ke belakang, sebagian wilayah Indonesia mengalami fenomena suhu panas yang cukup terik pada siang hari.

Soal cuaca panas terik ini, data hasil pengamatan BMKG menyebutkan suhu maksimum terukur selama periode 22 - 29 September 2023 di beberapa wilayah Indonesia menunjukkan angka yang cukup tinggi. Angka tersebut berada di kisaran suhu antara 35 - 38.0 °C pada siang hari.

Bahkan, suhu maksimum tertinggi selama periode 22 - 29 September 2023 di beberapa wilayah Indonesia ada yang mencapai 38.0 °C. Data terukur di Kantor Stasiun Klimatologi Semarang - Jawa Tengah pada tanggal 25 dan 29 September 2023, serta di Stasiun Meteorologi Kertajati, Majalengka - Jawa Barat pada tanggal 28 September 2023.

Sementara untuk wilayah Jabodetabek, suhu maksimum terukur berada pada kisaran 35.0 - 37.5 °C. Adapun suhu maksimum hingga 37.5 °C terukur di wilayah Tangerang Selatan per tanggal 29 September 2023.

Baca Juga: Perundungan Siswa SD di Sukabumi, Ini 10 Ciri Anak Korban Bullying!

Secara umum, fenomena suhu panas terik di sebagian wilayah Indonesia dipicu oleh beberapa kondisi dinamika atmosfer. Dalam siaran persnya, BMKG menjelaskan penyebab mengapa cuaca panas terik belakangan ini.

Penyebab Cuaca Panas Terik di Sebagian Wilayah Indonesia

Pertama, BMKG menyebutkan, saat ini kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia terutama di Jawa hingga Nusa Tenggara (termasuk Jabodetabek) didominasi oleh kondisi cuaca yang cerah. Ditambah dengan tingkat pertumbuhan awan yang minim, terutama pada siang hari.

Kondisi tersebut menyebabkan penyinaran matahari pada siang hari ke permukaan bumi tidak mengalami hambatan signifikan oleh awan di atmosfer. Alhasil, suhu pada siang hari di luar ruangan terasa sangat terik.

Tak hanya itu, sebagian besar wilayah Indonesia terutama di selatan ekuator juga masih mengalami musim kemarau. Sementara sebagian lainnya akan mulai memasuki periode peralihan musim pada periode Oktober-November, sehingga kondisi cuaca cerah hingga panas terik masih cukup mendominasi pada siang hari.

Baca Juga: 6 Jenis Batik Jawa Barat, Ada Lokatmala Masagi Dari Sukabumi!

Kedua, penyebab cuaca terik belakangan ini ditinjau dari posisi matahari.

Di akhir September, posisi semu matahari menunjukkan pergerakan ke arah selatan ekuator. Artinya, sebagian wilayah Indonesia di selatan ekuator termasuk wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara mendapatkan pengaruh dampak penyinaran matahari yang relatif lebih intens dibandingkan wilayah lain.

Pemanasan sinar matahari juga cukup optimal terjadi pada pagi menjelang siang dan cuaca terasa panas terik pada siang hari.

Namun BMKG menilai, fenomena astronomis penyebab cuaca panas terik tentu tidak berdiri sendiri. Peningkatan suhu udara secara drastis atau ekstrem di permukaan bumi juga disebabkan oleh faktor lain.

Baca Juga: Ajakan Bersih-bersih Pantai Loji Sukabumi Viral, Apa Itu Coastal Clean Up?

Faktor penyebab cuaca panas tersebut diantaranya kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara yang memiliki dampak lebih besar. Kemudian berdampak pula terhadap kondisi suhu terik di suatu wilayah, seperti yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia.

Kondisi fenomena suhu panas terik di Indonesia, BMKG memprediksikan masih akan berlangsung dalam periode oktober. Mengingat kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari.

Oleh karena prediksi cuaca panas terik di bulan Oktober, BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh.

Terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari, agar tidak terjadi dehidrasi, kelelahan dan dampak buruk kesehatan lainnya.

Sumber: BMKG

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa
Food & Travel21 November 2024, 20:00 WIB

Wisata Populer di Banten, Kamu Harus Kunjungi 5 Tempat Ini Saat Liburan!

Dengan beragam pilihan destinasi, mulai dari pantai yang eksotis hingga peninggalan sejarah yang kaya, Banten mampu memanjakan setiap wisatawan.
Pulau Peucang, Banten memang menyimpan segudang pesona wisata yang sayang untuk dilewatkan, terutama saat liburan. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id)
Sehat21 November 2024, 19:30 WIB

Gagal Jantung Sisi Kiri : Ketahui Jenis dan Gejalanya

Gagal jantung sisi kiri adalah kondisi di mana sisi kiri jantung tidak mampu memompa darah dengan efisien ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan darah menumpuk di paru-paru dan menimbulkan gejala seperti sesak napas.
Ilustrasi gagal jantung sisi kiri (Sumber : Freepik/@msgrowth)
Food & Travel21 November 2024, 19:00 WIB

Pesona Sunset dan Pasir Putih, Wisata Pantai Santolo Garut HTM Cuma Rp10.000!

Pantai Santolo Garut memiliki pasir putih yang lembut dan bersih, yang sempurna untuk berjemur dan bermain air.
Sunset di Pantai Santolo Garut. Foto: IG/ummifatravelling